Chapter 042

4.3K 241 0
                                    

Ke esokan harinya, taman yang sudah di rencanakan sudah di hias oleh empat curut The Boys.

"Ini mau di taro dimana?" tanya Aldi memegang lampu warna warni.

"Noh di situ" tunjuk Violeta ketulisan DEFAN.

"Nih meja taro dimana?" tanya Dion.

"Di situ aja enak" suruh Basmalah.

Dion pun berjalan kearah yang Mala tunjukkan, tetapi tanpa sengaja Renald berjalan mundur untuk melihat nama yang ia pasang diatas. Dan akhirnya Renald menabrak Dion dan meja itu jatoh di atas kaki Renald.

"Aaaaa kaki gue!" ringisnya.

Dion berdiri karena dia juga ikut terjatuh. "Lebay lo, orang nih meja enteng!"

"Enteng mata lo! Ini berat 4nj!ng!" umpat Renald kesal.

Dion pun mengangkat meja itu dan meletakkan ditempat yang Basmalah tunjukkan tadi.

"Mal, nih balon buat apa?" tanya Arya yang memegang banyak balon.

"Buat lo aja lucu tuh Ya" sahut Aldi.

"Mau diapain balon sebanyak ini gue?" tanya Arya.

"Buat apaan kek!" balas Renald.

"Kayaknya gak usah balon deh, terlalu rame" ujar Violeta.

"Violeta bener" sahut Basmalah.

"Yah udah gue kasih anak anak kecil itu aja" Arya berjalan ke kerumunan anak kecil dan memberikan balon itu.

Arya pun kembali, tetapi tanpa sengaja kakinya tersandung nama DEFAN yang sudah Dion letakkan.

"Aduuhh!!" ringis Arya.

"ARYAAAAA!!!!"

Mereka semua berteriak karena, lampu lampu yang Aldi lilitkan juga ikut jatuh begitu juga dengan nama yang Renald bikin di atas karena itu menyatu dengan lampu warna warni.

Kacau! Semuanya kacau! Tulisan nama DEFAN patah karena huruf D nya di injak oleh Arya. Lampu warna warninya juga mati karena kabelnya mengenai kran taman yang masih hidup. Nama Devi dan Afan yang digantung juga berterbangan kelain arah.

Arya menutup telinganya karena suara teriakan dari 5 orang di depannya itu.

"So-sory" ucap Arya.

"Arya! Maneh teh gimana atuh?! Lihat, lampu lampunya mati karena kena air kran taman" seru Aldi.

"Arya! Pindah! Lihat noh di kaki lo huruf D nya patah!" ujar Dion.

"Arya! Lo lihat tulisan tulisannya terbang, siapa yang mau ambil kalau gini!" kata Renald.

Sedangkan Arya hanya memasang wajah polosnya.

Violeta berjalan ke arah Arya dengan raut wajah emosi dan kesal. Dia pun menjewer telinga Arya dengan kencang.

"Aw aw aw! Sakit Vio!" ringis Arya.

"Ihhhh!!!!" Violeta menjauhkan tangannya dari telinga Arya yang sudah memerah.

"Lo lihat ini semua?! Rusak Arya! Kita capek capek bikin ini semua!" teriak Violeta.

"Sory, namanya juga musibah gue kan gak tau" balas Arya.

"Terus kalau kayak gini gimana? Bentar lagi Afan dateng!" seru Violeta.

"Vio udah. Kita ambil aja, gak usah dekorasi lagi waktunya tidak memungkinkan untuk beli dan buat lagi" ujar Basmalah.

"Ihhhss!" Violeta menghentakkan kakinya menjauh dari Arya.

"Yaudah gue bantu beresin yah" seru Arya.

Mereka pun membereskan kekacauan itu, mereka memilih untuk tidak memakai dekorasi hanya memakai meja dan bangku saja.

****

Rakha dan Eby memarkirkan motornya di rumah Afan. Sekarang tinggal tugas mereka berdua untuk mengajak Afan keluar.

"Assalamu'alaikum" salam Rakha.

Seseorang membuka pintu rumah itu, terlihat Mama Afan yang keluar.

"Waalaikumsalam" jawabnya.

"Eh ada Rakha sama Eby" lanjutnya.

Rakha dan Eby tersenyum.

"Iyh tante, Afannya ada?" tanya Rakha.

"Ada, dia dikamarnya. Kamu langsung aja kesana" jawab Linda.

Setelah dipersilahkan oleh Linda, Rakha dan Eby pun langsung masuk menuju kamar Afan.

Ceklek

Pintu terbuka, Afan yang sedang duduk di bawah terkejut melihat kedatangan kedua sahabatnya.

"Ngapain kalian kesini?" tanya Afan dingin.

Rakha dan Eby ikut duduk dibawah bersama Afan.

"Kita kesini mau ngajak lo jalan jalan" jawab Eby.

"Iyh Fan. Lo jarang banget sekarang keluar, apalagi kumpul sama kita" lanjut Rakha.

"Gue lagi males keluar" balas Afan.

"Ayolah Fan, anak anak udah nunggu lo" ajak Eby.

"Gue males By!"

"Kenapa sih males gitu?" tanya Rakha.

"Gue lagi gak punya semangat" jawab Afan.

"Ck. Gue yakin lo keluar hari ini pasti semangat, kita jamin" balas Eby.

"Gue males!"

"Gak mau tau lo harus ikut sama kita!" paksa Rakha dan menarik Afan.

Afan hanya pasrah ditarik oleh kedua sahabatnya itu. Mereka bertiga pun jalan menuju taman yang sudah disiapkan.

****

Disisi lain ada Basmalah dan Violeta yang sudah duduk di tempat tidur Devi.

"Devi bangun! Kita keluar" ajak Basmalah menarik selimut Devi dari wajahnya.

Devi menarik lagi selimutnya dan menutupi wajahnya. "Gue males Mal, siang siang gini ke taman panas tau"

"Gak panas kok, nanti kita sediain payung deh janji" bujuk Violeta.

"Gak! Gue gak mau" ucap Devi.

"Hayolah Dev, lo nyesel kalau gak ke taman. Sekalian kita reunian, kan sebentar lagi udah gak sama-sama lagi" ucap Violeta.

"Eh! Apaan? Gue sama lo masih bareng kok, kita satu kampus beg0!" seru Basmalah.

"Oh iyh yah hehe"

"Gue yakin setelah lo dari taman, nanti lo seneng deh" bujuk Basmalah lagi.

"Emangnya ada apaan sih di taman?!"

Basmalah dan Violeta saling lihat dan tersenyum.

"Ada deh, ayo ah bangun!!" Violeta menarik tangan Devi untuk duduk.

"Sekarang mandi ganti baju, kita tunggu dibawah" seru Basmalah.

Devi pun ingin merebahkan kembali tubuhnya tetapi dengan cepat di tahan oleh kedua sahabatnya.

"DEVI!!!" teriak mereka berdua.

"Iyhh! Ah berisik lo pada!" Devi pun berdiri dan menuju kamar mandi.

Basmalah dan Violeta pun keluar dari kamar Devi dan menunggunya dibawah. Mereka sangat tidak sabar mempertemukan dua orang itu ditaman nanti.

......

TYPO BERTEBARAN
DIMANA-MANA!!!

GENGSTER BUCIN (DEFAN) [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang