Chapter 42

2.6K 199 10
                                    

"Kaneki masih hidup."

Hana terdiam menatap nishiki, lalu gadis itu tertawa lirih.

"Senpai, bercandamu itu sangat tidak lucu." Ujar hana seraya tersenyum pahit. Nishiki menatap hana dengan sendu.

"Aku sudah bilang, terserah kau percaya atau tidak." Ujar nishiki. Hana menghela napas berat, gadis itu menundukkan wajahnya.

"Itu tidak lucu..." desah hana. Hana mengepalkan kedua tangannya, gadis itu menutup matanya rapat.

"Jangan buat aku berharap. Kumohon." Lirih hana.

Tangan nishiki terjulur menyentuh puncak kepala hana, lelaki itu mengusap kepala hana dengan halus. Hana membuka matanya, lalu ia menatap nishiki perlahan.

"Hanya itu yang ingin aku beritahu. Aku tidak ingin melihatmu terus berkabung dalam kesedihan." Ujar nishiki. Nishiki menarik tangannya, ia menatap hana.

"Kalau begitu aku pergi. Sampai jumpa lagi, hana." Setelah itu nishiki pergi, melompat dari balkon hana.

Hana diam, angin berhembus lembut membuat rambut hana sedikit berterbangan. Gadis itu menghela napas lagi.

"Tidak mungkin kaneki-kun masih hidup. Aku, melihatnya di bunuh di depan mataku."

-----

"Kumohon, jangan sakiti onii-chan!!" teriak hinami, gadis itu menatap ayato tegas dengan mata berkaca-kaca.

Ayato menatap hinami, lelaki itu mendesah berat. Ayato mengepalkan kedua tangannya dengan erat. Seketika kagunenya muncul, kali ini Ukaku ayato menyatu dan menjadi tajam dan berbentuk Kristal.

Hinami menatap ayato dengan tatapan tidak percaya, begitu juga dengan touka. Touka mengepalkan tangannya.

"Sudah cukup, ayato." Ucap touka tertahankan.

Ayato tidak mendengarkan, lelaki itu langsung menembakkan ukakunya kearah sasaki yang tersungkur lemah.

Hinami dan touka terbelalak.

Begitu juga dengan ayato.

Ukaku yang ayato tembakkan tidak terkena sasaki sama sekali. Malahan, empat buah kakuhou muncul dari belakang sasaki.

Hinami, touka dan ayato menatap lelaki yang masih tersungkur itu dengan kaget. Mereka tidak menyangka sasaki akan mengeluarkan kagune.

Sasaki masih menutup matanya, lelaki itu menghembuskan napas yang panjang lalu perlahan ia bangkit dan duduk dengan sebelah kaki di tekuk.

Lelaki itu duduk dengan sebelah tangan menyentuh kepalanya, dapat ia rasakan kepalanya berdenyut. Rinkaku milik lelaki itu masih ada, menggeliat di punggungnya.

Jantung touka dan hinami berdegup sangat kencang menatap lelaki yang duduk itu, ia masih memejamkan matanya sambil menyentuh kepala.

Touka menatap sasaki, ia melihat ada perubahan dari lelaki itu. Bukan hanya dari auranya saja, tapi rambutnya juga. 

Rambut sasaki awalnya hitam putih. Kini menjadi hitam sepenuhnya. Seperti kaneki saat pertama kali mereka bertemu.

"Kaneki..." gumam touka.

Sasaki membuka matanya, sebelah matanya berbeda warna. Mata kiri lelaki itu berwarna merah hitam.

Sasaki bangkit dan berdiri dengan tegas menatap tiga orang yang ada di depannya. Sasaki menatap mereka semua dengan tatapan datar. Tidak bisa di tebak.

Ayato menatap sasaki dengan tajam, dia tahu bahwa lelaki yang berdiri di depannya sudah ingat siapa dirinya. Ada sesuatu yang berubah di diri sasaki.

Re-Turn "Tokyo Ghoul:re"Where stories live. Discover now