Bab 30 - Saber

984 129 8
                                    

Pukul 17.55 di Desa Aaru.

Diluc tegang. Ia berusaha untuk merilekskan otot-ototnya, tapi tidak bisa. Ini pertama kalinya ia bekerja sama dengan orang lain untuk mengerjakan misinya sejak ia pensiun dari Knight of Favonius, kelompok ksatria yang memimpin Mondstadt.

Tidak ada yang spesial dari pertemuan pertamanya dengan Alhaitham, tapi tak disangka pria itu akan menjadi rekannya dalam menumpas habis Fatui.

Bagi Diluc, Fatui adalah organisasi yang menorehkan luka di hatinya. Ayahnya sendiri, Crepus, mati akibat kekuatan janggal yang diberikan pada sang ayah oleh Fatui.

Delusion.

Itu adalah nama kekuatan misterius yang menyebabkan Crepus mati setelah melawan sesosok makhluk saat melakukan perjalanan bersama Diluc.

Dahulu kala, Dewa-Dewi Celestia memberikan berkah Mereka pada orang-orang terpilih melalui kekuatan sihir bernama Vision. Manusia yang mendapatkan Vision dapat mengendalikan elemen yang diberikan pada mereka.

Elemen-elemen itu terdiri dari air (hydro), api (pyro), angin (anemo), bumi (geo), es (cryo), listrik (electro), dan tumbuhan (denro).

Namun, setelah beberapa kejadian di masa lalu, setelah ribuan tahun berlalu, Celestia tidak lagi memberi Vision pada manusia. Kini, semua manusia hidup dengan kekuatan yang setara dan hanya mengandalkan teknologi untuk kemudahan hidup.

Kemudian, di satu titik, Fatui memutuskan untuk meniru Vision pemberian Dewa. Mereka melakukan berbagai macam percobaan dan penelitian hingga akhirnya Delusion tercipta.

Delusion memang berhasil menciptakan sihir. Dulu, Crepus melawan monster yang entah dari mana muncul menggunakan energi spiritual yang dikeluarkan Delusion.

Hanya saja, harga yang harus dibayar untuk kekuatan tersebut tidaklah murah. Crepus seketika tewas di tangan Diluc begitu ia selesai melawan musuhnya menggunakan Delusion.

Di kehidupan ini, misi Diluc adalah untuk menumpas habis Fatui yang selalu saja menebar kekacauan di seluruh negeri. Cara kerja mereka licik. Dalam cahaya, mereka nampaknya mematuhi peraturan dan bersikap seperti warga Snezhnaya biasa. Tapi di dalam bayangan, Fatui bagai kanker berbahaya yang perlahan menyedot daya hidup seluruh warga di Teyvat.

Beberapa tahun yang lalu, Diluc mendengar Fatui sedang aktif membuat kerusuhan di Sumeru. Seorang lulusan Akademiya yang kini menjadi salah satu petinggi Fatui melakukan sebuah penelitian terlarang dan membuat mental para warga di negeri kebijaksanaan itu terganggu.

Diluc merasa orang itulah yang ia cari selama ini. Mungkin Delusion adalah penelitian alumni Akademiya itu. Ia ingin meminta pertanggungjawaban peneliti tersebut dan menyelamatkan orang lain dari kejahatan sang peneliti.

Sekarang, setelah bertahun-tahun tidak mendapatkan hasil yang signifikan, Diluc bertemu Alhaitham yang mengaku memiliki tujuan sama dengannya. Awalnya Diluc curiga Alhaitham memasang perangkap untuknya. Diluc segera memerintahkan anak buahnya untuk menyelidiki suami Kaveh itu. Dari berbagai informasi yang didapatnya, tak ada yang janggal sama sekali. Bisa dibilang Alhaitham terlalu bersih. Pria itu mengaku menjadi anak buah Nahida, tapi Diluc bahkan tidak menemukan apapun yang menghubungkan kedua orang itu.

Diluc tahu Sumeru adalah pusat ilmu pengetahuan di Teyvat. Bisa saja mereka punya cara sendiri untuk berkomunikasi. Itulah yang membuat Diluc tegang saat ini. Ia merasa mendadak jadi orang bodoh yang tidak mengerti apa-apa.

Lima menit lagi, jadwal pertemuan mereka tiba. Diluc sudah berada di Desa Aaru dan berpura-pura menjadi turis Mondstadt yang ingin berwisata di gurun.

Entah apakah ini adalah misi berbahaya atau tidak, ia sudah berjaga-jaga membawa saber yang ia sembunyikan di balik jubahnya. Jika Alhaitham ternyata musuh yang sedang menjebaknya, ia tidak akan segan-segan menebas tubuh pria itu menjadi dua.

Your Professor is Mine [Haikaveh]Where stories live. Discover now