Chapter 60

83 13 66
                                    








Hari-hari berlalu. Seiring berjalannya waktu, hari pernikahan sepasang kekasih itu semakin dekat. Sedikit demi sedikit persiapan untuk acara suci kedua orang itu sudah diselesaikan. Setiap hari si pria akan meluangkan waktunya untuk mengurus persiapan pernikahan di sela-sela pekerjaannya. Segala persiapan pernikahan sesuai keinginannya karena si wanita telah menyerahkan semua urusan persiapan pesta sesuai keinginannya.

Wanitanya, berasumsi jika apa yang menjadi keinginan si pria, adalah keinginannya juga.

Meskipun demikian, Uchiha Obito adalah orang yang tetap ingin mengajak sang kekasih berdiskusi tentang hal ini bersama. Seperti sekarang waktunya jam makan siang, sudah menjadi kebiasannya sekarang Obito akan pulang. Obito diperbolehkan untuk pulang duluan oleh Pamannya karena Izuna tahu keponakannya itu sibuk mengurus rencana pernikahan. Sudah beberapa belakangan ini Izuna mengizinkan Obito untuk pulang lebih awal dan fokus dulu untuk pernikahannya.

Siang ini seusai memimpin rapat pagi yang lumayan sibuk, Obito meninggalkan pekerjaannya dan menyerahkannya pada sang sekretaris. Rencananya siang ini dia akan mengajak wanitanya ke sebuah butik untuk mencoba beberapa pakaian yang sudah dipilih. Sebelumnya dia dan Rin sudah memilih beberapa pakaian untuk pernikahannya nanti. Pakaian tersebut tak hanya untuk acara pesta, namun juga makan malam bersama keluarga setelah resmi menjadi suami-istri. Yang mereka kunjungi sudah jelas sebuah butik ternama dan terbaik di kota ini, menyediakan berbagai macam model gaun dan jas pengantin.

Langkahnya membawanya menuju  parkiran tersebut. Namun sebelum sempat mencari mobilnya, onyx Obito sudah menangkap sosok yang tak asing baru saja akan masuk ke dalam gedung.

Uchiha Itachi rupanya baru saja selesai makan siang di luar. Kesibukan Itachi menjadi dua kali lipat dari biasanya lantaran kakak sepupunya menambahkan beban dalam pekerjaannya. Hal itu berdampak pada waktu luangnya yang semakin sedikit.

"Itachi, baru selesai makan siang? Sendirian saja?" Sapa Obito dengan ramah.

Itachi menyadari keberadaan kakak sepupunya itu dan tersenyum. "Ah, iya Obito.. Aku tadinya mengajak Shisui juga untuk makan siang. Tapi dia menolak, mungkin merasa tidak nyaman karena aku mengajak Izumi juga."

Obito tertawa kecil, "Tentu saja.. Kalian sepasang kekasih, sementara Shisui hanya sendirian saja."

Wajah Itachi berubah datar, "Sebenarnya bukan masalah.. Hanya perasaan Shisui saja, lagipula aku juga enggan bermesraan di depan orang-orang." Ucapnya, "Ngomong-ngomong, kau mau kemana, Obito?"

"Mengurus persiapan pernikahan bersama Rin. Besok aku dan dia tinggal mengantar beberapa undangan ke kerabat dan teman-teman kita. Aku akan mengunjungi ayah dan ibumu di luar kota."

Itachi mengerjabkan matanya, "Benarkah? Tapi.. Ayah dan Ibuku bilang kalau mereka yang akan berkunjung kemari. Mereka mungkin mengerti akan kesibukanmu mengurus persiapan pernikahan."

"Begitu ya?" Obito agak menyayangkan hal tersebut. Selain merindukan suasana rumah adik sepupunya yang sudah lama tak dia datangi, Obito juga ingin pergi berdua lagi dengan Rin.

"Ayah dan Ibuku mungkin akan menetap sementara disini sampai hari pernikahan mu tiba. Mereka tidak mau mondar-mandir,"

Obito menganggukkan kepalanya beberapa kali. "Baiklah kalau begitu.. Apa Sasuke juga ikut?"

"Sasuke tidak ikut karena bersekolah, tapi jangan khawatir soal itu. Dia akan datang menjelang hari bahagia mu. Dia sudah besar, kau pasti kaget melihatnya nanti."

"Hmm, aku harap dia berubah. Tidak se-nakal dulu," Obito menanggapi. Teringat sedikit-banyak memori tentang masa lalu.

"Aku tidak yakin dengan itu.." Jawab Itachi meringis.

Unexpected Love •NewWhere stories live. Discover now