Bab 6 - Angel's Share

2.2K 233 28
                                    

Untuk mendapatkan inspirasi, para seniman biasanya memiliki berbagai cara. Misalnya, ada yang harus mencari ketenangan di gunung sehingga bentang alam di hadapan mereka menjadi sumber ide lukisan. Misalnya lagi, ada yang harus membaca ratusan buku sasta untuk menciptakan mahakarya puisi yang dikenang dalam sejarah.

Kaveh juga memiliki caranya sendiri untuk mendapatkan inspirasi dalam mendesain bangunan.

Salah satunya adalah dengan begadang di Angel's Share, bar milik Diluc, meminum bir khas Mondstadt buatan sang bartender, dan mendengarkan lagu jazz yang berputar merdu.

Sudah berhari-hari pekerjaan Kaveh tertunda karena urusan kampus. Sekarang, meski Alhaitham melarangnya pergi, Kaveh tetap mengunjungi bar Diluc untuk menyelesaikan desainnya.

Di atas meja kayu di sudur bar, berlembar-lembar kertas penuh goresan tinta terbentang. Kedua sisinya sedikit melengkung dan harus diganjal oleh mangkuk anggur agar tidak kembali tergulung.

Raut wajah Kaveh menjadi sangat serius ketika ia memindahkan sketsa bangunan dari kertas ke dalam tablet unik di atas meja. Layar hologram tablet yang ia beri nama Mehrak itu berpendar dan cahaya kehijauan dari denah Pelabuhan Ormos terpantul ke mata zamrudnya.

"Ini di sini, sedangkan ini di sini," gumamnya sesekali sembari menggaruk-garuk kepalanya. "Ah, apa bisa lobinya seperti ini dilalui oleh pengguna kursi roda? Dasar Kaveh bodoh."

Bartender berambut merah yang berada di balik meja bar tersenyum tipis saat mengamatinya. Sang arsitek tidak memesan apapun, tapi ia dengan baik hati membuatkan jus wolfhook khas Mondstadt untuknya.

Beri ungu yang biasa ditemukan di hutan sisi barat Kota Mondstadt ditumbuk oleh sang bartender. Cairan dari buah yang baru saja keluar dari lemari pendingin tersebut kemudian disaring, lalu diberi es batu, sirup pemanis, dan sedikit sari apel. Setelah daun mint diletakkan di atasnya, segelas jus wolfhook siap diantarkan ke meja sang arsitek.

Bartender yang bertugas hari ini kebetulan adalah pemilik bar itu sendiri. Namanya Diluc Ragnvindr dan tentu saja ia berasal dari Mondstadt.

Tubuh jangkungnya sedikit lebih besar dari pria Sumeru pada umumnya. Meski begitu, ketika ia menghampiri Kaveh dan meletakkan jus wolfhook di antara peralatan tulis, sang arsitek tidak menyadari keberadaannya.

Karena bar sedang tidak memiliki pengunjung lain, Diluc-pun memutuskan untuk duduk dang bergabung dengan Kaveh. Ia mengambil anggur dari mangkuk di hadapannya dan mengunyahnya sejenak sebelum berkata, "Sudah pukul tiga pagi. Apa kau tidak pulang?"

Tanpa berpaling dari Mehrak, Kaveh menjawab, "Tidak. Aku berangkat ke Akademiya langsung dari sini saja."

"Sedari tadi kau begitu ambisius menyelesaikan desainmu. Bermain kartu TCG saja tidak. Apa tenggat waktunya sedekat itu?"

Kaveh menggeleng. "Tidak juga. Hanya saja, sebentar lagi aku memegang proyek yang lebih besar. Aku harus segera menyelesaikan ini."

"Oh? Proyek besar?"

Tepat saat itu, pintu bar tiba-tiba terbuka. Angin malam yang dingin sempat berhembus bersamaan dengan masuknya seorang pria berkulit sawo matang ke dalam bar.

Kaveh tidak peduli, tapi Diluc tentu saja harus menyambut siapapun yang datang ke barnya. Ia pun menoleh untuk mencari tahu siapa pengunjung yang hadir dini hari seperti ini.

Begitu melihat rambut biru yang dikenalnya, sinar di mata Diluc sedikit berpendar lebih terang. Dengan senyum tipisnya yang samar, ia menyapa, "Kaeya? Kau sudah kembali?"

Kaeya tersenyum misterius. Salah satu sudut bibirnya tertarik dan membuatnya seolah menyeringai pada sang bartender.

"Umn. Maaf baru pulang selarut ini. Sumeru sungguh indah dan aku tidak tahan untuk menjelajah hutan sekitar. Sangat berbeda dengan Mondstadt."

Your Professor is Mine [Haikaveh]Where stories live. Discover now