30. Hampir Saja

8.9K 1.2K 115
                                    

Gimana liburan kalian? Yang besok udah masuk kerja semangat yakk 🥹

Udah chapter 30 aja nih, bentar lgi aku juga mulai update di karyakarsa viallynn juga yakk ❤️

***

Waktu telah berlalu. Seperti permintaan Ndaru, Shana akan meluangkan waktu. Ia kira hanya di hari Sabtu, ternyata juga sampai Minggu. Bukan hanya itu, tetapi Ndaru juga membawanya ke tempat yang baru.

Untuk pertama kalinya Shana berlayar di atas yacht. Bukan sekedar kapal biasa melainkan superyacht yang dapat menampung sekitar 90 orang. Awalnya Shana tidak tahu undangan apa yang sebenarnya Ndaru datangi. Dia hanya menurut saat pria itu membawanya terbang ke Bali. Namun ternyata Shana dibuat terkejut berkali-kali.

Dia memang bukan orang yang kekurangan, tetapi dia masih terkejut dengan gaya hidup orang yang berkecukupan.

Untuk hari jadi pernikahan, acara yang diadakan rekan kerja Ndaru sangatlah mewah. Pasangan sejoli yang tak lagi muda tetapi masih terlihat cinta yang membara itu membawa tamu undangan yang terpilih untuk berlayar selama satu hari.

Mereka memang tak mau acara yang biasa katanya.

Benar-benar luar biasa.

Di sini lah Shana sekarang, duduk di salah satu kursi bar di deck depan yang langsung berhadapan dengan laut. Panasnya matahari sedikit berkurang dengan angin laut yang berhembus.

Shana menyukai laut. Dalam hati dia bersyukur bisa merasakan momen mewah yang ia nikmati dengan gratis.

"Mohito non alkohol satu. Silakan dinikmati," ujar bartender mendorong satu gelas minuman ke hadapan Shana.

"Terima kasih," jawab Shana sambil menyesap minumannya.

Dari kaca mata hitam yang ia pakai, dia bisa melihat Ndaru bersama para pria tengah asik berbincang. Bisa Shana tebak pembicaraan mereka tak jauh dari pembahasan bisnis.

Membosankan.

Shana tidak punya teman. Hampir semua tamu undangan datang bersama pasangan. Tak heran jika Ndaru mengajaknya. Meski hanya pura-pura, tetapi hububgan mereka benar nyata adanya jika di hadapan banyak orang.

"Shana! Ayo, ke sini!" panggil salah satu wanita dengan senyum lebarnya. Pakaian renang yang ia pakai menjadi bukti bahwa ia akan berenang. "Ayo ke deck belakang. Cewek-cewek lagi mau kumpul di sana."

Ah, Shana tahu jika pada akhirnya ia memang harus berbaur. Meski ia yakin pembicaraan tak jauh dari saling pamer kekayaan, tetapi dia harus bergabung. Setidaknya nama Ndaru sedikit mengangkat derajatnya di sini.

"Gue udah pesen yang edisi terbaru."

"Lah, baru pesen? Gue udah beli. Kayaknya besok udah dateng."

"Eh, yang tas kemarin jadi lo jual nggak? Gue ambil kalo iya."

"Buat gue aja, gue tambahin 100 juta."

"Nggak gue jual, nggak diproduksi lagi yang itu."

Kira-kira seperti itu lah pembahasan yang masuk ke telinga Shana. Barang-barang mewah yang harganya sangat mahal membuatnya meringis.

"Kalau kamu Shana, suka koleksi tasnya siapa?"

Siapa? Shana tidak tahu. Dia membeli tas apa saja yang menurutnya cocok ia pakai.

"Kalau tas aku pake apa aja, Mbak. Ada beberapa dari merek kesukaan Mbak juga. Tapi aku lebih suka lokal. Apalagi koleksi dari Gadis Amora."

Shana tidak berbohong. Dia memiliki beberapa tas mahal di rumahnya. Hasil dari keringatnya sendiri dan kado dari kakaknya. Namun sekali lagi, Shana bukan penggila barang-barang mewah.

Duda Incaran ShanaDonde viven las historias. Descúbrelo ahora