Chapter 3

3K 271 13
                                    

Hana mengerang pelan, perlahan gadis itu membuka matanya. Hana bangkit dan duduk di pinggir kasurnya.

"Jam berapa ini...?" gumam hana. Gadis itu melirik jam digital yang ada di atas meja samping kasurnya. Jam 4:33.

"Aku harus mengunjungi okaa-san dan haru." Gumam hana. 

Gadis itu berdiri dan membersihkan diri, setelah itu ia memakai pakaian santai dengan jaket tebal. Cuaca di luar sepertinya dingin.

Hana berjalan mendekati jendelanya dan menggesernya, setelah itu gadis itu keluar dan berdiri di balkon. Udara di luar memang dingin.

Gadis itu mengambil nafas panjang dan menghembuskannya. Setelah itu hana kembali masuk ke dalam, gadis itu menutup jendelanya lalu ia keluar kamar.

Hana turun ke lantai satu lalu ia berjalan menuju ruang kerjanya. Hana membuka pintu ruang kerja dan ia melihat tomoya sedang sibuk berkutat dengan laptopnya.

"Tomoya, aku ingin pulang sebentar." Ujar hana. Tomoya menatap jam tangannya.

"Sekarang?" hana mengangguk. " Baiklah, aku antar." Ujar tomoya.

Hana dan tomoya keluar apaterment, hana mengunci apatermentnya lalu ia pergi bersama tomoya. Mereka berdua masuk ke dalam lift, tomoya menekan tombol B1.

Sampai di B1, tomoya dan hana masuk ke dalam mobil Range Rover Evouqe berwarna hitam legam.

Tomoya menyetir dengan kecepatan normal. Lelaki itu melirik hana sebentar. Hana sedang menatap keluar jendela mobil.

"Ada apa tiba-tiba kau ingin pulang, hana?" tanya tomoya.

"Tadi pagi okaa-san menelponku, katanya ada yang ingin dibicarakan." Jawab hana tanpa menoleh kearah tomoya.

"Oh begitu."

"Sepertinya aku tau apa yang akan dibicarakan okaa-san. Beberapa hari yang lalu ia menelponku dan memberitahuku bahwa otou-san mengajak okaa-san untuk tinggal bersamanya di Nagoya." Ujar hana.

"Benarkah? Berarti narumi-san tidak tinggal di Tokyo lagi?" tanya tomoya.

"Aku tidak tahu. Okaa-san belum menerima tawaran otou-san. Sepertinya okaa-san ragu meninggalkanku sendirian di Tokyo." Ujar hana.

"Apa kau sedih jika ibumu akan meninggalkan tokyo?" tanya tomoya.

"Tidak. Aku tidak sedih, okaa-san hanya pindah kota. Jika aku rindu, aku bisa pergi ke Nagoya." Ujar hana. Tomoya tersenyum tipis.

"Baguslah kalau begitu. Aku pikir kau akan kesepian." Ujar tomoya, hana menoleh kearah tomoya yang sedang menyetir.

"Tidak, aku tidak akan kesepian. Kan ada tomoya yang selalu bersamaku." Ujar hana menatap tomoya. 

Tomoya tersentak pelan, darahnya berdesir hangat. Lelaki itu terkekeh pelan.

"Benar juga ya." Sahut tomoya. 

Jantung lelaki itu berdebar-debar, ia berusaha untuk fokus ke jalanan. Hana kembali menatap keluar jendela mobil.

Sekitar tiga puluh menit kemudian, mereka sampai di kediaman Azuki. Tomoya memarkirkan mobil di depan rumah hana lalu mereka berdua keluar.

Hana membuka pagar rumahnya dan masuk ke halaman. Ketika hana masuk, mata hana melihat seorang anak laki-laki sedang bermain di dekat taman bunga milik ibunya. Hana tersenyum melihat anak itu.

"Haru!" panggil hana.

Anak kecil yang hana panggil haru itu terkesiap dan langsung menoleh kearah hana. Anak itu tersenyum senang melihat hana yang berdiri di halaman.

Re-Turn "Tokyo Ghoul:re"Where stories live. Discover now