5. THE BEGINNING (5)

4.8K 250 29
                                    

Setelah Karta dan Arum meninggal, para anaknya menyandang gelar Cakrawangsa. Gelar yang diberikan kepada orang yang telah membuat perjanjian dengan Iblis Cakrawangsa. Meninggalnya bapak serta ibu membuat kekayaan keluarga Cakrawangsa semakin berlimpah.

Dengan mudah, Aji, Teja dan Daru mendapatkan calon istri. Calon istri Teja dan Daru adalah putri dari dua konglomerat yang datang ke rumah Cakrawangsa kemarin hari. Sedangkan Aji, ia mendapat calon istri yang merupakan anak dosen UGM. Si sulung dijodohkan oleh dosen disana setelah kecerdasannya terkuak.

Semua calon istri yang didapatkan ketiganya adalah bibit unggul dan akan melahirkan anak-anak hebat, cerdas dan sifat unggul lainnya. Aji, Teja dan Daru hanya berharap lebih sering mendapatkan anak perempuan dibanding anak laki-laki.

Tanpa memerlukan waktu yang lama, pernikahan ketiganya berlangsung dengan mewah dan meriah. Aji Cakrawangsa menikah dengan Darapuspita. Daru Cakrawangsa menikah dengan Gayatri. Teja Cakrawangsa menikah dengan Widati.

Mengikuti suami-suaminya, para istri juga menyandang gelar Cakrawangsa. Para istri Cakrawangsa belum mengenal lebih dekat suami mereka. Mereka tidak diberi waktu untuk saling mengenal lebih dekat.

Entah kenapa, aku mau saja dengan Aji. Padahal ... aku sudah memiliki kekasih, apa yang terjadi padaku sebenarnya? batin Darapuspita.

Kini, tiga pasang suami istri itu berdiri didepan rumah Cakrawangsa. Rumah yang tadinya kecil, berubah menjadi besar hanya dalam waktu seminggu. Darapuspita merasakan ada yang aneh di rumah ini, matanya menjelajahi rumah Cakrawangsa.

Aku merasa ada sesuatu yang buruk yang terjadi di rumah ini, apakah ini ada hubungannya dengan kematian orang tua Aji? batin Darapuspita.

"Ada apa Dara?" tanya Aji.

Dara menatap suaminya dengan kikuk, tangannya memilin ujung bajunya. Ia masih belum bisa bertatapan dengan suaminya, ada sesuatu dengan mata merah yang dimiliki Aji dan adik-adiknya.

"Ah ... aku tidak apa-apa, hanya lelah saja," jawab Dara. Perempuan itu memasang senyum terbaiknya.

"Baiklah, mari masuk dan beristirahat," ajak Aji. "Kalian juga beristirahatlah!"

"Baik kak!" jawab Teja.

Teja dan Daru membawa istri mereka masuk terlebih dahulu. Dara menatap kedua istri adik suaminya dengan tatapan serius.

Apa mereka tidak menyadari hawa aneh di rumah ini? batin Dara.

Darapuspita menarik napas panjang dan memeluk lengan suaminya. Perempuan itu mengikis jarak antara dia dan Aji. Lantas, Aji tersenyum dan membawa istrinya masuk kedalam rumah.

***

Dara mulai mencoba menepis hawa tidak mengenakkan di rumah Cakrawangsa. Istri Aji itu tidak ingin mendapat masalah jika terlalu masuk kedalam permasalahan rumah besar ini. Dara menjalani hidup tanpa kekurangan suatu apapun, suaminya selalu memberikan apa yang dia inginkan.

"Mbak Dara!" sapa Gayatri.

"Ada apa Gayatri?" tanya Dara.

"Hehe, aku hanya ingin memberi kabar jika aku dan Mas Daru sudah berhasil! Kami mempunyai anak disini," ungkap Gayatri sembari mengelus perutnya yang sedikit buncit.

Apa? Batin Dara.

"Tidak hanya aku, Widati juga sedang mengandung. Kami menyadari ini saat mual-mual dan tidak selera makan, makanya kami pergi ke dokter dan ternyata kami hamil! Ah ... aku sangat bahagia ... semoga Mbak Dara cepat menyusul," ujar Gayatri.

Tumbal Keluarga CakrawangsaWhere stories live. Discover now