Chapter 45 (Special Chapter)

68 12 74
                                    









Sore yang damai mengantar angin yang masuk lewat jendela. Cukup sendu baluran langit kemerahan di luar jendela. Perkantoran itu nampaknya masih banyak pegawai yang berlalu lalang meskipun hari sudah mulai gelap. Para atasan juga nampaknya masih sibuk dengan urusan perusahaan.

Termasuk seorang pria yang tengah duduk di kursi kuasanya. Netra merahnya memandang dengan cerdik dan teliti laporan pemasukan dan pengeluaran Perusahaan Uzumaki. Sebagai salah satu tangan kanan Hashirama dan Mito, sebenarnya sudah ada orang lain untuk meneliti hal-hal seperti ini. Tapi akhir-akhir ini kakaknya sering mengeluh tentang pengeluaran perusahaan. Memang pemasukan yang didapat oleh Perusahaan Uzumaki tidaklah sedikit, tapi pengeluarannya akhir-akhir ini tidak sebanding dengan pemasukannya.

Dan sebagai orang yang memiliki kuasa seperti kakaknya, Tobirama tidak keberatan untuk meneliti apa penyebab pengeluaran perusahaan tersebut menjadi sedikit tidak wajar dari biasanya.

Perasaan yang ganjil menelusup kedalam hatinya ketika membaca laporan tersebut. Lebih utamanya ketika melihat kolom rincian pengeluaran perusahaan yang sedang menjalin kerjasama dengan Perusahaan Uchiha.

"Aku tahu membangun proyek membutuhkan dana yang banyak tapi... Ini sedikit ganjil." Gumam pria itu.

Tobirama menutup dokumen tersebut. Sepasang matanya yang tajam beralih pada sebuah telpon kantor di atas meja. Menghubungi salah satu rekan kerjanya.

Tak lama berselang, seorang pria yang merupakan rekan kerjanya itu datang dan menghampiri meja Tobirama. Menunggu apa yang akan pria itu sampaikan.

"Tolong, bawa dokumen-dokumen penting ini ke ruangan kakakku. Aku akan menyusul sebentar lagi, masih ada beberapa pekerjaan yang harus aku lakukan."

Orang tersebut mengangguk, kemudian segera beranjak pergi dari ruangan itu. Sementara Tobirama masih tetap di meja kerjanya, menyelesaikan beberapa pekerjaan kembali. Tak lama kemudian, pria berambut putih itu selesai. Langkahnya membawanya menuju ke ruangan sang kakak.







Ruangan yang didominasi oleh cat putih itu hanya diisi oleh Hashirama. Baru saja orang suruhan Tobirama mengantarkan sebuah dokumen ke ruangannya. Hashirama membaca dokumen tersebut dengan teliti. Memang selama ini Perusahaan Uchiha bergerak tanpa pengawasan, membangun proyek dengan dilandasi kepercayaan penuh. Tapi bukan berarti, Perusahaan Uchiha melakukan kecurangan. Semua data dan rincian pasti sedang dipegang oleh Madara, dia akan menanyakannya pada pria itu nanti.

"Aniki,"

Hembusan napas berat meluncur dari bibir Hashirama ketika melihat adiknya masuk tanpa permisi. Tobirama langsung duduk di sebuah sofa panjang yang berada di ruangan itu.

Hashirama beranjak dari kursi kuasanya. Ia melangkahkan kakinya untuk duduk disamping Tobirama. Sebelah tangannya menenteng sebuah map berupa dokumen tadi.

"Aku merasakan ada keganjalan dalam proyek ini, Aniki. Sebaiknya kita menyelidikinya secara diam-diam."

Hashirama menggeleng tidak setuju. "Tobirama, Madara tidak mungkin mencurangi kita semua. Aku hanya perlu meminta rinciannya padanya tentang pembangunan proyek ini. Memang benar aku selalu mendapatkan rincian pengeluaran tentang pembangunan proyek itu, tapi aku hanya ingin mencocokkannya saja."

Kening Tobirama mengerut. Tidak habis pikir dengan jalan pikiran sang kakak. "Tidak, Aniki. Percuma saja. Mereka bisa saja berbohong dan mencocokkan rinciannya dengan punyamu."

"Kau ini kenapa Tobirama?" Balas Hashirama melotot. "Kau menaruh curiga pada Perusahaan Uchiha? Jika ada yang mendengar ucapanmu bisa menjadi salah paham. Apalagi jika yang mendengar adalah bawahan Madara yang sering mondar-mandir ke kantor ini. Masalahnya akan jadi rumit."

Unexpected Love •NewWhere stories live. Discover now