Bindusara Dharma - ChandraNandini

Tinggal Diistana ?

"Baiklah ibu, aku berjanji akan selalu bersama dengan ibu,, ayo ibu, kita harus segera kembali kerumah,, sebentar lagi hari sudah akan gelap ibu,, untuk Shima biarkan saja dia tinggal disini bersama dengan kedua orang tua nya,, kita berdua saja yang kembali kedesa dan hidup berdua disana,, ayo ibu, kita pulang ..."ucap Ashoka lalu berdiri dan memegang tangan Dharma

Menahan tangan Ashoka "Tidak putraku,, saat ini kau sudah berada dirumah mu,, rumah yang seharuskan kau tempati sejak dahulu,, bagaimana bisa kau pergi dari rumah mu sendiri nak ..."ucap Dharma

Ashoka melihat sekeliling nya, melihat istana yang sangat megah dimana kini dirinya berada, lalu Ashoka kembali menatap sang ibu yang masih tetap duduk dihadapan nya.

Menggelengkan kepalanya "Tidak ibu,, ini bukanlah rumah ku,, aku tidak ingin tinggal disini,, karena kita pergi ke istana ini, keluarga kita menjadi kacau ibu,, tidak, tidak ibu,, aku tidak ingin tinggal diistana,, lebih baik kita tinggal didesa dan hidup berdua disana ibu,,, ayo ibu kita pergi dari sini ..."ucap Ashoka memegang tangan Dharma

"Sayang, itu tidak bisa lagi nak,, kau harus tetap tinggal disini, diistana Magadha ini,, bersama ayah, kakek, nenek dan semua nya,, bukankah kau selalu bertanya tentang ayah mu,, disinilah ayah mu tinggal nak,, jadi kau juga harus tinggal disini bersama nya,, kau juga bagian dari keluarga Maurya anak ku ..."ucap Dharma

"Tidak ibu,, aku berjanji tidak akan lagi bertanya tentang ayah kepada ibu dan aku tidak ingin mengetahuinya,, lebih baik kita hidup berdua didesa ibu,, hidup bahagia disana,, dan aku tidak ingin semua ini ibu ..."ucap Ashoka lalu menarik tangan Dharma

"Tunggu Ashoka ...

Ashoka berbalik badan melihat siapa yang menahan tangan nya saat ini, karena Ashoka tau jika itu bukanlah tangan dari sang ibu.

"Pangeran mahkota ..."ucap Ashoka melihat Bindusara

"Bukan pangeran mahkota,, tetapi panggil aku ayah,, aku ayahmu, putraku ..."ucap Bindusara

Ashoka hanya diam tanpa mengeluarkan satu kata saja, bahkan Ashoka memberikan tatapan tegas nya dengan mata coklat indah nya itu menatap Bindusara. Mata coklat yang diwariskan oleh Bindusara kepada Ashoka.

"Kenapa kau ingin pergi dari istana Magadha nak,, apa yang ibumu katakan itu semua benar,, ini adalah rumah mu,, kenapa kau ingin pergi dari rumah mu sendiri, Ashoka ..."tanya Bindusara

"Rumah apa yang kau maksud,, apa rumah yang bisa membuat air mata ibuku jatuh untuk pertama kali nya dihadapan ku,, rumah yang membuat Shima berkata kasar kepada ibuku,, membuat ibu sedih dan menangis,, aku tidak bisa berada dirumah seperti ini ..."jawab Ashoka tegas

Bindusara menahan Dharma untuk tidak mengatakan apa pun saat ini kepada Ashoka, karena Bindusara ingin dia sendiri yang membujuk Ashoka.

"Apa kau ingin pergi dari istana, putraku,, baiklah,, tetapi ayah akan ikut kemana saja kau dan ibumu pergi,, kau ingin kembali kedesa,, ayo, ayah juga akan ikut bersama kalian pergi dan tinggal didesa ..."ucap Bindusara memegang tangan Ashoka

"Tidak,, kau tidak boleh ikut dengan kami pergi kedesa dan tinggal bersama kami ..."ucap Ashoka melepaskan tangan Bindusara yang memegang ditangan nya

"Ada apa,, kenapa ayah tidak boleh ikut bersama dengan orang yang sangat ayah cinta,, jika kau membawa pergi orang yang sangat ayah cinta, yaitu ibumu,, ayah juga harus ikut pergi dengan nya,, apa kau tau putraku,, Dharma adalah orang yang sangat ayah sayang dan cinta,, sedangkan Dharma adalah ibumu yang ingin kau ajak pergi dari istana ini,,, lalu bagaimana bisa ayah membiarkan mu membawa cinta ayah pergi dari istana ini ..."ucap Bindusara

Menatap tajam Bindusara "Jika kau sangat mencintai ibuku,, lalu kenapa kau tidak mencari ibuku selama ini,, kenapa kau membiarkan ibu tinggal ditepi sungai didalam hutan,, lalu kemana,, kemana kau saat aku dihina oleh teman teman ku karena tidak memiliki ayah,, kau kemana saat aku menangis karena merindukan ayah,, kemana kau selama ini,, KEMANA ..."ucap Ashoka meluapkan emosi nya