Chapter 1

10.5K 388 37
                                    

Semua yang terjadi antara aku dan dia, selama ini ternyata hanyalah mimpi. Masa-masa indah yang kami lewati ternyata hanyalah mimpi.

Tidak ada lelaki yang tersenyum hangat padaku, tidak ada lelaki yang menyapaku setiap pagi, tidak ada lelaki yang menggenggam tanganku, tidak ada lagi lelaki itu.

Walaupun selama ini dia hanya mimpi, yang singgah dalam waktu singkat. Tapi hatiku tetap untuknya.

Selamat Tinggal, kekasihku.

-Tamat-

***

"Ah! Akhirnya selesai juga baca Novel ini! Kisahnya bagus sekali! Walaupun Sad Ending! Uh."

"Iya, kau benar. Aku juga sudah selesai baca Novel itu. Bagus sekali! Tapi sayangnya kekasihnya pergi meninggalkannya!"

"Ngomong-ngomong, ini Novel karangan siapa?"

"Novel ini adalah karangan Azunaki Anaru-sensei. Ini adalah Novel pertamanya, dia baru saja debut menjadi seorang novelis. Novel pertamanya ini sangat laku, dia berhasil."

"Ah, aku tau! Azunaki Anaru-sensei ini baru saja lulus dari Kamii University dengan Major Sastra. Setelah lulus dia langsung mulai debutnya dengan menerbitkan Novel ini."

"Iya benar!"

Seorang lelaki tampan dengan rambut hitam putih masuk ke dalam ruangan yang berisi 4 orang yang sedang berdebat tentang novel yang mereka baca.

"Hey kalian, sebentar lagi kita berangkat ke Kantor. Apa kalian debatkan sedari tadi?" tanya lelaki bermata abu-abu itu.

"Sassan! Kami sedang berdebat tentang Novelis baru! Azunaki Anaru!" ujar seorang lelaki dengan gigi lancip. Ginshi Shirazu.

"Maman! Novel ini endingnya sedih!" ujar seorang gadis kuncir dua. Yonebayashi Saiko.

"Apa sasaki-san sudah membaca novel karangan Azunaki-sensei?" tanya seorang... gadis berpakaian pria dengan penutup mata. Mutsuki Tooru.

"Aku sudah baca. Ceritanya menarik sekali, aku turut bersimpati dengan heroin di Novel itu. Dia sangat putus asa ketika kekasihnya meninggalkannya." Jawab seorang lelaki berambut hitam putih dengan senyum. Sasaki Haise.

"Ngomong-ngomong, kemarin Azunaki-sensei mengadakan sesi tanda tangan di Toko Buku terkenal. Aku dapat tanda tangannya." Ujar mutsuki. Semua langsung menatapnya, mutsuki memamerkan tanda tangan azunaki anaru.

"Woa! Mut-kun sugoi!!" pekik saiko.

"Bagaimana orangnya? Cantik!?" tanya shirazu antusias. Mutsuki mengangguk.

"Iya, sangat cantik. Matanya berwarna cokelat cerah dan panjang rambutnya dibawah bahu berwarna hitam. Azunaki-sensei sangat ramah dan baik." Jelas mutsuki.

"Hee~ Enak sekali kau mutsuki! Coba kemarin kau ajak aku." Ujar shirazu.

"Jangan khawatir, nanti siang Azunaki-sensei mengadakan sesi tanda tangan lagi di Toko Buku Ishima. Kalian bisa ke sana." Ujar mutsuki.

"Benarkah!?" saiko langsung menoleh kearah sasaki.

"Nee maman! Ayo kita pergi nanti siang!" ajak saiko. Sasaki tersenyum ramah.

"Boleh saja. Setelah meeting siang ini, kita akan berangkat ke sana." Ujar sasaki.

Tiba-tiba seorang lelaki berambut ungu dengan mata tajam berdiri.

"Kalian berisik. Lebih baik kita berangkat ke kantor." Ujar lelaki itu. Kuki Urie.

"Urie benar, ayo kita berangkat."

Re-Turn "Tokyo Ghoul:re"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang