Mempertanyakan

212 6 4
                                    

Hari hari sudah berlalu, Dharma dan Chitralekha saat ini tengah menghias kuil istana, mereka berdua tengah mempersiapkan untuk puja yang akan dilakukan diistana.

"Kau kenapa Chitra,, apa kau baik baik saja,, aku lihat sepertinya kau sedih pagi ini ..."tanya Dharma

"Iya Dharma,, semalam ayahanda Malayketu meminta Badraketu dan aku kembali keistana nya,, ayahanda ingin menurunkan tahta nya dan menjadikan Badraketu penerus kerajaan nya ..."jawab Chitralekha

"Bukankah itu bagus Chitra,, pangeran Badraketu akan menjadi maharaja dan kau akan menjadi ratu pertamanya,, lalu kenapa kau bersedih ..."ucap Dharma tersenyum

"Apa kau tidak sedih Dharma jika aku pergi ...."ucap Chitralekha

Memegang tangan Chitralekha "Tentu saja aku sangat sedih Chitra,, hanya kaulah sahabatku diistana ini,, jika kau pergi aku pasti akan kesepian,, tetapi kau dan pangeran Badraketu juga memiliki tanggung jawab besar dikerajaan paman Malayketu bukan ...."ucap Dharma

"Iya Dharma aku juga memikirkan itu bagaimana pun Badraketu penerus tunggal kerajaan ayahanda Malayketu,, tetapi untuk saat ini Badraketu belum siap menjadi maharaja,, ia ingin tetap tinggal di Magadha begitu juga denganku,, tetapi suatu hari nanti kita akan tetap pergi dari Magadha untuk memenuhi tanggung jawab kami ..."ucap Chitralekha

"Itu tidak masalah Chitra,, aku senang jika kalian masih tetap disini,, dan jika nanti kalian yang meneruskan nya, aku percaya kerajaan itu akan berkembang jauh lebih baik,, karena memiliki maharaja dan ratu pertama seperti kalian ..."ucap Dharma tersenyum

Tersenyum "Aku juga berharap jika kerajaan Magadha nantinya diteruskan oleh maharaja Bindusara dan yang menjadi ratu pertamanya kaulah Dharma ..."ucap Chitralekha

Terkekeh "Itu mustahil Chitra,, yang pantas menjadi ratu pertama nantinya itu adalah putri Charumitra,, bukan aku ..."ucap Dharma

"Kenapa,, apa karena dia istri pertama,, kau lihat saja contohnya seperti paman mulia raja Chandragupta, ratu Helena istri pertamanya, tetapi bibi ratu Nandini saat ini yang menjadi ratu pertama Magadha,, aku percaya jika kau pasti yang akan menjadi ratu pertama Magadha ..."ucap Chitralekha

Tersenyum "Sudahlah Chitra, jangan difikirkan itu, aku tidak ingin ada yang salah paham nantinya,, ayo kita selesaikan pekerjaan kita ..."ucap Dharma

Kedua gadis itu melanjutkan kegiatannya, tidak lama ratu Nandini datang untuk melihat kuil itu apakah sudah selesai atau belum dihias dan dipersiapkan oleh Dharma dan juga Chitralekha

"Waoo dekorasi yang sangat indah,, kalian membuat hiasan kuil ini berbeda dari biasanya dan ini jauh lebih indah,, kalian hebat ..."ucap ratu Nandini tersenyum manis

"Terima kasih bibi ...

"Terima kasih ibu ...

"Jadi apa semua ini sudah selesai ..."tanya ratu Nandini

"Sedikit lagi ibu,, hiasan yang ada didepan kuil belum terpasang,, aku akan memasangnya ..."ucap Dharma

"Jangan Dharma,, biarkan saja pelayan yang memasangnya ..."ucap ratu Nandini

"Iya Dharma,, itu kau harus menaiki tangga kecil untuk bisa memasangnya ..."ucap Chitralekha

"Tidak apa apa,, ini sangat mudah, aku bisa memasangnya,, aku sudah mengatakan jika kuil ini aku yang akan menghiasnya,, jadi ibu dan kau Chitra jangan cemas serahkan saja semua kepadaku ..."ucap Dharma tersenyum

Terkekeh kecil "Kau ini memang keras kepala Dharma ..."ucap ratu Nandini

Lalu Dharma menaiki tangga kecil untuk memasang bunga didepan pintu kuil, dua pelayan diminta untuk memegangi tangga itu agar Dharma tidak terjatuh, tidak perluh waktu yang lama Dharma sudah berhasil memasang dekorasi itu, semua yang ada disana tersenyum senang saat semua pekerjaan sudah selesai tepat waktu.

Bindusara Dharma - ChandraNandiniWhere stories live. Discover now