Chapter 035

4.6K 233 0
                                    

Bugh

Bugh

Bugh

Jam menunjukkan pukul 00.00 Kevin meluapkan semua emosinya dengan memukul samsak dengan keras. Peluhnya sudah bercucuran karena 1 jam dia melakukan itu dengan ditemani Rehan di Markas Petir.

"Gue gak terima diginiin sama dia!" tutur Kevin emosi dengan masih memukul samsak itu.

"Lo sabar Vin, luka lo masih belum sembuh" ucap Rehan.

"GUE GAK BISA SABAR!" gertak Kevin dan melihat Rehan.

"Gue dibikin babak belur kayak gini sama dia. GUE GAK TERIMA!!"

Bugh

Bukan samsak yang Kevin pukul melainkan tembok. Tangannya memerah karena pukulan itu, emosinya tidak bisa dia tahan.

"Gue harus balas semua yang ia perbuat ke gue!" tuturnya.

"Dengan cara?" tanya Rehan.

"Merebut Devi dari Afan, gue tau Devi adalah hal yang paling penting untuknya. Lewat dia gue bisa balesin semua luka yang ia buat di tubuh gue!"

"Lo yakin? Apa itu tidak membuat dia semakin emosi?"

"Gue gak peduli! Yang gue peduliin adalah menjatuhkan mentalnya dan harga dirinya!" ucap Kevin diakhiri dengan senyuman miring nya.

Rehan pun juga begitu, dia tersenyum miring setelah mendengar ucapan Kevin.

"Lo tunggu aja Fan, gue akan balas semua perlakuan lo sama gue!" batin Kevin.

***

Pulang sekolah semua anggota The Boys berkumpul di markas biasa.

"Si Arya kemana?" tanya Aldi yang melihat kalau Arya tidak ada di antara mereka.

"Tau! Katanya sih mau nyusul, dia lagi anterin Mamanya shoping" jawab Renald.

"Kita mulai aja sekarang, buat Arya nanti lo aja jelasin" seru Rakha.

Semuanya mengangguk mengerti, Rakha pun memulai pembicaraan tentang balapan yang akan diadakan dua hari lagi.

"Jadi lo berdua yang akan turun?" tanya Dion

Rakha mengangguk, tidak dengan Afan.

"Fan, lo juga turun kan?" tanya Eby.

"Iyh!" singkat Afan.

"Tapi bos gakpapa kan? Luka bos gimana atuh?" tanya Aldi.

"Gue gakpapa, luka kecil doang" jawab Afan.

"Tapi bos, gue denger denger Petir juga ikutan" seru Renald.

Afan tersenyum miring. "Gue tau"

"Siapa aja yang turun?" tanya Rakha.

"Kevin sama Rehan" jawab Renald.

"Kita harus berhati-hati sama mereka berdua, sekarang mereka sudah satu sekolah sama kita. Gue takut mereka menyabotase kendaraan kalian berdua nantinya" tutur Eby.

"Eby bener Fan, kita tau selicik apa Kevin. Dia pasti sedang merencanakan untuk menyabotase kendaraan kita" lanjut Rakha.

Brak

Saat mereka sibuk dengan pembicaraan Rakha, semua matanya tertuju kepada pintu yang terbuka paksa. Dan betapa kagetnya lagi, Arya terlontar kedalam dengan tubuh yang babak belur.

"Arya!" seru Afan.

Mereka semua pun menghampiri Arya yang tergeletak dibawah.

"Lo kenapa?" tanya Rakha.

"Ke-kevin" tutur Arya lemas.

"Si4lan!" umpat Afan dengan menggenggam erat tangannya.

Prang

Satu batu dilontarkan ke kaca hingga membuat kaca itu pecah. Dion berdiri dan mengambil batu itu yang terbungkus kertas putih. Dia pun memberikannya kepada Afan.

'Ini balasan pertama buat lo. Elo tunggu aja balasan selanjutnya'

Itulah yang tertulis di kertas itu. Afan merobek kertas itu dengan emosi.

"4njing! Pengecut!" umpat Afan.

Rakha berdiri dan menghampiri Afan. "Kenapa Fan?"

"Kevin ngancem gue!" jawabnya.

"Ini pasti karena kejadian kemaren" ujad Renald.

"Kita gak bisa diem gini aja bos, Arya sudah dipukulin kayak gini. Kita harus balas perlakuan mereka" seru Dion.

"Gak usah! Ini urusan gue sama dia, ini semua berawal dari gue. Jadi biar gue yang hadapin mereka" tutur Afan.

"Gak bisa gitu Fan, masalah lo masalah kita juga. Kita akan bantu lo untuk membalas semuanya" seru Eby.

"Bawa Arya ke rumah sakit" ujar Afan memberi kartu ATM kepada Renald.

Renald pun mengambilnya dan langsung mebopong Arya keluar dan pergi kerumah sakit.

"Gue pergi dulu ada urusan. Kalian persiapkan semua kebutuhan untuk balapan dua hari lagi"

Setelah mengucapkan itu, Afan pun pergi meninggalkan mereka semua. Dia menarik gasnya entah mau kemana.

.....

TYPO BERTEBARAN
DIMANA-MANA!!!

GENGSTER BUCIN (DEFAN) [SELESAI]Where stories live. Discover now