Racun Untuk Dharma

203 8 6
                                    

"Meskipun kau sudah menyuruh Bindusara untuk selalu mengutama diriku seperti permintaanku,, tetapi hatinya tidak lagi untukku,, kau sudah mengambil cinta Bindusara dariku Dharma,, jadi aku ingin mengambil yang begitu kau cintai juga darimu Dharma ..."ucap Charumitra tersenyum jahat

Charumitra menaburkan sesuatu diminuman susu, ia yakin jika minuman susu itu milik Dharma, karena susu itu hanya diberikan untuk seseorang yang sedang mengandung, Charumitra bisa mengetahuinya karena dari aroma susunya seperti yang ia minum juga setiap hari.

"Cukup empat bulan saja kau merasakan mengandung Dharma,, kau tidak perluh melahirkan nya,, cukup aku saja yang melahirkan bayiku untuk penerus Magadha,, bagaimana bisa aku membiarkan ramalan pendeta itu terjadi jika kau akan melahirkan pemimpin Magadha selanjutnya,, lalu bagaimana dengan bayiku nanti,, jadi aku memutuskan untuk membuat ramalan itu tidak akan pernah terjadi ... "ucap Charumitra tersenyum seringai

Charumitra bergegas pergi dari ruangan kamar Bindusara, ia tidak ingin ada orang yang mengetahui niat jahatnya itu dan itu akan menjadi bumerang untuk dirinya sendiri.

Dharma dan Bindusara saat ini sudah kembali ke ruangan kamarnya, Dharma meminta Bindusara untuk segera bersih bersih dan berganti baju, sedangkan ia tengah duduk disofa dengan menyibukan dirinya mengupas buah segar untuk Bindusara.

Tersenyum "Kau sudah selesai pangeran,, (Bindusara duduk disamping Dharma),, aku sudah mengupas buah untukmu pangeran, makanlah,, dan ceritalah pangeran, apa saja yang terjadi selama kau berburu bersama Yang mulia dan pangeran Badraketu ..."ucap Dharma

"Kau belum minum susunya Dharma ..."tanya Bindusara

"Oh astaga,, aku lupa pangeran ..."ucap Dharma tersenyum

Mengambil susu "Minumlah,, jika tidak, aku tidak akan memakan buah ini dan tidak akan menceritakan apa saja yang aku lalui hari ini ..."ucap Bindusara

"Baiklah baiklah,, kau selalu mengancam ku pangeran ..."ucap Dharma

Bindusara terkekeh, Dharma menerimannya dengan senyuman, setelah itu ia mulai meminum susunya tetapi sedetik kemudian Dharma tersedak dan terbatuk batuk.

"Uhuk,uhuk ... suara Dharma terbatuk batuk

Menatap Dharma "Ada apa Dharma,, kau baik baik saja ..."tanya Bindusara

"Uhuk,, iya pangeran aku baik baik saja,, aku hanya tersedak saja ..."jawab Dharma tersenyum tipis

"Kau membuatku cemas saja Dharma,, pelan pelan saja minum nya ..."ucap Bindusara

Dharma menganggukan pelan kepalanya untuk memberi jawaban kepada suaminya, Bindusara tersenyum lalu melanjutkan makan buah dan mulai bercerita tentang buruannya hari ini kepada Dharma.

"Susu ini masih terasa hangat,, sedangkan susunya sudah lama ada disini,, seharusnya sudah sangat dingin, tapi kenapa masih terasa hangat saat aku meminumnya ..."batin Dharma

"Dharma,, Dharma kau tidak apa apa ..."tanya Bindusara memegang tangan Dharma

Tersenyum tipis "Tidak,, aku tidak apa apa pangeran,, aku mendengarkan ceritanya,, itu sepertinya sangat menyenangkan pangeran ..."jawab Dharma

"Iya Dharma,, nanti jika anak kita sudah besar,, aku akan mengajaknya berburu dan akan membuatnya menjadi kuat seperti ayahnya ..."ucap Bindusara

"Jika anak kita seorang putri,, apa kau juga akan membuatnya kuat seperti dirimu pangeran ..."tanya Dharma

"Tentu saja itu juga bagus bukan,, jadi nanti dia akan menjadi seperti ibu Nandini,, kstaria wanita, tetapi baik hati dan penyayang seperti ibunya ..."jawab Bindusara

Bindusara Dharma - ChandraNandiniWhere stories live. Discover now