Ashoka Melawan

173 9 4
                                    

Saat ini Ashoka ditemani oleh Shima, Banu dan Ranvi berada dipasar yang terletak ditengah salah desa wilayah Magadha. Ashoka dan semuanya pergi kesana untuk membeli kebutuhan pokok makanan mereka yang di tugaskan oleh sang ibu Subhadrangi. Tentu saja mereka tidak hanya berbelanja, mereka juga bermain, selalu bercanda dan meramaikan suasana jika ke empat nya bersama sama.

"Kita harus membeli kelereng lebih banyak lagi sekarang ..."ucap Ashoka

Mereka membahas untuk bertanding kembali dengan anak laki laki yang waktu itu membuat dirinya kalah dalam kecurangan.

"Ya ya itu benar Ashoka,, aku akan membeli kelereng lebih banyak dan aku sudah tidak sabar menantang kembali anak itu ..."ucap Ranvi

"Aku sekarang sudah tau cara curang anak itu saat bermain,, aku juga akan melakukan nya nanti ..."ucap Shima

"Teman teman, lihat itu ..."ucap Banu menghentikan langkah mereka.

Mereka ber empat melihat seorang pria tua tengah berlutut memohon didepan seorang prajurit istana Magadha.

"Berikan uang pajak nya itu sekarang ..."ucap prajurit

"Mohon maaf kan saya prajurit,, saya berjanji besok akan memberikan uang pajak itu,, tetapi hari ini saya belum mempunyai uang nya ..."ucap seorang laki laki tua

"Saya tidak ingin tau,, hari ini waktu nya untuk semua rakyat membayar pajak,, jika aku memberikan tolerasi,, bisa bisa kalian ikut tidak menepati jadwal pembayaran pajak untuk kedepan nya ..."ucap prajurit itu

"Tetapi hari ini saya benar benar tidak memiliki uang sedikit saja prajurit,, tolong beri saya waktu,, karena istri saya sakit,, saya haru ..."ucap seorang laki laki tua terpotong

"Tidak ada alasan lagi,, cepat berikan uang pajaknya ..."ucap prajurit itu

"Hei prajurit istana,, (ashoka dengan sangat berani menyelah ucapan prajurit dan laki laki tua),, jika kakek itu meminta tolong untuk menunda pembayaran pajak, lalu kenapa kau memaksa nya ..."ucap Ashoka dengan berani lalu berjalan menghampiri prajurit

"Ashoka ..."panggil Shima

"Astaga, Ashoka ..."ucap Ranvi

"Berani sekali kau, Ashoka ... "ucap Banu khawatir

"Hei anak kecil,, siapa kau,, berani sekali ikut campur dalam pembicaraan kami ..."ucap prajurit menatap Ashoka

"Tidak perluh kau tau siapa aku,, tetapi selama aku menjadi rakyat Magadha,, aku tidak pernah mendengar jika Yang mulia Maharaja Chandragupta Maurya, memberikan perintah untuk membayar pajak selalu tepat dijadwal nya,, apa kau membuat peraturan nya sendiri prajurit ..."ucap Ashoka yang kini sudah berdiri dihadapan prajurit istana

"Kau tidak perluh ikut campur anak kecil,, menyingkirlah ..."ucap prajurit

"Bagaimana jika Yang mulia maharaja Chandragupta mengetahui jika ada prajurit nya seperti dirimu,, yang bisa bisa nya memaksakan rakyat rakyat miskin yang belum bisa membayar pajak, untuk segera membayar nya tanpa memiliki belas kasihan ..."ucap Ashoka

"Kau berani sekali anak kecil berbicara seperti itu kepada kami,, apa kau tidak takut dengan kami ..."tanya prajurit

"Kenapa aku harus takut, jika aku tidak berbuat kesalahan, dan membela yang benar ..."ucap Ashoka

"Apa yang kau inginkan anak kecil ..."tanya prajurit

"Jika kau mau,, ayo kita bisa bertanding pedang,, jika aku yang kalah,, aku akan membayar pajak kakek itu,, dan jika kau yang kalah,, kaulah yang harus membayar pajak kakek itu ..."ucap Ashoka

"Baiklah, aku tidak takut dengan anak kecil seperti mu ..."ucap Prajurit

Prajurit itu lalu melemparkan pedang kearah Ashoka, dan kedua nya bersiap siap untuk bertanding pedang ditengah tengah pasar. Semua warga sangat khawatir kepada Ashoka, karena dia masih kecil jika harus melawan prajurit istana yang sudah dewasa. Shima, Ranvi dan Banu juga merasa khawatir karena ini kali pertama Ashoka memegang pegang asli dan bertanding dengan prajurit istana.

Bindusara Dharma - ChandraNandiniWhere stories live. Discover now