Bab 44 - Merah Biru

856 129 14
                                    

Sumeru berguncang. Bukan karena gempa, negeri kebijaksaan itu bergetar akibat dentuman energi dari dalam tanah.

Jika mengamati lebih jeli, semua orang dapat melihat bagaimana cahaya yang berpendar redup merambat di antara akar menuju Sanctuary of Surasthana. Itu adalah energi dari Irmisul yang kestabilannya terganggu. Sebenarnya tidak ada yang tahu pasti di mana pohon pengetahuan berada. Tapi karena portalnya dibuka di Sanctuary of Surasthana, pusat kekacauannya berada di kediaman rektor Akademiya tersebut.

Meski begitu, dentuman energi tidak hanya terjadi di sekitar Sanctuaru of Surasthana. Akar pohon yang berpendar juga ada di alun-alun kota, hutan tropis, Desa Aaru, hingga gurun pasir yang berjarak ratusan kilometer jauhnya.

Di suatu tempat di wilayah gurun bagian utara, Dottore menyeringai lebar sembari menatap ke arah perginya pendar energi kebiruan di kakinya. Ada tombak di tangannya dan ia memimpin pasukan di belakangnya penuh kepercayaan diri.

Di sampingnya, berdirilah seorang pria gagah bertubuh besar dengan topeng yang menutupi setengah wajahnya. Setiap orang yang pertama kali berpapasannya dapat segera menebak kalau dialah bos utama dari kelompok tersebut.

Rambutnya berwarna putih seluruhnya dengan kulit wajah yang sedikit keriput karena usia. Dia sebenarnya hanya manusia biasa namun memiliki mata biru yang menyala. Ia bagai Dewa dengan kekuatan yang mampu meluluhlantakkan peradaban.

Pria itu bernama Pierro. Dari kesebelas petinggi Fatui, dia adalah yang nomor satu. Dengan kemampuannya dalam menyusun strategi, ia memimpin seluruh pasukan yang tersebar di sepenjuru Teyvat.

Kepada sang pemimpin, Dottore bertanya, "Bagaimana? Apa kita mau maju sekarang? Aku tidak sabar untuk melawan raja sialan itu."

Dengan suara dalamnya, Pierro menjawab, "Nanti. Tenangkan dirimu dan jangan melakukan kesalahan. Target kita saat ini adalah buku. Bukan membunuh. Apa kau mengerti?"

"Hahaha tentu saja aku mengerti. Aku sudah menyiapkan segalanya sesuai rencana kita."

"Bagus. Mari kita tunggu sampai dia siap. Jika kita beruntung kita mungkin tak hanya mendapat buku pengetahuan terlarang, tapi juga Irmisul."

Pendar energi di bawah tanah semakin terang. Yang semula biru, kini berkedip-kedip merah sebelum akhirnya berubah sepenuhnya. Itu seperti darah yang mengalir dalam nadi menuju jantung yang menjadi kekuatan utama dari sebuah kehidupan.

Tak lama setelah itu, tiba-tiba terjadi ledakan cahaya. Dari puncak kubah di Sanctuary of Surasthana, sinar merah darah menyorot dan membelah langit.

Semua orang bertanya-tanya atas apa yang sedang terjadi.

Mungkinkah Raja Deshret benar-benar bangkit?

Apakah itu kekuatannya?

Atau justru kutukannya?

Kebenarannya akan terjawab sebentar lagi.

***

Sementara itu di Sanctuary of Surasthana yang kini menjadi portal menuju Irmisul ....

Pohon pengetahuan dalam bahaya.

Ketika Alhaitham membuat koneksi dengan Irmisul, terjadi sebuah kesalahan yang membahayakan seluruh bangsa di Teyvat.

Mungkin awalnya Sang Dewa dapat menyerap ilmu baru dengan baik. Ia tahu bagaimana tumbuh kembang Kaveh sebelum bertemu dengannya, ia tahu hari-hari di mana Rukkha kesulitan menyematkan rakyat gurun setelah kematiannya, ia juga tahu Fatui memiliki sebelas pemimpin kejam yang telah melakukan banyak kejahatan di masa lalu.

Your Professor is Mine [Haikaveh]Where stories live. Discover now