Dharma memejamkan matanya saat ia melihat Bindusara mengangkat tangan kearahnya, Dharma terkejut saat merasakan dirinya dipeluk oleh Bindusara lalu ia membuka matanya untuk melihat apa yang terjadi, dan benar saja saat ini Dharma ada didalam pelukan Bindusara.
"Maafkan aku Dharma ..."ucap Bindusara
"Maaf untuk apa pangeran ...."tanya Dharma bingung
Melonggarkan pelukan nya lalu menatap mata Dharma "Aku sudah menyakitimu ..."ucap Bindusara
Mengerutkan keningnya "Apa maksud nya pangeran ..."tanya Dharma
"Aku yakin kau sedih saat mendengar jika Charumitra sedang mengandung saat ini ..."ucap Bindusara
Dharma tersenyum menatap kedua mata Bindusara "Tidak pangeran,, aku bahkan sangat sangat bahagia mendengar jika putri Charumitra sedang mengandung calon penerusmu ..."ucap Dharma
Melepaskan pelukan nya "Kenapa,, apa kau tidak merasa cemburu Dharma dengan semua ini ..."tanya Bindusara
"Cemburu, tidak pangeran,, aku tidak cemburu, putri Charumitra juga istrimu,, mungkin aku akan cemburu jika kau dengan wanita lain yang bukan istrimu ..."jawab Dharma
"Aku berfikir jika kau akan sedih Dharma dengan kabar ini,, kau akan terluka dengan kabar ini,, karena aku dan Charumitra sudah ..."ucap Bindusara menggantung
"Aku mengerti apa yang ingin kau katakan pangeran,, kau dan putri Charumitra adalah pasangan suami istri,, putri Charumitra istri pertamamu,, jadi kalian berhak melakukan apa saja ...."ucap Dharma
Berbalik badan membelakangi Dharma "Tetapi Dharma, aku menikah dengan Charumitra itu hanya karena konspirasi dan sekutu kerajaan,, dulu aku menikah dengan nya karena perintah ibu Helena,, aku tidak pernah mencintai nya Dharma ..."ucap Bindusara
Terkejut "Apa,, apa yang kau katakan pangeran,, bagaimana bisa kau mengatakan itu,, putri Charumitra teman masa kecilmu,, dia sangat mencintaimu dan sekarang dia sedang mengandung anakmu pangeran,, bagaimana bisa kau mengatakan itu semua pangeran ..."ucap Dharma
Menatap Dharma "Aku dan Charumitra melakukan nya tidak sengaja Dharma,, saat itu aku sedang tidak sadarkan diri,, perasaanku juga tidak bisa dipaksakan Dharma ... (memegang kedua bahu Dharma) ... aku hanya mencintai satu wanita,, yaitu kau Dharma,, aku mencintai mu ..."ucap Bindusara
"Tidak pangeran, kau tidak bisa seperti ini,, aku senang saat kau mengatakan jika kau mencintai ku,, tetapi aku juga sedih karena kau mengatakan itu tentang putri Charumitra,, kau tidak bisa pilih kasih kepada kedua istrimu pangeran,, jika kau mencintaiku kau juga harus mencintai putri Charumitra,, aku tidak ingin kau menjadi tidak adil pangeran,, aku ingin kau bersikap adil kepada kami,, bagaimana kau bisa memimpin Magadha jika kau tidak adil kepada istri istrimu sendiri ...."ucap Dharma
"Kau memang berbeda Dharma,, kau tidak pernah memikirkan kebahagianmu sendiri saja,, kau juga memikirkan kebahagian orang orang disekitarmu,, itu yang membuatku jatuh cinta kepadamu Dharma ..."ucap Bindusara
"Apa kau berjanji untuk mencintai kami berdua,, dan berlaku adil untuk kami berdua pangeran ..."ucap Dharma
"Aku tidak tau Dharma dan juga tidak janji untuk bisa mencintai Charumitra, gadis yang hanya memikirkan kebahagiaan nya sendiri,, tetapi aku akan berusaha adil untukmu dan dia Dharma .... "ucap Bindusara menyentuh pipi Dharma
Dharma tersenyum tipis menatap Bindusara, setelah cukup lama mereka saling menatap mata satu sama lain, tiba tiba Dharma merasa salah tingkah dan juga panik. Ia menundukan pandangan nya tidak lagi menatap mata Bindusara yang begitu indah itu.
"Apa aku boleh pergi pangeran ..."tanya Dharma
"Kau akan kemana Dharma,, apa kau tidak bisa menemaniku malam ini ..."tanya Bindusara
YOU ARE READING
Bindusara Dharma - ChandraNandini
Historical FictionTidak banyak deskripsi cerita nya. Tp author mau menyampaikan ini cuma cerita author sendiri, fiksi author sendiri. Tidak bermaksud mengubah dan mengacak acak cerita sejarah ini. Mohon maafkan author jika ada salah salah kata dan cerita nya melencen...