Chapter 52 (Special Chapter)

105 14 68
                                    













Pandangan sepasang netra hitam itu sangat sulit di jelaskan, wanita itu tak bisa memahaminya. Uchiha Obito, sosok itu bergeming di depan pintu bersama seorang polisi.

Mungkin didalam hatinya, Obito dibuat cukup terkejut melihat kedatangan mereka. Lebih-lebih, Hatake Kakashi notabenenya adalah orang yang membenci pria yang sudah memenangkan hati dari seorang Nohara Rin, sahabatnya.

Mungkin memang benar disini Obito sudah berhasil memenangkan hati wanita itu. Namun Obito merasa jika dia tidak bisa memperjuangkannya sehingga Rin sudah menjadi istri orang lain sekarang.

Obito bersumpah, dia tidak bisa menenangkan hatinya. Dadanya terlalu ribut walaupun ia berulang kali menarik nafas diam-diam.

"Silahkan, Obito-san." Polisi tersebut berbicara setelah melihat keterdiaman pria itu. Obito tersentak kemudian melangkahkan kakinya untuk duduk di depan Kakashi dan Rin. Sementara polisi tadi duduk di tempat yang agak jauh namun mengawasi Obito.

Tak ada yang berniat mengeluarkan suaranya terlebih dahulu. Obito memilih untuk meributkan perasaannya sendiri yang sudah tak karuan di dadanya.  Kehadiran mereka berdua sungguh memporak-porandakan seluruh jiwa dan pikirannya.

"Kau pasti kaget ya aku dan Kakashi datang kemari?" Rin membuka suaranya terlebih dahulu sembari memberi senyuman.

Ah, kalian," Obito memecahkan keheningan meskipun menahan agar suaranya terdengar normal. "Ada apa datang kemari..?"

Rin samasekali tidak mengerti jika pria didepannya itu sedang berusaha menahan sekuat tenaga rasa sakit yang menghantam ulu hati. Obito berusaha menerima apa yang menjadi kenyataan, mengingat beberapa hari yang lalu Itachi dan Shisui memberitahukan padanya jika Kakashi dan Rin sudah menikah.

Shisui dan Itachi menceritakan hal itu pada Obito ketika mereka berdua sudah sampai di tempat upacara pernikahan itu, tempat itu sudah sepi. Kemungkinan acaranya sudah selesai dan mereka terlambat. Ketika mendengar hal itu dari Itachi dan Shisui, rasanya dia tak sanggup lagi untuk berdiri. Badannya benar-benar bergetar hebat karena amarah dan kesedihan bercampur menjadi satu.

Dan sekarang, dia dibuat tak percaya ketika Kakashi dan Rin datang menemuinya. Senyum yang terpatri di bibir Rin sekarang... apa maksudnya?

Rin melirik pada Kakashi yang diam dengan ekspresi datar. Hanya memastikan saja apakah keputusannya sudah bulat, "Obito, aku dan Kakashi kemari karena memiliki maksud untuk—"

"Aku sudah tahu. Shisui dan Itachi sudah memberitahuku." Potongnya dengan suara getir.

Senyum Rin memudar, berganti kerutan di dahi. Merasa sedikit heran, "Memberi tahu apa..?"

Obito menghela napasnya dengan berat. Ia menatap lurus pasangan yang dia kira sudah sah menjadi suami-istri itu. Sepasang onyxnya terlihat redup dan kosong. "Kalian berdua sudah menikah kan? Selamat."

Tiba-tiba tangan kanan Obito terulur didepan Kakashi dan Rin. Rin cukup terkejut, namun dia tak menerima uluran tangan besar itu.

Menahan rasa kecewanya yang membabi buta, Obito menarik tangannya kembali ketika dua orang itu tidak menyambutnya.

Keterkejutan Rin memudar, teringat oleh percakapannya dengan Itachi dan Shisui. Dia ingin mereka berdua tak menceritakannya pada Obito, namun mereka tetap menceritakannya. "Jadi, Shisui dan Itachi sudah menceritakan hal ini padamu ya..?"

Rin bisa merasakan kekecewaan amat mendalam yang Obito pancarkan untuknya. Mulai dari kedua alisnya yang tertaut dalam, sepasang onyxnya, bibirnya, mimik wajahnya.. entah kenapa itu semua berhasil memunculkan rasa yang aneh di dadanya.

Unexpected Love •NewWhere stories live. Discover now