Tabib lalu meminumkan ramuan itu kepada Bindusara, dan mereka semua kini menunggu hasil dari ramuan itu ditubuh Bindusara. Tidak menunggu lama, tubuh Bindusara merespon dengan membuka kedua matanya dan Bindusara lalu memuntahkan cairan berwarna hijau kental yang dipercaya jika itu adalah racun nya.
Setelah cukup banyak memuntahkan cairan racun, Bindusara merebahkan tubuhnya yang terasa sangat lemas sekali dan perlahan lahan Bindusara membuka matanya untuk melihat sang ayah dan semua keluarganya yang ada diruangan bascamp Magadha
"Syukurlah racun yang ada didalam tubuh pangeran mahkota sudah keluar semua,, semoga tidak ada lagi yang tersisa, dan setelah ini kami akan fokus untuk menyembuhkan luka dan juga mengembalikan tenaga pangeran mahkota ..."ucap tabib
"Baiklah tabib,, lakukan yang terbaik ..."ucap raja Chandragupta
Tabib menganggukan kepalanya, lalu raja Chandragupta duduk disamping tubuh Bindusara dan menatap nya dengan teduh.
"A,ayah bagaimana deng,an pera,ngnya ..."tanya Bindusara
"Kau tenang saja nak,, semua sudah selesai,, dan kita sudah memenangkan pertempuran ini,, Helena juga sudah kembali ke Yunani,, kau istirahatlah jangan berfikir terlebih dahulu,, jika kau sudah lebih baik, kita akan kembali keistana segera ..."jawab raja Chandragupta
Bindusara menganggukan kepalanya, lalu ia memejamkan matanya karena memang dirinya merasa sangat lemas dan pusing. Bindusara memejamkan matanya untuk kembali tidur, tidak lama Bindusara memejamkan matanya, tiba tiba laki laki itu membuka kembali kedua matanya dengan kondisi panik dan cemas, Bindusara lalu merubah posisi nya untuk bisa duduk bahkan ia lupa jika dirinya memiliki luka dipunggung dan perutnya yang kini sudah terbalut oleh kain.
"Sssttttt ahhhhh ... erangan Bindusara memegang perutnya yang terasa sangat sakit
Terkejut "Bindusara,, apa yang kau lakukan,, tidurlah kau jangan bangun dulu ..."ucap Badraketu memegang bahu Bindusara
Memegangi perutnya "Tidak Badra,, sttt hufff (menghembuskan nafasnya),, ayah kita harus kembali keistana sekarang ..."ucap Bindusara
"Tidak tidak nak,, apa yang kau katakan,, kau baru saja mendapatkan kesadaranmu dan tabib tidak mengizinkan mu kembali keistana saat ini,, luka mu masih belum sembuh,, kau istirahatlah dulu ..."ucap raja Chandragupta
"Tapi ayah, stt,, aku sangat mencemaskan ibu Nandini diistana ..."ucap Bindusara
Mengerutkan keningnya "Ada apa nak kenapa kau cemas,, Nandini diistana pasti baik baik saja ..."ucap raja Chandragupta
Bindusara menceritakan apa yang Helena katakan kepadanya kemarin saat dimedan pertempuran, dan itulah yang membuat Bindusara kehilangan fokus dan Justin bisa menyerangnya dengan mudah dari belakang. Raja Chandragupta dan semua yang berada diruangan itu tentu saja terkejut dan ikut merasakan cemas.
"Tetapi pangeran,, jika itu semua benar terjadi,, lalu kenapa sampai saat ini kami tidak mendapatkan kabar apa pun dari istana ..."ucap Acharya
"Iya Bindusara yang dikatakan Acharya benar,, kita tidak mendapatkan kabar apa apa dari istana,, prajurit istana juga sudah ayah perintahkan untuk berjaga ketat disana,, tidak ada yang bisa masuk keistana dan keluar istana siapa pun itu sampai kita kembali keistana ..."ucap raja Chandragupta
"Bindusara, mungkin saja itu ide Helena untuk membuatmu kehilangan fokus,, Helena tau jika kau mudah kehilangan fokus jika mendapatkan kabar dari keluargamu,, itu pasti semua rencana mereka untuk menggugurkan salah satu kekuatan Magadha dimedan pertempuran,, yaitu kau Bindusara ..."tambah Malayketu
"Tetapi ayah, paman,, aku percaya itu semua,, aku bisa merasakan jika diistana juga tidak baik baik saja ..."ucap Bindusara
"Bindusara kau tenang saja nak,, jika kau sudah sembuh dan kuat untuk melakukan perjalanan jauh kembali keistana,, kita akan kembali ke istana secepatnya,, tetapi jika kau masih seperti ini,, aku tidak mau mengambil resiko untuk kesehatan mu nak ..."ucap raja Chandragupta
YOU ARE READING
Bindusara Dharma - ChandraNandini
Historical FictionTidak banyak deskripsi cerita nya. Tp author mau menyampaikan ini cuma cerita author sendiri, fiksi author sendiri. Tidak bermaksud mengubah dan mengacak acak cerita sejarah ini. Mohon maafkan author jika ada salah salah kata dan cerita nya melencen...