Melakukan Ritual

202 5 2
                                    

Di ke esokan hari nya.

Saat ini Dharma sedang berada diruangan kamar Bindusara seorang diri, sedangkan Bindusara sendiri tengah pergi untuk ikut pertemuan dengan maharaja dan para mentri istana untuk menentukan hukuman apa yang akan diberikan kepada Charumitra atas kejahatan nya, Dharma merasa sangat gelisah memikirkan hukuman apa yang akan diberikan kepada Charumitra, Dharma marah kepadanya karena Charumitra ingin menyakiti bayinya, tetapi Dharma juga kasihan jika Charumitra dihukum penjara, bagaimana pun kondisi Charumitra saat ini sedang mengandung seperti dirinya. Dharma berusaha untuk turun dari ranjang nya, ia perlahan lahan berusaha untuk berdiri untuk bisa melangkahkan kakinya. Sungguh rasa sakit yang Dharma rasakan, karena luka ditelapak kakinya belum kering, kakinya masih dibalut oleh kain putih.

"Stttt ... rintih Dharma

Dua pelayan yang berjaga diruangan kamar Bindusara itu lalu berlari dan memegang kedua tangan Dharma saat mendengar rintihan dari Dharma, dengan perlahan keduanya membantu Dharma untuk kembali duduk diranjangnya

"Putri Dharma tidak apa apa,, putri ada yang bisa dibantu,, kenapa putri Dharma turun ranjang dan berdiri,, jika putri memerlukan sesuatu panggil saja kami, putri Dharma ..."ucap pelayan 

Tersenyum "Tidak apa apa pelayan,, aku hanya ingin pergi keruangan sidang istana ..."ucap Dharma

"Maaf putri,,, putri Dharma tidak boleh pergi kemana mana bahkan putri Dharma tidak boleh turun dari ranjang,, itu perintah dari pangeran mahkota, putri ..."ucap pelayan

Menghembuskan nafas pelan "Baiklah pelayan,, aku akan tetap disini ..."ucap Dharma kembali menaiki ranjang dibantu oleh kedua pelayan 

"Jika putri Dharma membutuhkan sesuatu,, panggil saja kami putri ..."ucap pelayan

Dharma menganggukan kepalanya dan dua pelayan itu kembali keposisi sebelumnya, yaitu berjaga di dekat pintu masuk ruangan kamar Bindusara. Cukup lama menunggu akhirnya sang pemilik ruangan itu datang dan memasuki ruangan kamarnya, setelah itu Bindusara mendekati Dharma dan duduk disampingnya.

"Pangeran kau sudah kembali,, apa keputusan dari Yang mulia maharaja ..."tanya Dharma

"Ayah memutuskan untuk menghukum penjara Charumitra hingga dia melahirkan,, setelah itu dia akan diasingkan dari istana ..."jawab Bindusara 

Sangat terkejut "Hah apa,, Pangeran itu hukuman yang sangat berat,, apa kau tidak membela putri Charumitra,, apa kau tidak mengajukan pembelaan untuknya pangeran ..."tanya Dharma

"Tidak Dharma,, aku juga setuju dengan keputusan ayah,, sudah dua kali Charumitra ingin membuat calon anak kita celaka Dharma,, dia juga sudah menuduh dirimu dengan omong kosong,, bagaimana aku bisa membelanya,, tidak, tidak itu tidak akan terjadi ..."ucap Bindusara lalu memalingkan wajahnya

"Pangeran, aku dan bayi kita tidak apa apa, bukan,, seharusnya kau tidak perluh menghukum putri Charumitra dengan hukuman yang sangat berat seperti ini ..."ucap Dharma

Menatap Dharma "Cukup Dharma,, apa kau akan mempertanyakan keputusan ayah,, keputusan Yang mulia maharaja Magadha,, Sudah Cukup Dharma ..."ucap Bindusara kesal

Dharma terkejut dengan respon Bindusara, ia hanya diam menatap sedih kearah suaminya. Bindusara menyadari ucapan nya yang sedikit dengan nada tinggi kepada Dharma lalu ia memegang tangan Dharma

"Maafkan aku Dharma,, aku tidak ingin lagi membahas tentang Charumitra,, lupakan itu semua,, ada satu hal yang membuatku gelisah Dharma,, saat ini aku memiliki kegelisahan yang besar kepadamu Dharma ..."ucap Bindusara mengalihkan pembicaraannya

Menatap Bindusara "Kegelisahan tentang apa pangeran,, ada apa dengan ku,, apa akan ada sesuatu yang terjadi kepadaku ..."tanya Dharma

"Tidak,, kau jangan mengatakan itu Dharma,, aku pastikan tidak akan ada sesuatu yang terjadi kepadamu,, tetapi aku memiliki kegelisahan tentang sumpahmu Dharma,, aku meminta bantuan ibu dan paman Acharya untuk hal ini,, lalu paman Acharya memberikan saran untuk melakukan puja dan setelah itu, kau dan aku,, kita harus berendam disungai gangga bersama untuk memurnikan jiwa kita Dharma,, tetapi puja dan berendam disungai gangga harus dilakukan esok hari,, sebelum tiga hari setelah sumpuh itu terucap jika kita melakukan semua ritual, semua sumpah itu akan gugur dan jiwa kita akan kembali murni ..."ucap Bindusara

Bindusara Dharma - ChandraNandiniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang