Chapter 016

5.2K 272 1
                                    

Afan, dia menyusuri jalannya sembari mata yang melihat kearah sana dan kemari mencari keberadaan Devi.

"Devii" "teriak Afan.

"Lo dimana?"

Hujan masih belum ada tanda tanda untuk berhenti, tetapi hujannya malah bertambah deras.

"Devii, lo dimana? Gue disini" teriak Afan lagi.

"Devii"

Afan terus berjalan ke depan berharap didepan sana dia dapat menemukan Devi.

****

Kembali ke Devi, dia masih meneduh di bawah pohon rindang itu dengan air mata yang sudah bercampur dengan air hujan.

"Kalau gue disini terus gimana gue bisa keluar" gumamnya sedikit bergetar.

"Gue harus bisa lewati petir dan guntur itu" lanjutnya beranjak dari duduknya.

Grrruuhhhhgggg

"Mama" Devi menutup telinganya setelah mendengar guntur yang begitu keras diatas sana.

Bersamaan dengan suara teriaknya Devi, sang Mama menjatuhkan foto Devi yang baru saja ia bersihkan karena sedikit berdebu.

"Astagfirullah" tuturnya dan mengambil foto itu.

"Ya Allah, kenapa perasaan ku gak enak. Apa Devi kenapa kenapa di perkemahan sana?" tanyanya berbicara sendiri.

Maria melihat keluar dari jendela yang tak ia tutup tirai nya.

"Hujannya lebat banget diluar sana. Ya Allah, semoga Devi gak kenapa napa" tuturnya mengusap foto Devi.

Di sisi lain, kita kembali lagi ke Devi yang mencoba berjalan meskipun rasa takut menyelimutinya.

"Toloongg, gue disini, siapa pun tolong guee" teriak Devi dengan nada sedikit teriak karena suaranya sudah mulai habis.

"Tolongg, Mala Violeta, gue disini" teriak Devi lagi.

Hu hu hu

Devi menghentikan jalannya setelah mendengar suara yang aneh di pendengarnya.

"Suara apa itu?" tanyanya kediri sendiri.

Hu hu hu sreekk

Devi lari setelah mendengar suara kedua dan tanpa sengaja dia tersandung akar pohon dan..

Brukk

Kepala Devi terbentur ke batu cukup besar yang tak berada jauh dari dirinya melangkah.

"Awwwshhh" ringis Devi.

Devi memegang dahinya, sedikit darah yang keluar disana tapi sangat membuat Devi pusing.

"Kepala gue pusing banget" tutur Devi memegangi kepalanya.

Dia mencoba berdiri meskipun tubuhnya sudah sangat lunglai akibat pusing karena benturan dikepalanya itu.

"Gak. Lo gak boleh pingsan Devi, lo harus bisa keluar dari hutan ini lo harus kuat" tuturnya menyemangati dirinya sendiri.

Devi mencoba berjalan meskipun dengan tertatih-tatih. Dia menahan rasa sakit dikepalanya itu, dia terus berjalan dan berjalan.

****

Afan, dia masih mencari Devi meskipun minim penerangan karena dia hanya menggunakan senter handphonenya.

"Devii" teriak Afan lagi.

"Lo dimana, Devii lo denger guee" lanjut Afan.

"Ya Allah, lindungilah Devi. Pertemukanlah aku dengan dirinya secepat mungkin" tuturnya dan setelah itu dia kembali melanjutkan jalannya.

"Devii"

"Deevvv"

****

Disisi lain guru guru, The Boys dan tim SAR mereka juga masih mencari Devi.

"Devii" teriak Rakha.

"Lo dimana Dev" sambung Eby.

"Neng Devi" seru Aldi.

"Boss Afan, bos dimana" teriak Arya.

"Bosss, bos Afan" teriak juga Renald.

"Bosss" teriak Dion.

"Semuanya jangan ada yang berpencar" teriak Pak Lian.

"Iyh Pak" jawab The Boys.

Semuanya masih mencari Devi menyusuri jalan mereka.

"Pak" panggil tim SAR kepada Pak Lian.

"Iyh Pak ada apa?" tanyanya.

"Lebih baik kita hentikan dulu pencarian, sudah hampir satu jam kita mencari tapi tidak ada tanda tanda anak murid bapak dan hujannya juga masih belum berhenti" ucap tim SAR.

"Pak. Saya mohon jangan dihentikan pencariannya, kasihan anak murid saya pasti sudah ketakutan disana" mohon Pak Lian.

"Iyh Pak, kita terus mencari meskipun nanti akan sampai tengah malam atau sampai besok" lanjut Pak Tama.

"Baik kalau gitu, kalian semua hati hati mungkin disekitar sini akan ada tanah yang lembek dan itu dapat mengakibatkan longsor" seru tim SAR.

"Baik Pak, terimakasih" jawab Pak Lian.

Mereka kembali mencari, menyusuri lebih dalam lagi hutan itu. Mereka berharap jika mereka masuk lebih dalam lagi, mereka akan menemukan jejak Devi dan Afan didalam sana.

.......

TYPO BERTEBARAN
DIMANA-MANA!!!

GENGSTER BUCIN (DEFAN) [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang