Bertemu Di Hutan

222 10 10
                                    

"Bindusara ini sudah sangat larut malam,, kenapa kau belum juga tidur,, sudah cukup berlatih pedang nya Bindu,, Bindusara, ayolah kau harus beristirahat,, sudah 12 tahun kau setiap hari selalu seperti ini,, tidur hanya sebentar dan terus saja berlatih pedang,, jika tidak kau terus saja pergi keluar istana ..."ucap Charumitra

"Pergilah Charumitra ..."ucap Bindusara

"Tidak Bindusara,, aku akan tetap berada disini dan akan tetap mengajak mu untuk beristirahat,, kau harus istirahat Bindu ..."ucap Charumitra

Pranggg .... suara pedang di bentur kan ke benda yang berada disana dengan sangat keras hingga itu membuat Charumitra sangat terkejut.

"Aku sudah pernah katakan kepadamu,, jangan menggangguku Charumitra,, aku akan bersiap untuk memenggal kepala orang yang sudah membuat diriku kehilangan putra ku dan juga Dharma ..."ucap Bindusara menatap tajam Charumitra

"Sudah cukup Bindusara,, aku juga sangat kehilangan putra kita,, aku juga berduka karena putra kita belum juga kembali keistana hingga saat ini,, tetapi kau tidak pernah memperdulikan diriku dan perasaan ku,, kau hanya terus, terus dan terus saja memikirkan Dharma,, aku disini Bindusara, tetapi kau tidak pernah menganggap aku ada selama ini ..."ucap Charumitra

"Aku akan berhenti memikirkan mereka, jika setelah mereka kembali keistana ..."ucap Bindusara

"Kau jahat Bindusara,, kau jahat,, kau tidak pernah mengerti tentang perasaan ku,, aku sangat mencintai mu,, tetapi kau, kau selalu mencintai Dharma hingga saat ini,, kau tidak pernah mencin ..."ucap Charumitra terpotong

Menatap Charumitra "Pergi Charumitra,, pergi,, jika kau terus berkata seperti ini, aku tidak akan bisa menahan amarahku lagi,, jadi pergilah,, PERGI ..."teriak Bindusara emosi

Charumitra merasa ketakutan akan tatapan Bindusara, tatapan masa muda Bindusara yang sangat menakutkan baginya kini kembali lagi. Charumitra bergegas pergi dari ruangan kamar Bindusara setelah mendapat teriakan mengerikan dari Bindusara.

☆☆☆☆☆

Pagi hari yang sangat cerah seorang ibu dan kedua putra nya kini berada ditengah hutan untuk mencari daun daun obat herbal, Subhadrangi adalah seorang tabib didesa terpencil itu.

"Ashoka,, Shima,, bibi Subha ..."panggil Ranvi dan Banu

"Kalian datang, ada apa kalian kemari ..."tanya Shima

"Kenapa kau bertanya seperti itu Shima,, apa kami tidak dizinkan untuk datang kesini ..."tanya Banu

"Tentu saja boleh, tetapi sepagi ini,, apa kalian tidak dimarahi oleh ibu kalian karena sudah bermain pagi pagi sekali seperti ini ..."tanya Ashoka

"Tentu saja tidak Ashoka,, ibu kami sudah tau jika kami akan pergi bersama kalian dan kami sudah membantu pekerjaan ibu kami sebelumnya, jadi kami bisa bermain dari pagi hari ..."jawab Ranvi tersenyum

"Ashoka, Shima,, ayo kita mencari bambu lagi untuk membuat senjata ..."ucap Banu

"Tidak tidak,, aku harus membantu ibu ku terlebih dahulu,, setelah itu kita baru akan mencari bambu nya ..."ucap Ashoka

"Jika kalian membantu kami,, pekerjaan kami pasti akan segera selesai ..."tambah Shima

"Baiklah, kami akan mambantu kalian ... "jawab Banu dan Ranvi

Subhadrangi hanya tersenyum senang melihat putra putra nya dan kedua kawan nya yang selalu bersama dan menjalin pertemanan yang baik sejak kecil.

"Ibu, pekerjaan kami sudah selesai,, semua daun daun dan akar akar yang di butuhkan sudah terkumpul banyak disini ..."ucap Ashoka

Bindusara Dharma - ChandraNandiniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang