Chapter 036

4.5K 213 0
                                    

Afan menghentikan motornya ditaman, dia berjalan kearah bangku taman yang sudah ada cewe disana menunggunya.

"Hai, udah lama nunggunya sayang" tutur Afan dan duduk disebelahnya.

"Enggak kok sayang" balasnya, siapa lagi kalau bukan Devi.

"Tumben ngajakin ketemu?" tanya Afan.

"Katanya mau dijelasin tentang aku yang sama Kevin" balas Devi.

"Oh iyh yah hehe"

"Waktu itu aku keluar rumah" seru Devi.

"Keluar rumah? Kenapa gak kasih tau aku"

"Aku gak mau ngerepotin kamu, wong aku cuma pergi ke supermarket" jawab Devi.

"Terus? Kenapa bisa ketemu sama tuh mie goreng?" tanya Afan.

"Taksi yang aku tumpangi tiba tiba mogok ditengah jalan, terus gak sengaja dia lewat situ karna mau ke markasnya. Dia nawarin aku tumpangan, yah karna udah malem aku terima aja" jelas Devi.

"Seharusnya kamu telfon aku" seru Afan.

"Aku mau telfon kamu tapi HP aku lowbat, jadi gak bisa deh" jawab Devi.

"Lain kali kalau kemana kemana bilang sama aku. Sekarang aku pacar kamu, kamu tidak usah merasa kamu ngerepotin aku. Aku akan selalu ada untuk kamu" ucap Afan dan memegang tangan Devi.

"Iyh sayang. Posesif banget sih pacal aku ini" Devi mencubit hidung Afan.

"Aku posesif karena aku sayang sama kamu" jawab Afan.

"Iyaahhh sayaanggg" Devi merebahkan kepalanya di bahu Afan.

Sekitar lima menit terjadi keheningan disana.

"Dev" panggil Afan lembut.

"Hemm?"

"Dua hari lagi aku ada balapan" serunya.

Devi menjauhkan kepalanya dari bahu Afan dan menatap Afan.

"Balapan?" tanya Devi dan diangguki oleh Afan.

"Boleh?" tanyanya meminta izin kepada Devi.

"Tapi, kalau kamu kenapa kenapa gimana?"

Afan menyelipkan rambut Devi kesela sela telinganya. "Aku gak akan apa apa, kan aku pembalap handal"

"Ihhh! Tapi aku masih khawatir, aku takut kamu kenapa kenapa"

"Aku janji akan hati hati" balas Afan.

"Janji yah harus hati hati" Devi menunjukkan jari kelingkingnya pertanda perjanjian.

Afan menggantungkan jari kelingkingnya di jari Devi. "Janji"

Afan mun merentangkan tangannya, Devi yang mengerti dia langsung berhambur kepelukan Afan.

"Aku sayang kamu" seru Afan mengelus rambut Devi.

"Aku lebih sayang kamu" tutur Devi.

Mereka pun menghabiskan waktu disana, Afan bahagia dia bisa memiliki Devi. Dia akan menjaga Devi walaupun harus mempertaruhkan nyawanya.

****

Jam sekolah sudah selesai, semua siswa keluar kelas karena jam istirahat.

"Dev kantin yuk" ajak Violeta.

"Kalian berdua duluan aja, gue lagi pengen di kelas" tolak Devi.

"Yah udah kita dulu yah"

Basmalah dan Violeta pun pergi meninggalkan Devi disana. Tiba tiba Lisa dan Jenny datang dan langsung mengunci pintunya.

"Halo cupu" sapa Lisa.

"Mau apa lo?" tanya Devi.

"Sama seperti yang waktu itu, gue cuma mau lo jauhin Afan" tutur Lisa.

"Gak tau diri banget lo, udah dibilangin jauhin Afan malah makin deket" ucap Jenny.

"GARA GARA ELO AFAN DI SKORS!!" teriak Lisa menunjuk wajah Devi.

"Gue minta lo jauhin Afan!" Lisa menarik rambut Devi lagi dengan kuat.

"Aawsshhh! Sakit Lisa lepasin!" ringis Devi.

"Sekarang gak akan ada yang bisa nolong lo! Lo mau minta bantuan sama siapa? Afan? Dia gak ada disini!"

"Yang keras Lis, supaya dia tau dia berurusan dengan siapa" ujar Jenny.

Tangan kiri Lisa merogoh botol air yang dipengag Jenny. Dia mengguyurkannya ke Devi dan membuat sebagian bajunya basah.

Lisa dan Jenny ketawa puas setelah melihat wajah Devi yang melas.

"Ini balasan buat lo karna udah deket sama Afan!" ucap Lisa.

"Sakit Lisa, lepasin!"

"Kalau lo mau gue lepasin, lo harus bilang kalau lo akan jauhin Afan" ujar Lisa.

Devi menggeleng, Lisa lebih kuat lagi mencengkram rambut Devi membuat Devi kesakitan.

Brak

Pintu kelas terbuka paksa, Kevin menendang pintu itu bersama Rehan di belakangnya.

"LISA! LEPASIN DIA!" teriak Kevin.

Dia pun berjalan dan mencoba melepaskan tangan Lisa dari rambut Devi.

"Lo gila? Lo apain Devi?" tanya Kevin.

"Gue cuma ngasih balasan buat dia" seru Lisa enteng.

"Tapi gak gini caranya"

"Lo belain dia sekarang?" tanya Lisa.

"Kalau iyh kenapa?"

"Lo itu sepupu gue, seharusnya lo belain gue bukan cewe galet ini!"

"JAGA MULUT LO!!" teriak Kevin.

"Sekarang lo pergi dari sini, jangan dekatin Devi kalau enggak lo berurusan sama gue!" lanjutnya.

"Ck!" Lisa pergi meninggalkan mereka berdua bersama Jenny dan Rehan.

Sedangkan Kevin, dia membuka jaketnya dan memakainya di tubuh Devi yang basah karena Lisa.

"Lo gakpapa? Apaa yang sakit?" tanyanya.

Devi menggeleng.

"Gue anterin lo pulang, baju lo basah. Lo gak mungkin ikut pelajaran dengan keadaan lo yang kayak gini" tutur Kevin.

"Gak usah Vin, gue bisa kok"

"Ck. Dasar kepala batu" Kevin menarik Devi paksa keluar kelas.

Semua siswa melihat mereka, The Boys pun begitu juga dengan Basmalah dan Violeta. Devi melihat sekelilingnya, semua mata tertuju kepada mereka berdua. Sedangkan Kevin, dia menghiraukan dan tetap menarik Devi ke parkiran.

"Naik" tutur Kevin saat sudah menaiki motornya.

Devi terdiam, dia tidak merespon ucapan Kevin karena dia tidak enak dilihat oleh semua siswa.

"Naik Devi!" Kevin menekan ucapannya.

Devi pun mengalah, dia naik ke motor Kevin dan Kevin pun menjalankan motornya menuju rumah Devi. Sedangkan Lisa, dia merekam kejadian itu bersama Jenny dan Rehan.

Lisa mematikan videonya setelah mereka berdua pergi jauh. "Gue gak salah milih lo Vin"

"Ini awal pertama pendekatan Kevin ke Devi, gue yakin Afan akan marah besar sama Devi" seru Rehan.

Rehan menceritakan semuanya kepada dua cewe itu bahwa Kevin hanya bersandiwara baik kepada Devi. Karena dia ingin membalas dendam kepada Afan.

"Tinggal gue kirim nih video dan Duarrr! Emosi Afan akan meledak" seru Lisa tersenyum licik.

"Lo emang cerdik Lis" ujar Jenny.

"Lisa gituloh dilawan!"

Mereka bertiga pun pergi untuk merayakan ide pertama Kevin yang berjalan dengan lancar.

..........

TYPO BERTEBARAN
DIMANA-MANA!!!

GENGSTER BUCIN (DEFAN) [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang