Pergi ke desa

485 10 7
                                    

Tanpa Dharma dan Bindusara tau, ternyata ada seorang putri yang kini berada dibalik pintu ruangan kamar Dharma dan mendengar jika Dharma merintih kesakitan tentu itu membuat darahnya mendidih karena berfikir jika keduanya tengah menghabiskan malam yang romantis bersama. Charumitra mengendap endap mendengarkan Dharma dan Bindusara didepan pintu ruangan kamar itu

"Bagaimana bisa Dharma mengambil hak ku sebagai istri pertama Bindusara,, sedangkan aku saja belum mendapatkan hak itu,, dan dia sekarang,, ahhh,, awas saja kau Dharma,, aku akan mengambil hak ku yang sudah kau ambil dariku ..."batin Charumitra kesal dan ia berlalu pergi dari sana

"Ada apa pengeran,, kenapa kau menatapku seperti itu ..."tanya Dharma

"Tidak ada,, ini sudah malam Dharma, ayo, kita harus segera tidur,, besok kita harus berangkat pagi pagi menuju desa ..."ucap Bindusara

Terkejut "Apa,, apa kau ingin tidur disini pangeran,, bersamaku disini,, diruangan ini ..."tanya Dharma

"Ya tentu saja Dharma,, apa aku tidak boleh tidur disini ..."tanya Bindusara

"Tidak,, kau tidak boleh tidur disini pangeran,, kenapa kau harus tidur disini pangeran,, pergilah keruangan kamar mu pangeran ..."ucap Dharma

"Baiklah aku akan pergi ke kamarku,, tetapi kau juga harus ikut bersamaku keruangan kamarku Dharma..."ucap Bindusara

"Tidak,, tidak,, tidak,, (berlari menuju ranjang dan tidur disana),, HAHH (menguap),, aku sudah menguap pangeran,, aku sudah sangat mengantuk, aku tidak bisa berjalan kesana pangeran ..."ucap Dharma sembunyi didalam selimutnya

"Ya jika begitu aku juga akan tidur disini ..."ucap Bindusara lalu menjatuhkan tubuhnya diranjang samping tubuh Dharma

"Tidak pangeran ..."ucap Dharma panik

"Ada apa Dharma,, kenapa kau melarangku disini,, hemm apa kau berfikir jika aku meminta hak ku kepadamu malam ini,, itu tidak akan terjadi Dharma, tenanglah,, aku tidak akan meminta nya jika kau belum siap dan mau memberikan nya sendiri kepadaku ..."ucap Bindusara menatap Dharma

Dharma terdiam, ia menundukan kepalanya, lalu Dharma kembali merebahkan tubuhnya dan bersembunyi didalam selimutnya

"Jadi apa aku boleh tidur disini,, aku juga sudah sangat mengantuk Dharma ..."ucap Bindusara

"I,i,iya,, boleh,, tapi (menempatkan bantal tengah),, ini batas kita pangeran ..."ucap Dharma

Terkekeh "Baiklah Dharma baiklah,, sudah sekarang tidurlah ..."ucap Bindusara

Lalu Bindusara tidur menghadap kanan membelakangi Dharma, begitu juga dengan Dharma yang membelakangi Bindusara. Bukan Dharma tidak mau memberikan hak suami nya saat ini, tetapi mengingat dirinya dan Bindusara sebelumnya itu masih membuat Dharma tidak percaya jika dirinya dan Bindusara kini sudah berdamai, tidak lagi selalu bertengkar layaknya kucing dan anjing jika bertemu selalu saja bertengkar. Dan ini juga kali pertama mereka tidur disatu ranjang yang sama secara bersama sama.

☆☆☆☆☆

Di pagi hari ke esokan hari nya, Dharma sudah bangun terlebih dahulu, ia tersenyum manis saat melihat Bindusara masih tertidur dengan wajah polosnya dan terlihat sangat tampan itu, ia juga melihat Bindusara menepati perjanjian jika tidak boleh melewati batas bantal yang ada diantara mereka. Tidak lama untuk menatap sang suami, Dharma lalu bergegas pergi untuk segera mandi beberapa menit kemudian ia kembali keruangan kamarnya dan duduk didepan meja rias untuk bersiap siap pergi ke desa hari ini.

Melihat pantulan dirinya dicermin "Sudah selesai, aku sudah siap pergi ke desa hari ini ,,(melihat Bindusara),, tetapi pengaran juga belum bangun,, semalam ia mengatakan jika kita akan pergi dipagi hari,, tapi lihat saja dia,, belum juga bangun hingga saat ini..."gumam Dharma

Bindusara Dharma - ChandraNandiniWhere stories live. Discover now