Chapter 015

5.4K 296 0
                                    

Devi, dia berteduh dipohon yang cukup rindang dan sedikit menutupi dirinya dari hujan.

"Hikss, tolongin gue gue takut disini" lirih Devi.

"Pa, Ma tolongin Devi, Devi takut"

Hu hu hu

Bunyi suara yang entah suara apa itu.

"Hikss takutt" Devi menangis dan menutup telinganya agar tidak mendengar suara apa apa.

****

Hari sudah berganti malam, hujan masih belum berhenti. Beberapa warga mendatangi percampingan dan membuat semua orang disana bertanya tanya.

"Maaf ada apa ini Pak?" tanya Pak Lian.

"Saran kami, sebaiknya kalian kembali pulang. Karna mungkin hujan tidak akan berhenti cepat malam ini, tidak menutup kemungkinan akan terjadi longsor juga" jawab salah satu warga.

"Tapi Pak, ada anak murid saya yang masih belum ditemukan" ujar Bu Salma.

"Emangnya anak murid ibu pergi kemana?" tanya warga lainnya.

"Terakhir terlihat masuk kedalam hutan terlarang Pak" jawab Pak Doni.

"Apa? Dia masuk ke hutan terlarang?"

"Kenapa bisa? Kan sudah saya peringati jangan ada yang masuk kesana?!" ucap warga itu.

Afan dan The Boys masuk ke tenda yang sudah disiapkan untuk masak.

"Maafkan kami Pak, kami sudah melanggar larangan disini" ujar Bu Nensih.

"Sebaiknya kalian semua balik, tinggalkan saja murid kalian itu karna mustahil untuk bisa keluar dari sana" seru warga satunya.

"Enggak! Kita gak akan ninggalin Devi disana sendirian" ujar Afan meninggikan suarnya.

"Tapi dek, mustahil bagi temen adek untuk ditemukan" balas warga itu.

"Kalau kalian gak mau cari Devi biar saya saja yang nyari sendiri!"

"Fan, sabar Fan tunggu" Rakha memegang tangan Afan agar tidak pergi.

"Tunggu? Tunggu sampai kapan Kha? Tunggu sampai Devi didalam sana kenapa kenapa iyh? Dia sendirian di sana, pasti dia takut Kha" ucap Afan sedikit bergetar.

"Iyh gue tau Fan, tapi setidaknya kita tunggu hujannya reda dulu setelah itu kita lanjut lagi
Devinya" balas Rakha.

"Tapi sayangnya hujan tidak akan berhenti secepat iti dek. Saran kami, mending kalian kembali ke jakarta dan untuk anak murid yang hilang biarkan tim SAR yang mencarinya" seru warga disana.

"Bener apa kata mereka Fan, kita serahkan semuanya sama tim SAR. Kalau kamu kembali mencari Devi, Bapak takut kamu juga ikut hilang seperti Devi" jelas Pak Lian.

"Lo tenang yah, kita tunggu tim SAR buat datang kesini" ucap Eby.

"Bu Salma, Ibu urus semua kepulangan siswa kejakarta jangan sampai ada yang ketinggalan" suruh Pak Tama.

GENGSTER BUCIN (DEFAN) [SELESAI]Where stories live. Discover now