Chapter 40

53 13 35
                                    








....

Hatake Kakashi memberhentikan motornya di depan sebuah cafe. Sebelum mengendarai motornya, dia melacak keberadaan Rin melalui handphonenya yang masih aktif. Posisi itu menunjukkan jika Rin ada disini. Ditambah lagi, keyakinannya menjadi dua kali lipat disaat melihat mobil berwarna putih dengan plat nomor yang tidak asing.

Ya, itu mobil Rin. Segera Kakashi masuk kedalam cafe tersebut.

Onyx Kakashi memperhatikan sekeliling. Apa yang menjadi keyakinannya bahwa Rin ada disini seketika pupus. Ruangan cafe itu sudah kosong ketika dia masuk. Para pelayan tampak sibuk membereskan meja dan bangku, sementara sudah tidak ada pengunjung disana.

Kemana Rin?!

Beribu-ribu rasa cemas langsung menyerang dirinya. Bukankah didepan sana ada mobil Rin? Seharusnya wanita itu masih disini. Tapi, mengapa tidak ada satu pelanggan pun yang terlihat disini?!

Kakashi merogoh ponselnya. Mengecek kembali keberadaan Rin melalui ponsel. Namun sejak awal dia mengeceknya, posisi Rin terhenti di cafe ini. Kemungkinannya hanya satu sekarang, Rin mungkin meletakkan ponselnya di mobilnya dan pergi tanpa membawa ponsel.

"Permisi." Kakashi menghampiri seorang pelayan yang sedang sibuk mengelap meja. Pelayan itu sontak menoleh dan membungkuk.

"Ada yang bisa saya bantu?"

Kakashi menampakkan ekspresi cemas yang tidak dapat disembunyikan. "Aku ingin bertanya. Aku kesini karena sedang mencari temanku.. Barangkali anda atau rekan anda melihatnya. Temanku seorang wanita. Dia cantik. Rambutnya coklat dan memiliki tanda ungu di wajahnya."

Si pelayan tersebut mengerjab. Ia nampak mengingat-ingat. "Rambut coklat dan memiliki tanda ungu ya... Aku tidak tahu karena sejak tadi aku di dapur."

"B-bisakah kau bertanya pada temanmu?"

"Tentu saja." Jawab si pelayan tersebut tersenyum. "Ah, kalian!" Wanita itu melambai dan memberi isyarat agar teman-temannya menghampirinya.

Tiga orang akhirnya wanita menghampiri temannya yang sedang berdiri di dekat Kakashi. Pandangan mereka terlihat bertanya-tanya.

"Apa dari kalian ada yang melihat seorang wanita berambut coklat dengan tanda ungu di pipinya?" Tanya pelayan yang pertama.

Tiga diantara temannya nampak bingung. "Apa ada fotonya..? Terlalu banyak pengunjung yang datang hari ini."

Kakashi segera mengeluarkan ponselnya dan membuka galeri. Memperlihatkan sebuah foto bergambar didepan empat pelayan itu.

"Ah, wanita ini." Salah satu dari mereka mengangguk paham. "Tadi, dia memang datang dan memesan minuman. Tapi setelahnya, aku melihat dia yang sudah mabuk dibawa pergi oleh beberapa laki-laki."

Mabuk..? Dibawa pergi oleh beberapa laki-laki?

Ketegangan dalam sepasang onyx itu meningkat. "K-kemana??"

"Aku kurang mengerti. T-tapi," Teman si pelayan pertama nampak berpikir lagi. "Pria-pria itu sepertinya ada di sekitar sini. Baru saja mereka membawa wanita itu pergi."

Rasa bersalah menyerangnya tiba-tiba kala melihat pria perak didepannya dengan wajah pucat dan bulir keringat. Ia berfirasat, orang ini mungkin adalah orang terdekat wanita tadi. Sebelumnya ia mengira bahwa ketiga pria yang membawa wanita tadi adalah teman-temannya, namun nampaknya bukan setelah menyadari semua kejadian ini. Mungkin ketiga orang pria itu hanya ingin mengambil keuntungan dari si wanita itu.

"A-aku melihat mereka tidak membawa kendaraan. Kemungkinan mereka masih disekitar sini!" Lanjut si pelayan.

Tanpa berlama-lama, Kakashi langsung meninggalkan cafe tersebut. Langkahnya membawa kakinya berkeliling di sekitaran kafe. Toko-toko di kanan-kiri kafe tersebut sudah tutup. Jalanan juga nampak sepi sekali.

Unexpected Love •NewNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ