Chapter 11

2K 220 6
                                    

Seseorang memakai jubah hitam berdiri diatas sebuah atap gedung. Orang itu memperhatikan hana yang sedang melawan empat ghoul.

Orang berjubah hitam itu menyeringai di balik tudung jubahnya.

"Kira. Aku akan memakanmu."

Beberapa saat kemudian, hana selesai membunuh keempat ghoul itu dengan mudah. Orang yang berjubah hitam itu semakin menyeringai.

"Kau semakin hebat saja, kira."

Tak lama, seseorang berpakaian rapi dan membawa koper berjalan mendekati hana. Orang yang berjubah hitam itu menyerngit.

"Merpati?"

Urie menatap pemandangan di depannya dengan mata terbuka, lalu ia menatap seorang gadis bertopeng hitam putih. Tatapan urie berubah menjadi tajam.

Hana menatap urie yang menatapnya dengan dingin dan tajam. Gadis itu menyeringai di balik topengnya.

"Are? Kenapa ada Investigator Ghoul di sini~?" ujar hana dengan nada manja.

Urie hanya diam menatap Kira. Hana tertawa manis.

"Jangan lihat aku seperti itu, Investigator-san~ Kau tampak mengerikan~" ujar hana dengan nada manis.

"Kira ada di depanku sekarang. Gadis ini sangatlah berbahaya. Sasaki memintaku untuk memanggilnya bila bertemu dengan Kira, tapi... aku tidak butuh dia."

"Jika aku bisa mengalahkan Kira dan menangkapnya, maka aku akan langsung mendapat promosi. Ini kesempatan yang bagus." Batin urie.

Urie menekan ujung gagang kopernya, dan quinque urie pun siap untuk melawan urie. Urie mengacungkan Quinque Bikaku miliknya kearah hana.

"Aku akan menangkapmu, kira." Ujar urie dingin. Hana tersenyum sinis di balik topengnya.

"Coba saja kalau bisa." sahut hana.

Urie langsung menyerang hana, gadis itu menghindar dengan mulus dan cepat. Hana menebaskan Naginata pada urie, tapi urie menahan dengan quinquenya.

Terjadi seperti sengatan listrik ketika senjata mereka berdua bersentuhan. Hana memutar dan menyerang urie dari jarak dekat. Tapi urie sekuat tenaga menghindari serangan hana.

Hana menghantam urie dengan Naginata sekuat tenaga, urie menggertakkan giginya. Ia menahan serangan hana dengan quinquenya.

*crack!*

Urie berdecih, quinquenya mulai retak. Quinque urie tidak akan bisa menahan serangan Naginata. Aliran listrik muncul di seluruh Naginata ketika Naginata dan quinque saling beradu.

"Hap!" hana sekuat tenaga menghancurkan quinque urie. Urie terkena tajamnya pedang Naginata di tubuhnya. Quinque lelaki itu terbelah dua dan tidak berfungsi lagi.

Urie meringis kesakitan akibat luka yang ada di dadanya. Bajunya robek beserta kulitnya terkena tajamnya ujung Naginata. Darah mulai merembes dari lukanya.

"Sial!" umpat lelaki itu.

Hana memutar-mutar Naginatanya, lalu gadis itu mengibaskan Naginata membuat darah yang menempel pada pedang Naginata hilang.

Hana mengacungkan Naginata pada Urie yang memegangi lukanya.

"Ini akhir dari dirimu."

"Sial! Aku bahkan tidak bisa melukainya sedikit pun. Dia memang bakemono. Quinqueku sudah hancur, kalau sudah begini tidak ada pilihan lain."

Urie menatap hana dengan tajam, tak lama kabut merah tipis muncul di sekitar urie. Hana menyerngit menatap urie.

"Kau..."

Re-Turn "Tokyo Ghoul:re"Where stories live. Discover now