Chapter 032

4.6K 279 4
                                    

Pagi pun kembali menyapa, hari ini Devi tidak bersama Afan. Dia di antar oleh Papanya karena Papanya yang meminta.

Saat Devi memasuki gerbang, dia di kagetkan dengan melihat kerumunan siswa yang berada di lapangan upacara. Ada juga siswa yang buru buru kesana untuk melihatnya.

"Ada apa sih, kenapa mereka berkerumun disana?" tanyanya kepada diri sendiri.

Basmalah yang baru saja keluar dari kantin, dia berlari ke arah Devi.

"Dev Dev gawat" ucapnya.

"Kenapa? Gawat kenapa?" tanya Devi.

"Afan" seru Basmalah terpotong.

"Kenapa dengan Afan?"

"Di-dia mukulin Kevin" lanjut Basmalah menunjuk ke arah kerumah siswa.

"Apa?!" kaget Devi.

"Lo harus cepat cepat kesana, karena yang gue denger gak ada yang bisa pisahin mereka"

Devi dengan tergesa gesa berlari meninggalkan Basmalah, dia mencari cela untuk masuk kedalam kerumunan itu. Saat ia sudah sampai, begitu terkejutnya dia saat melihat Kevin sudah terluka akibat pukulan Afan. Dia langsung berlari ketengah untuk memisahkan mereka berdua.

"Fan udah Fan cukup" lerai Devi.

"Lo pergi Dev! Gue harus habisin ini orang!" tegas Afan dan melayangkan satu pukulan dibibir Kevin hingga membuatnya terjatuh kebawah.

Bugh

Devi bingung harus gimana, Afan sudah tersulut emosi. Matanya memerah memendam amarah, tangannya mengepal kuat. Devi baru kali ini melihat Afan se emosi itu.

"Fan udah cukup, Kevin udah terluka" ucap Devi.

"Gue bilang lo pergi dari sini! Gue mau ngasih dia pelajaran!" Afan berjalan ke arah Kevin yang sudah duduk lemas dan mengangkat kerah bajunya.

"Gue peringatin sama lo! Jangan pernah deketin Devi!" gertak nya dan menjatuhkan satu pukulan di perut Kevin.

Bugh

Sedangkan Devi, di kaget ketika mendengar ucapan Afan.

"Uhuk uhuk uhuk" Kevin sudah begitu sangat lemas, dia dihajar habis habisan oleh Afan.

Devi kembali berusaha memisahkan mereka berdua.

"Afan udah! Kasian dia" seru Devi.

Afan tak menghiraukan ucapan Devi, dia melayangkan beberapa pukulan kepada Kevin sampai Kevin lemas tak berdaya.

Plak!

Semua orang disana terkejut ketika melihat Devi melayangkan satu tamparan di wajah mulus Afan. Sedangkan orang yang ditampar hanya mengelus nya dan terkekeh kecil.

"Udah cukup! Lo gak lihat dia udah lemah gini!" gertak Devi.

Sedangkan Kevin, dia sedikit melirik kearah mereka berdua.

Afan terkekeh. "Tampar gue lagi, tampar!" seru Afan sedikit meninggikan suaranya.

Devi hanya diam saja tidak menjawab ucapan Afan.

"Lo lebih milih belain dia dari pada gue!" tegas Afan.

Devi mengernyit dahinya bingung. "Maksud lo apa sih Fan?"

"Lo semalem boncengan sama dia kan, GUE TAU ITU!!"

Devi membulat, jadi ini semua karena soal semalem dirinya yang bersama Kevin.

"Apa? Gak bisa jawab kan lo!" gertak Afan.

Devi hanya diam saja, dia tidak bisa menjawab apa apa karena situasinya sangat tidak memungkinkan untuk dia menjawab.

GENGSTER BUCIN (DEFAN) [SELESAI]Where stories live. Discover now