Chapter 044

4.5K 238 0
                                    

Siang ini Devi berjalan di area komplek nya karena dia merasa bosan di rumah. Tetapi tiba tiba dari arah belakang ada satu mobil hitam yang mendekat ke arah Devi.

"Siapa sih nih mobil, mepet banget" ujarnya.

Mobil hitam itu mensejajarkan dengan Devi, pintunya terbuka dan keluar lah orang yang memakai topeng hitam dan membekap Devi.

"Ehmp"

"Diem!" ujar orang itu.

Devi memberontak tetapi tenaga orang itu lebih kuat dari Devi. Devi di masukkan ke dalam mobil hitam itu, handphonenya tidak sengaja terjatuh dan tertinggal disana.

Mobil itu melaju pergi dari area komplek Devi dan membawa Devi entah kemana.

****

Dirumah Devi, Maria tengah menunggu kedatangan Devi yang sudah hampir lima jam. Raut wajahnya sudah berubah menjadi khawatir.

Pintu rumah diketok lalu terbuka, Maria kira itu adalah Devi ternyata suaminya Gabriel.

"Assalamu'alaikum Ma" salamnya.

"Waalaikumsalam Pa" jawab Maria.

Gabriel berjalan ke arah maria dan meletakkan tasnya di sofa. "Kamu kenapa Ma? Kayak khawatir gitu"

"Devi Pa, samapai sore kayak gini gak balik balik" jawab Maria.

"Emangnya dia kemana Ma?" tanya Gabriel.

"Katanya cuma mau jalan jalan sekitar komplek aja cari angin"

"Kamu gak coba telpon dia?"

"Sudah Pa, tapi tidak di angkat" balas Maria.

"Mungkin dia sama Afan Ma, udah jangan khawatir nanti Afan pasti anterin dia kesini kok" ucap Gabriel.

"Tapi Pa, dia cuma izin keluar komplek aja"

"Mending kamu tenangin diri kamu dulu, mungkin Devi sama Afan positif thingking aja yah"

Maria mengangguk meskipun hatinya mengatakan tidak tenang. Gabriel membawa Maria ke kamarnya agar lebih tenang.

****

Hari sudah menjalang malam, Maria masih menunggu kedatangan Devi.

"Paa, ini gimana? Devi belum balik balik" seru Maria khawatir.

"Kita tunggu sebentar lagi mungkin dia dateng" balas Gabriel.

Maria kembali duduk disamping Gabriel, tiba tiba pintu rumah di ketok.

"Assalamu'alaikum"

Itu suara Afan, mata maria berbinar dia berharap Devi bersama Afan.

"Nah itu Afan, sekarang kita keluar pasti dia bareng anak kita" ujar Gabriel.

Mereka berdua pun keluar dan membuka pintu rumahnya. Tetapi mereka tidak menemukan anaknya bersama Afan.

"Assalamu'alaikum Om Tante" seru Afan menyalami mereka berdua.

"Devi nya ada tante?" tanya Afan.

"Devi gak sama kamu Fan?" tanya Gabriel.

Afan pun bingung dengan pertanyaan Gabriel. "Enggak Om, ini aja aku mau jemput dia mau jalan keluar"

"Tuh kan Pa, apa aku bilang Devi gak sama Afan" Maria tambah khawatir ketika tau Devi tidak bersama Afan.

"Tunggu dulu Om Tante, ini ada apa yah? Kenapa dengan Devi?" tanya Afan.

"Devi gak pulang dari siang, Om kira dia sama kamu" jawab Gabriel tenang.

"Apa? Devi belum pulang!" ucap Afan.

"Iyh Fan, Tante dari tadi coba telfon dia tapi gak diangkat angkat" balas Maria.

"Emangnya tadi Devi mau kamu?"

"Dia izin sama Tante katanya mau cari angin di sekitar komplek, tapi sampai sekarang dia gak pulang pulang" jawab Maria.

"Ya ampun, kamu kemana sih Dev?!" gumam Afan.

"Gimana sekarang kita cari aja Om disekitar komplek, siapa tau ketemu sama dia" usul Afan.

Mereka berdua pun mengangguk, dan mereka pun mulai mencari Devi di sekitar komplek. Hingga akhirnya mereka menemukan handphone Devi yang tergeletak dibawah tanpa sangat pemilik.

"Om, ini handphone Devi" seru Afan.

"Tapi anaknya gak ada" lanjutnya.

"Ya allah Devi, aku takut dia kenapa-kenapa Pa" ucap Maria khawatir.

"Kita pulang aja kerumah, kita tentukan dirumah untuk mencari Devi" ucap Gabriel di anggukan oleh dua orang itu.

Mereka pun kembali pulang, merencanakan untuk mencari Devi.

......

TYPO BERTEBARAN
DIMANA-MANA!!!

GENGSTER BUCIN (DEFAN) [SELESAI]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin