Chapter 047

4.3K 247 0
                                    

Kevin membuka pintu itu, dia melihat Devi yang terduduk lemas di bangku tua.

Kevin memikirkan ucapan ibunya dua hari yang lalu.

FLASHBACK ON

"Vin" panggil Rahma Ibu Kevin yang duduk di kursi roda.

Kevin berjalan ke arah Rahma. "Iyh Bu"

"Kamu masih sering bareng Lisa?" tanyanya.

"Iyh Bu, kenapa?" tanya Kevin balik.

"Vin, kamu harus tetep menjadi orang baik. Mungkin usia Ibu sudah tidak lama lagi Vin, Ibu mau kamu menjadi orang baik. Ibu tau gimana Mas Regan sama kamu, dia selalu maksa kamu untuk membentengi Lisa kan? Ibu mohon jangan Vin, Ibu gak mau kamu jadi orang jahat" tutur Rahma membuat hati Kevin terketuk.

"Ibu jangan ngomong gitu, usia Ibu masih panjang, Kevin gak mau di tinggal sendirian" balas Kevin.

"Ibu mau kamu jangan bersama Lisa lagi yah? Ibu gak mau kamu dalam masalah besar, apalagi harus berurusan sama polisi" ucap Rahma.

FLASBACK OF

Kevin berjalan ke arah Devi dengan hati hati. Devi sedikit mendengar suara langkah, dia menoleh dan begitu terkejutnya dia ketika melihat Kevin yang berjalan ke arahnya.

"Ke-Kevin?" tutur Devi.

Kevin tersenyum kearah Devi. "Iyh Dev, ini gue"

"Jadi lo sekongkol bareng Lisa?" tanya Devi.

Kevin tertunduk. "Gue terpaksa Dev, gue juga gak setuju sama rencana Lisa"

Kevin mendongak lagi. "Tapi lo tenang aja, gue akan bantu lo agar bisa keluar dari sini" lanjutnya.

Devi tersenyum. "Kenapa? Kenapa lo mau bantu gue? Apa lo gak takut dimarahin Lisa?"

"Gue gak peduli Lisa, gue cuma gak mau bikin Ibu gue kecewa" jawab Kevin.

Kevin mengambil ponselnya. "Gue cuma bantu ini, gue gak bisa lepasin lo langsung"

Kevin mencari nomor Afan disana. "Ini nomor Afan, setelah gue keluar lo bisa telfon dia"

Kevin meletakkan ponselnya diatas Paha Devi.

Dia menekankan nomor Afan, dan menghidupkan loudspeakernya. Setelah itu Kevin pergi, Devi menghiraukan kepergian Kevin dia fokus kepada ponsel Kevin.

****

Afan memberhentikan motornya di pinggir jalan karena handphonenya berbunyi. Tertera nama Kevin disana, dia langsung menekan tombol hijau di handphonenya.

"Halo apaan? Gue lagi nyari Devi" serunya.

'Ha-Halo Fan'

Afan terperangah, dia kaget yang menelponnya bukan Kevin melainkan Devi.

"Devi? Ini beneran kamu?" tanya Afan.

'Afan. Tolong aku Fan, aku takut'

"Kamu dimana Dev?" tanya Afan dengan raut wajah yang khawatir.

'Aku di rumah tua, tapi aku gak tau ini dimana. Tolong aku Fan, aku takut'

Disisi Devi, dia menggoyangkan kedua pahanya hingga membuag handphone Kevin terjatuh.

'Fan, tolong aku'

Tut

Tut

Tut

Telfonnya terputus.

"Halo Dev, Devi" panggilnya tetapi sudah tidak ada lagi suara Devi.

Afan dengan terburu buru dia mengendarai motornya menuju rumah Devi untuk memberitahu info ini kepada mereka semua.***

Devi mencoba mengambil handphone Kevin dengan kakinya, tetapi tiba tiba Lisa datang dengan cepat dia menginjak handphone Kevin agar Lisa tidak mengetahuinya.

"Nih makan" Lisa melemparkan satu roti ke Devi.

Devi tak menjawab.

"Lo beruntung yah Dev" tutur Lisa.

"Ma-Maksud lo?" tanya Devi.

"Lo hilang yang nyariin banyak, sedangkan gue? Gak ada, gue gak pulang aja gak dicariin" ucap Lisa.

Devi tak menjawab dia memilih diam saja.

"Kalau gue gak bisa dapetin Afan, lo juga harus gak bisa dapetin Afan" ucap Lisa tersenyum sinis.

Lisa berjalan keluar pintu untuk mengambil sesuatu. Dia kembali dengan satu jeriken yang berisi bensin.

"Lis, apa yang mau lo lakukan?!"

"Kita m4ti sama sama disini" serunya.

"Lo gil4 yah ha? Lo mau bunuh diri sini? Kalau mau m4ti jangan ngajak ngajak!" teriak Devi.

"IYH GUE GIL4! GUE GIL4 KARENA AFAN, PUAS LO!"

"Kalau gak bisa dapetin Afan, mending gue m4ti dan juga elo harus m4ti!!" lanjutnya.

Lisa menyiram bensin itu di sekitar mereka berdua. Setelah selesai dia melemparkan jeriken itu ke sembarang tempat dan berjalan ke arah Devi lalu melepaskan semua ikatan di tubuh Devi. Lisa menjauh, dia mengbil korek di sakunya dan menghidupkannya.

"Lisa! Lo jangan gil4 deh, buang jauh jauh korek itu!!" ucap Devi.

Hendak Lisa melemparkan korek itu, tiba tiba ada satu tendangan hingga membuat korek itu terjatuh. Tetapi sayang, korek itu menyala dan apinya mulai menyebar.

"KEVIN!!!"

"LO GIL4?! LO MAU MATI?" tanya Kevin tegas.

"Iyh gue mau mati! Kenapa? Kalau gue gak bisa dapetin Afan, mending nih cewe gak usah dapetin Afan juga!"

Api mulai menyebar, asap juga mulai banyak. Mereka sama sekali tidak beranjak dari sana.

"Lo setres Lis! Kalau terjadi apa apa sama kita lo yang tanggung jawab!!" Kevin berjalan kearah Devi.

"Ayo Dev kita keluar dari sini, apinya mulai menyebar" lanjutnya.

Lisa menarik tangan Devi. "Lepasin dia Vin, dia harus m4ti disini!!"

"KALAU MAU M4TI, M4TI AJA SENDIRI, JANGAN AJAK AJAK!!" tegas Kevin melepaskan tangan Lisa.

Kevin berusaha membawa Devi pergi dari kobaran api yang mulai membesar. Lisa kembali menyusul mereka berdua, dia membawa balok dan ingin memukul Devi. Tetapi dengan sigap Kevin menghalanginya dan membuat Lisa memukul dirinya bukan Devi.

"Kevin" tutur Devi.

"Gue gakpapa, lo cari jalan keluar aja biar Lisa gue yang hadapi" balas Kevin.

"Tapi Vin, apinya mulai membesar"

"Gue gakpapa, yang penting lo selamat. Pergi sekarang Devi, cepat"

Devi pun pergi, Lisa ingin mengerjarnya tetapi di halang oleh Kevin.

"KENAPA LO BANTU DIA PERGI!!" teriak Lisa.

"Gue gak mau jadi orang jahat!!" balas Kevin.

"Lo itu sepupu gue, seharusnya lo bantuin gue bukan dia" Lisa menunjuk Devi.

"Gue gak peduli lo siapa, yang gue peduliin sekarang diri gue sendiri" balas Kevin.

"Lo bisa ngelawan gue, tapi lo gak bisa ngelawan Papa!"

"Gue gak peduli Papa lo akan melakukan apa nanti, gue udah gak mau ada urusan lagi sama lo dan keluarga lo!!" Kevin pergi meninggalkan Lisa disana.

"KEVINN!!! BERHENTI DISANA!!" tetapi Kevin menghiraukan ucapan Lisa.

"AAARRRGGGHHHH SI4LAN!!"

Brak

Satu balok terjatuh kebawah, hampir mengenai Lisa tapi dengan cepat dia menghindar.

"G-gue gak mau m4ti sendiri!!"

Lisa keluar, dia mencari jalan keluar karena api sudah semakin besar.

.......

TYPO BERTEBARAN
DIMANA-MANA!!!

GENGSTER BUCIN (DEFAN) [SELESAI]Where stories live. Discover now