Chapter 10

2.2K 227 23
                                    

"Apa ini? Perasaan apa ini...? Perasaan ini seperti... cemburu." Batin sasaki.

"Apa yang aku pikirkan!? Tentu saja azunaki-san sudah mempunyai kekasih. Tidak mungkin gadis secantik dirinya tidak ada yang suka." Batin sasaki.

Hana menatap sasaki yang terlihat merenung.

"Sasaki-san?" panggil hana. Sasaki menoleh kearah hana.

"Kenapa kau melamun? Silahkan di minum kopinya." Ujar hana, sasaki menoleh kearah gelas kaca yang berwarna putih.

"Tenang saja, tidak ada racun di dalam kopi itu." Ujar hana. Sasaki terkekeh.

"Aku tidak berpikir seperti itu, azunaki-san." Ujar sasaki terkekeh.

Lelaki itu mengambil gelas dan menyuruput kopi buatan hana.

"Woa, kopi buatanmu enak." Ujar sasaki tersenyum menatap hana.

"Benarkah? Terima kasih." Ujar hana sambil tersenyum. 

Sasaki terdiam, menatap hana yang tersenyum. Baru kali ini gadis itu tersenyum manis padanya.

Hana tersenyum dan menatap gelas kopi sasaki.

"Aku senang sasaki-san bilang kopi buatanku enak. Baru-baru ini aku lihai membuat kopi..." ujar hana sambil menerawang menatap kopi.

"...aku pikir, aku terlambat belajar cara membuat kopi yang nikmat... aku ingin sekali dia meminum kopi buatanku..." ujar hana sambil menerawang.

Seketika ia teringat kaneki, dadanya menjadi sedikit sesak.

"Azunaki-san?" panggil sasaki. Hana tersadarkan, gadis itu menatap sasaki.

"Astaga, baka! Apa yang aku katakan!" ujar hana malu. Sasaki tersenyum menatap hana.

"Tidak apa, azunaki-san." Ujar sasaki.

"Kalau begitu, darimana azunaki-san tahu cara membuat kopi yang enak?" tanya sasaki.

"Ah, dulu aku sering melihat kekasihku membuat kopi..." jantung sasaki berdegup tidak nyaman ketika mendengar hana menyebut 'kekasih'.

"...Dia adalah barista yang cukup hebat. Aku selalu menikmati kopi buatannya!" ujar hana antusias, gadis itu tersenyum manis.

Sasaki menatap hana yang tersenyum, gadis itu terlihat bahagia ketika membicarakan tentang kekasihnya. Tapi, perasaan sasaki agak panas mendengar itu.

"Azunaki-san, sepertinya aku pulang sekarang." Ujar sasaski.

"Eh? Kopinya belum di habiskan." Ujar hana bingung. Sasaki berdiri.

"Aku harus bersiap-siap, sebentar lagi aku harus berangkat kerja." Ujar sasaki.

"A, ah. Iya." Hana berdiri. Ia mengikuti sasaki berjalan keluar.

Sasaki membuka pintu apatermentnya, ketika ia ingin keluar. Ada seorang lelaki tampan berambut panjang di depan pintu apaterment hana.

"Asisten-san?" ujar sasaki bingung.

Tomoya sedikit terkejut melihat sasaki yang keluar dari apaterment hana. Lalu lelaki itu menatap sasaki dengan dingin. Sasaki sedikit terkejut melihat tatapan tomoya.

Hana muncul di belakang sasaki, gadis itu melihat tomoya yang datang.

"Ah, tomoya. Kau sudah datang." Ujar hana.

Tomoya menatap hana dan tersenyum. Sasaki menoleh kearah hana.

"Azunaki-san, terima kasih atas kopinya. Aku permisi dulu." ujar sasaki.

Re-Turn "Tokyo Ghoul:re"Where stories live. Discover now