Tangan Vino terulur menyelipkan rambut Shani ke belakang telinga dan juga ke belakang bahunya.
"Kamu udah makan belum sayang?" Ujar Vino dengan nada yang lebih manis daripada tadi.
"Kan aku udah jawab" Sahut Shani.
"Makan salad doang mah belum makan namanya"
"Diet"
"Ngapain kamu tuh diet-diet? Badan kamu aja bagus ko, tambahin lagi nasinya biar kamu ikut makan" Titah Vino.
"Massss.." Rengek Shani dengan wajah cemberut.
"Diliatin anaknya tuh" Ujar Vino.
Benar saja, Christy memperhatikan Shani dengan mata bulatnya. Sesekali ia juga melirik ke arah Vino seakan bingung mereka sedang membicarakan apa.
Vino menatap Shani lagi dan menunjuk ke wadah nasi dengan dagunya.
"Gamau" Ucap Shani ngambek.
"Ambil sendiri atau aku yang ambilin?" Ancam Vino yang berhasil membuat Shani nurut.
"Pemaksa" Cibir Shani.
Vino mengacak gemas kepala Shani sambil terkekeh pelan.
"Perkembangan dede hari ini apa bun?" Tanya Vino.
"Nambah kosakata baru. Tadi dia udah bisa bilang minta di gendong ngomongnya 'up up' gitu lucu deh. Terus minta minum udah bisa bilangnya 'mii' haha pinter banget"
"Apalagi yaa.. Oh sama ini, waktu main boneka tadi pagi abis makan MPASI, dia bisa bedain boneka hewannya pah. Aku bilang yang ikan mana? Dia kasih ke aku boneka ikannya. Hampir semua pertanyaan aku dijawab bener sama dede pah" Jelas Shani memberitahu Vino soal perkembangan anak mereka.
"Cepet juga ya bun tanggapnya si dede. Belum setahun lho"
"He em. Kata mami juga gitu, dede punya daya ingat yang cepet dan emang anaknya aktif pengen tau ini itu"
Vino mengusap kepala Christy lalu mengecupnya. "Good job baby girl" Ujar Vino.
"Kalo udah sore dia ngoceh mulu manggilin kamu" Adu Shani.
"Udah ngerti dia kalau aku sebentar lagi pulang" Balas Vino.
"Tapi kalo udah sama kamu tuh dede lupa sama aku. Yang biasanya 24 jam nempel ke aku sekarang udah ngga"
"Gapapa ya de ya. Kan dede mau sama papa juga ya?"
Tiba-tiba Christy menganggukkan kepala sambil menepuk-nepuk lengan Vino.
Flashback end
Selesai Shani bercerita, tidak ada reaksi apapun dari Christy. Anak itu hanya tersenyum manis lalu memiringkan badannya dan menenggelamkan wajahnya ke perut Shani.
Shani menyurai rambut Christy dengan lembut sambil menundukkan kepala. "Dede kangen sama papa?" Tanya Shani pelan.
Christy mengangguk tanpa merubah posisi.
"Nanti sore kita ke makam papa, mau?"
"Mau"
Hening sejenak.
"Bunda" Panggil Christy dengan memunculkan wajahnya menatap Shani dari bawah.
"Hem? Apa?" Sahut Shani mengelus pipi Christy.
"Dede boleh tanya sesuatu?"
Shani mengerutkan kening samar. "Boleh. Mau tanya apa?"
"Menurut bunda, papa Vino itu kayak gimana di mata bunda? Kenapa bunda pilih papa buat jadi suaminya bunda?"
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA, BUNDAKU S2 [END]
FanfictionSentuhan cinta, kasih sayang, dan kehangatan yang hanya untuknya. Dimohon untuk membaca season pertama dulu ya luv agar tidak bingung saat membaca season dua ini