Apa Ada Yang Salah

318 10 5
                                    

Dharma terkejut mendapat serangan sangat kuat dari Bindusara, ia menghampiri Dharma dan menempatkan pedangnya dileher Dharma. Tentu saja membuat Dharma terkejut dan ia kembali melihat jiwa kejam Bindusara kini kembali dalam diri suaminya itu

"Jangan kau ingatkan aku tentang kejadian semalam Dharma ..."ucap tegas Bindusara menatap marah kepada Dharma

Dharma tentu saja terkejut dan ia mendorong dada Bindusara untuk menjauh dari dirinya "Apa yang kau katakan pangeran,, kenapa kau marah kepadaku ..."ucap Dharma kesal

Bindusara kembali mendapatkan kesadarannya dan bisa kembali berfikir jernih, ia menatap Dharma yang sudah terlihat sangat kesal kepadanya

"Kenapa kau ingin menyerangku pangeran,, apa aku sudah berbuat salah kepadamu ..."tanya Dharma

"Maafkan aku Dharma,, aku sudah hilang kendali karena kesal dan marah ..."ucap Bindusara

Menggelengkan kepalanya "Aku tidak tau apa yang terjadi dengan mu pangeran,, tetapi yang aku tau, aku tidak membuatmu kesal ataupun marah ..."ucap Dharma

"Kau memang tidak membuatku kesal dan marah Dharma,, aku kesal kepada diriku sendiri ..."ucap Bindusara

"Jika begitu,, kenapa kau melampiaskan kekesalan mu kepadaku pangeran,, kau bisa ceritakan itu kepadaku,,, bukan dengan menyerangku ..."ucap Dharma

"Kau tidak mengerti Dharma ..."ucap Bindusara

"Ya aku memang tidak akan mengerti,, jika kau sendiri tidak mengatakan nya pengeran ..."ucap Dharma

"Jika aku mengatakannya,, kau pasti akan terluka Dharma ..."ucap Bindusara

Lalu Bindusara meninggalkan Dharma disana sendiri dan berlalu pergi begitu saja, tentu itu membuat banyak pertanyaan difikiran Dharma

"Apa yang pangeran maksud,, aku akan terluka,, karena apa ..."batin Dharma

Dharma hanya bisa melihat punggung Bindusara yang semakin menjauh dari dirinya dan menghilang dari pandangan nya. Dharma tidak ingin berlama lama berfikir, lalu ia merapikan pedang yang terjatuh dilantai dan menempatkan nya kembali diatas meja.

☆☆☆☆☆

Dharma dan Chitralekha kini berada diruangan latihan pedang istana, kedua nya sedang menunggu ratu Nandini datang, Chitralekha ingin melihat latihan pedang antara Dharma dan ratu Nandini

"Dharma,, apa menyenangkan bisa menggunakan pedang ..."tanya Chitralekha

"Sangat menyenangkan putri Chitra,, apa kau ingin berlatih juga sekarang ..."tanya Dharma terkekeh

"Ayolah Dharma,, sudah berapa kali aku menyuruhmu memanggil ku Chitra saja,, jangan panggil aku putri,, aku ini sahabatmu bukan ..."ucap Chitralekha

"Iya kau sahabatku,, tapi ..."ucap Dharma terpotong

"Tidak ada penolakan Dharma,, kau harus memanggilku Chitralekha,, jika tidak aku akan marah kepada mu Dharma ..."ucap Chitralekha

"Baiklah Chitralekha,, apa kau senang sekarang ..."ucap Dharma tersenyum

Tersenyum "Itu terdengar sangat bagus Dharma,, lalu apa sekarang kau sudah bisa menggunakan pedang nya,, seperti bibi Nandini ..."tanya Chitralekha

"Belum Chitra,, ibu Nandini bilang jika aku harus banyak banyak berlatih lagi ..."jawab Dharma

"Aku jadi ingin berlatih pedang dengan bibi Nandini ..."ucap Chitralekha

"Untuk apa kau berlatih pedang Chitra ..."ucap seseroang yang tiba tiba masuk kedalam ruangan itu

Bindusara Dharma - ChandraNandiniWhere stories live. Discover now