5. Mencari Jalan Keluar

7.3K 849 67
                                    

Wihh, rutin banget ya updatenya wkwk 🤣

Maaf kalau ada typo 🙏🏽 selamat membaca ❤️

***

Di ruangan privat itu, baik Guna dan Ndaru fokus pada pekerjaan masing-masing. Hidangan makan siang yang tersaji di hadapan mereka belum mereka sentuh sedikit pun. Mereka berdua tampak sibuk membahas sesuatu. Membahas hal yang membuat nama mereka goyah akhir-akhir ini.

"Aku jadi ikutan kena, Ru," keluh Guna.

"Peluang suara menurun?" tanya Ndaru.

"Betul, Pak. Sekitar dua persen, tapi Pak Guna tetap unggul dari caleg lain," jawab Rahmat, orang kepercayaan Guna.

"Tetap kita nggak boleh jumawa, Mat. Pemilu masih tahun depan."

Ndaru mendorong laptopnya lelah. Menyadari perubahan itu, Gilang pun mengambil alih. Dia ikut meringis melihat banyaknya email yang masuk. Rata-rata berasal dari para wartawan. Belum selesai dengan kabar duka dari Haryadi Atmadjiwo, mereka kembali menyerang atasannya dengan foto skandalnya.

Setelah Harris memberi perintah tadi pagi, satu jam kemudian orang-orang Guna berhasil menghapus cuitan penyebar skandal itu. Bukan hanya cuitan, tetapi akunnya juga hilang. Bukan itu saja, Gilang juga sudah menemukan pelakunya. Karena itu mereka semua berkumpul di restoran ini, di ruangan privat ini, untuk menunggu kedatangan manusia yang mengganggu ketenangan mereka.

"Kamu sudah tau perempuan itu, Ru?" tanya Guna.

Ndaru menggeleng. Dia benar-benar tidak mau mencari tahu dengan membuka sosial media atau portal berita apapun. Dia lelah membaca artikel aneh tentang dirinya. Bahkan ketika cuitan itu telah dihapus, namanya masih menjadi trending.

Jejak digital memang menakutkan.

"Banyak yang bilang perempuan itu berprofesi sebagai penulis, Pak."

Guna dan Ndaru kompak menatap Gilang.

"Penulis?" tanya Guna. "Dia terkenal?"

Gilang memberikan iPad-nya yang menampilkan biografi seseorang. "Shana Arkadewi, penulis novel fantasi yang cukup ternama."

"Bukan orang biasa. Kamu yakin ini bukan kesengajaan?" Guna mulai was-was.

Sekarang ia paham kenapa berita ini tidak tenggelam begitu saja. Bukan hanya nama Handaru Atmadjiwo yang menjadi perbincangan tetapi Shana Arkadewi juga.

"Dia sudah memberi keterangan pada wartawan?" tanya Ndaru.

"Hingga saat ini belum, Pak." Gilang menggeleng.

Ndaru menatap Guna dengan bahu terangkat. "Artinya memang bukan disengaja."

Guna mengusap wajahnya kasar. "Tetep aja dia bikin ulah."

Benar. Ndaru membenarkan. Gadis itu benar-benar nekat menciumnya. Yang akhirnya membuat mereka terjebak pada banyak spekulasi negatif dari masyarakat. Ini tidak baik untuk citra mereka.

"Kenapa biang kerok itu lama sekali? Aku ada pertemuan dengan ketum partai setelah ini." Guna kembali berdecak. Emosi pria itu benar-benar diuji akhir-akhir ini.

"Sebentar lagi, Pak. Mereka sudah hampir sampai," jelas Gilang yang mendapat pesan dari salah satu pengawal Ndaru.

Ya, Ndaru sudah mendapatkan tiga pengawal sejak tadi pagi.

Suara ketukan pintu membuat perbincangan mereka terhenti. Pintu terbuka dan muncul dua pengawal Ndaru dan satu pria jangkung di belakangnya. Pria itu terlihat menunduk takut.

Duda Incaran ShanaWhere stories live. Discover now