Chapter 009

6K 341 0
                                    

Sepanjang lorong ke kelas, banyak ocehan dari beberapa siswa karena kejadian tadi. Devi terus berjalan kearah kelasnya dan menghiraukan ocehan ocehan yang tidak berfaedah itu.

"Pagi Dev" sapa Basmalah yang sudah berada didalam kelas.

"Pagi juga Mal" Devi berjalan ke bangkunya dan lalu duduk di sana.

"Eh Dev. Disekolah rame banget pagi ini pada bicarain lo tentang lo boncengan sama Afan" seru Violet yang baru saja masuk.

"Udahlah Dev jangan didengerin, mereka tuh iri sama lo. Mereka mau sama kayak elo yang dibonceng sama Afan" ucap Basmalah.

"Tapi yah mereka pantes banget iri. Karna baru Devi, cewek pertama yang boncengan sama Afan semenjak dia sekolah disini" tutur Violeta.
Devi membulatkan matanya plus bingung. Orang setampan Afan tidak pernah membonceng cewek selain dirinya? Apa karna sifat dan sikapnya yang dingin banyak dijauhi cewe cewe? Tapi rasanya tidak mungkin.

"Lo serius Vio?" tanya Devi.

"Iyh Devi dan nih yah. Afan tuh gak pernah pacaran, sebab itu dia gak pernah membonceng siapapun kecuali lo tadi pagi" jelas Violeta.

Devi mengangguk mengerti. "Gue kira dia udah punya pacar, ternyata gak pernah pacaran" gumamnya dalan hati.

"Oh yah Dev, gimana tawaran gue kemaren? Lo mau kan jadi bendahara OSIS?" tanya Basmalah.

"Tapi gue masih belum paham"

"Nanti gue ajarin, tenang aja"

Devi mengangguk. "Iyh deh gue mau" jawab Devi.

"Oke sip, nanti gue kasih tau sama Pak Lian" balas Basmalah.

"Eh eh eh kalian berdua" heboh Violeta.

"Apaan sih heboh banget" seru Basmalah.

"Kalian tau enggak?-"

"Enggak" potong Basmalah.

"Yah mana mau tau omongan gue dipotong. Mangkanya jangan dipotong dulu dengerin" ujar Violeta.

"Iyh iyh apaan?" tanya Basmalah.

"Semalem gue dianterin pulang sama ayang Ebyyy" heboh Violeta.

"Beneran Vio? Seriusan?" tanya Devi.

"Iyhhh. Yah walapun cuma dari depan gang, tapi yang penting gue bisa berduaan sama ayang Ebyyy" jawab Violeta.

"Wah kayaknya si Eby lagi sakit deh, tumben tumbenan tuh anak mau deket sama anak set4n ini" ujar Basmalah.

"Mala iihhhh.... Gak suka banget temennya seneng!" balas Violeta cemberut.

"Utututu iyh iyh maap"

"Udah udah, tuh mereka udah dateng" lanjut Basmalah ketika melihat ketiga orang yang mereka bicarakan tadi datang.

Semuanya kembali ke posisi awal, lima menit kemudian guru mapel jam pertama datang dan mengajar mereka sampai jam pergantian pelajaran.

****

Jam istirahat tiba, semua siswa berhamburan kelua kelas. Devi, Basmalah, Violeta, Afan, Rakha dan Eby, mereka masih di kelas entah kenapa mereka masih saja belum beranjak dari tempat duduknya.

"Mal, Dev yuk ke kantin gue udah laper nih" ajak Violeta.

"Kalian berdua duluan aja gue males mau dikelas dulu" tolak Devi.

"Yah udah yuk Mal gue udah laper nih gak tahan" ucap Violeta.

"Lo beneran mau dikelas aja? Gak mau ikut kita?" tanya Basmalah.

"Iyh Mal, gue lagi dapet jadi gak mood buat kemana mana" bohong Devi.

"Mau gue pesenin makanan nanti gue kirim kesini gak?" tawar Basmalah.

"Gak usah Mal, gue udah sarapan tadi pagi" tolak Devi lagi.

"Ihhh ayo ah Mal, perut gue udah SMS dari tadi ini" ajak Violeta.

"Yah udah kita duluan yah Dev"

Mereka berdua pun pergi, tersisa empat orang disana.

"Fan, Dion nyuruh kita ke markas" ucap Rakha.

"Ngapain dia nyuruh kita ke markas?" tanya Eby.

"Mana gue tau" balas Rakha.

"Kalian duluan aja nanti gue nyusul" ucap Afan.
Rakha dan Eby beranjak dari tempat duduknya. "Yah udah kalau gitu kifa duluan, gue tunggu lo di markas" seru Rakha dan pergi begitu juga dengan Eby.

Dikelas hanya tersisa mereka berdua saja. Hening, hanya suara berisik siswa dari luar yang tembus kedalam.

"Lo kenapa nolak ke kantin bareng Violeta sama Mala?" tanya Afan membuka pembicaraan.

"Gue lagi males keluar" jawab Devi melihat kearah lain.

"Karena omongan siswa siswi di luar sana?" tanya Afan lagi.

"Itu gak penting buat gue, intinya gue lagi males keluar" jawab Devi lagi.

"Lo gak usah dengerin ucapan anak anak. Mereka semua cuma iri sama lo, mereka gak bisa kayak lo karena itu mereka hanya bisa ngomongin lo" jelas Afan.

"Ini baru awal lo sekolah disini, nanti lo juga terbiasa sama mereka dan mereka juga akan terbiasa sama lo" lanjut Afan.

"Temen gue ada dua, gue cuma mau nyari teman, bukan nyari musuh disini" balas Devi.

"Lo gak butuh banyak teman, kalau lo punya banyak lo gak akan tau satu persatu sifat asli mereka dibelakang lo. Lo cukup punya sedikit teman, tapi itu yang membuat lo nyaman dan bahagia disana" jelas Afan.

"Lo gak punya dua teman, lo punya sembilan teman" lanjutnya membuat Devi menoleh padanya.

"Sembilan?" tanya Devi.

"Yah, gue dan The Boys temen lo juga" jawab Afan.

"Teman?" lanjut Afan menjulurkan tangannya kedepan.

Devi melihat Afan dengan lekat dan setelah itu dia melihat tangan Afan didepannya yang butuh balasan.

Devi mengangkat tangannya dan membalas jabatan tangan Afan. "Teman" jawab Devi.

Itulah hari pertama Devi dan Afan menjadi seorang teman. Mereka berdua menjalankan pertemanan mereka seperti teman teman yang lainnya. Meskipun ada cela sedikit yang tak bisa mereka tolak jika mereka menyukai satu sama lain.

.....

TYPO BERTEBARAN
DIMANA-MANA!!!

GENGSTER BUCIN (DEFAN) [SELESAI]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu