Jam pulang kantor akhirnya tiba. Shani dan Jinan ada di dalam mobil yang sama. Jinan sudah prepare tidak membawa mobil karna tau hari ini Shani akan pulang ke rumah bersamanya.
Sekarang mereka sedang dalam perjalanan menuju rumah. Mampir sejenak, Shani membeli bingkisan untuk mami dan papanya.
Tepat jam enam sore, mereka sampai di depan rumah yang sudah hampir tiga bulan ini Shani tinggalkan. Mereka keluar dari dalam mobil dan langsung melangkah masuk ke dalam rumah.
"MAMIII.. LIAT DEH AKU PULANG SAMA SIAPA" Teriak Jinan saat baru saja wanita itu membuka pintu.
Shani hanya menggelengkan kepalanya. "Hutan kali rumah gue" Gumam Shani.
Kemudian, Veranda datang dari arah dapur. "Ada siapa Jinan?" Tanya mami ve.
"Sini makanya" Sahut Jinan agar ve berjalan lebih cepat.
Setelah sudah berdiri di dekat Jinan, Jinan menunjuk ke arah pintu rumah dengan dagunya. "Tuh"
Veranda menoleh kearah tunjuk Jinan. Ia sedikit terkejut dan mulai melangkah mendekati wanita yang sedang berdiri disana.
Lalu tangannya terangkat memegang kedua bahu Shani. Ia meneliti anaknya dari ujung kaki hingga kepala dengan berkaca-kaca.
Setelah itu, ia mengelus pipi dan rambut Shani penuh kasih sayang. "Apa kabar sayang?" Tanya mami ve tak lupa memberikan senyuman hangatnya.
Shani mengangguk pelan dan membalas senyuman itu. "Alhamdulillah, aku baik. Mami apa kabar?"
"Mami juga baik" Jawab ve.
Setelahnya, mereka saling berpelukan satu sama lain seakan menyalurkan rindunya masing-masing.
"Mami kangen banget sama kamu ci" Ucap ve.
"Iya, Shani juga kangen sama mami sama papa" Balas Shani sambil mengusap-usap punggung maminya.
"Maafin mami ya? Kamu tinggal disini lagi ya ci, please"
Shani mengangguk di pelukan tersebut. "Lupain aja ya mam, itu kan udah lewat juga"
Veranda mengeratkan pelukannya dengan memejamkan mata. Begitupun Shani yang terus mengusap-usap punggung sang mami agar tenang.
"Shani mau ketemu papa dong. Papa dimana mam?" Tanya Shani.
Sebelum menjawab ve melepas pelukannya dulu sambil mengusap air matanya yang tadi mengalir deras. "Papa ada, lagi ngopi di taman belakang" Katanya.
"Ohh yauda, aku kesana dulu ya"
Veranda pun mengangguk sambil menyelipkan rambut Shani ke telinga.
Setelah Shani pergi untuk menemui papanya, ve mendekati Jinan lagi. "Kamu ko ga bilang mami kalo Shani mau pulang hari ini?"
Jinan cengengesan menampilkan deretan giginya. "Wong aku disuruh gaboleh kasih tau mami. Kata anaknya dia gamau maminya repot. Udah menduga kayaknya kalo mami tau pasti mami bakal masak dan bikin ini itu"
"Tapi karna gatau mami jadi ga nyiapin apa-apa"
"Gausa mi, ga liat ini aku nenteng bingkisan banyak? Buat mami sama papa nih" Ujar Jinan menunjukkan tentengannya.
"Yauda sini biar mami bawa ke dapur. Kamu bersih-bersih gih, nanti bantuin mami masak ya nan"
"Oke siaapp. Aku ganti baju dulu"
Jinan memberikan tentengan tersebut pada ve lalu langsung beranjak ke kamar untuk membersihkan badannya.
Sedangkan Shani kini berjalan mendekati papanya yang tengah berdiri di dekat kolam ikan. Meskipun sudah malam, kolam tersebut tetap terang sebab papanya mendekor kolamnya dengan berbagai lampu penerangan. Hingga pemandangan kolam ikan itu terlihat indah dan cantik.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA, BUNDAKU S2 [END]
FanfictionSentuhan cinta, kasih sayang, dan kehangatan yang hanya untuknya. Dimohon untuk membaca season pertama dulu ya luv agar tidak bingung saat membaca season dua ini