Chapter 012

5.4K 281 0
                                    

Hari pun menjelang sore, seperti ucapan Bu Salma semua siswa berkumpul dilapangan.

"Semuanya sudah berkumpul?" tanya Bu Nensih.

"Sudahh Buuu" jawab mereka semua.

"Baik anak anak. Karena nanti malem akan ada acara api unggun, kalian semua bapak tugaskan untuk mencari kayu bakar disekitar sini. Sebagian lagi bapak tugaskan untuk tetap disini dan memasak makanan yang akan kita makan nanti malam" ucap Pak Lian.

"Rute sudah kami siapkan agar kalian tidak tersesat untuk kembali ke perkemahan" lanjut Bu Nensih.

"Dan satu lagi anak anak, inget jangan jauh jauh, jangan ke hutan yang susah dilarang untuk dimasuki" lanjut Bu Salma.

"Mengerti kalian semua??" tanya Pak Lian.

"Mengerti Paak" jawab mereka.

"Ayo sekarang kalian berbaris sesuai kelompok biar Bu Salma absen dulu buat yang akan mengambil kayu bakar" ujar Bu Nensih.

"Devi" ucap Bu Salma mengabsen.

Devi pun mengangkat tangannya.

"Basmalah" ucap Bu Salma.

Basmalah pun juga mengangkat tangannya.

"Rani"

"Fatima"

"Rian"

"Arya"

"Aldi"

"Rakha"

"Eby"

"Dimas"

"Dinda"

"Sintia"

"Renita"

"Iqbal"

"Dan Afan"

Bu Salma mengabsen semua yang bertugas mengambil kayu bakar.

"Sebagian lagi kalian mengambil air di mata air sebelah sana yah" seru Bu Nensih.

"Dan sebagiannya lagi disini bantu bantu masak dan yang lainnya" lanjut Bu Salma.

"Ayo anak anak, kalian bagi lima kelompok. Cepet cepet keburu malam dan takut hujan" ucap Pak Lian.

Semua siswa melaksanakan tugas mereka masing masing yaitu mencari kayu bakar, mengambil air dan memasak.

****

Devi, Basmalah, Sintia, Rani, Fatima, Dinda dan Renita semua anak perempuan disuruh untuk satu kelompok.

"Dev kita cari kesana" seru Basmalah.

Mereka berdua pun kesana dan mencari kayu bakar.

Sedangkan tiga siswa yang tadi ia tengah mencari cela untuk membawa Devi ke tempat rencana mereka.

"Lo yakin ini bakal berhasil?"

"Yakin, lo tenang aja"

"Tapi kayaknya dia sama Mala terus deh, kan lo tau sendiri gimana Mala"

"Mala mah kecil, kalian berdua ambil alih perhatian dia aja nanti gue yang ajak Devi ke tempat itu"

"Tapi Ran gue takut"

"Lo takut apa sih Din, lo tenang aja kita gak bakalan ketahuan kalau gak ada diantara kalian berdua yang cepu"

"Bener apa kata Rani"

"Dengerin tuh kata Sintia"

Rani, Dinda dan Sintia merekalah yang merencanakan untuk membuat Devi jauh dari Afan.

"Sekarang nih?" tanya Dinda.

"Iyh Dinda sekarang, udah sana gih lo sama Sintia ajak Mala bicara atau apa kek gitu biar dia jauh dari Devi" suruh Rani.

"Ayo Din" ajak Sintia.

"Tapi Sin-"

"Udahlah ayok" Sintia menarik tangan Dinda.

"Mal Mal" panggil mereka berdua.

"Apaan?" tanya Basmalah.

"Disana banyak banget kayu bakarnya, kita ambil disana aja yuk" ajak Sintia.

"Lo beneran kalau disana banyak kayu bakarnya?"

Sintia menyenggol tangan Dinda agar dia juga ikut berbicara.

"I-iyh Mal, disana banyak banget kayu bakarnya" ujar Dinda.

"Yah udah yuk Dev kesana" ajak Basmalah kepada Devi.

"Ee- Devi gak usah" tolak Sintia.

"M-maksud gue, Devi ikut tapi kita duluan" lanjut Sintia.

"Kenapa gak bareng aja?" tanya Basmalah.

"Rani masih disana, biar Devi aja yang manggil dia gakpapa kan Dev?" seru Sintia.

"Gakpapa kok. Lo duluan aja Mal, gue pangil Rani dulu habis itu nyusul kalian" jawab Devi.

"Nah, yah udah yuk Mal kesana" ajak Sintia.

"Yah udah gue duluan yah" Basmalah pun ikut bersama Sintia dan Dinda.

Sedangkan Devi, dia kembali dan memanggil Rani untuk ikut berkumpul dengan Basmalah dan yang lainnya.

.....

TYPO BERTEBARAN
DIMANA-MANA!!!

GENGSTER BUCIN (DEFAN) [SELESAI]Where stories live. Discover now