Chapter 34

1.7K 184 15
                                    

Tomoya mengetuk pintu kamarnya dua kali, lalu ia membukanya. Tomoya masuk ke dalam dan ia tidak melihat siapa pun di dalam kamarnya.

Tomoya menoleh kearah jendela kamarnya yang terbuka, lelaki itu berjalan mendekati jendela kamarnya dan menengok keluar jendela tepatnya di balkon.

Ternyata kana sedang berdiri di balkon kamar tomoya sambil memandang pusat Distrik 1. Apaterment tomoya berlokasi di pusat kota, jadi pemandangan dari sini sangalah indah.

Tomoya ikut berdiri di balkon kamarnya, lelaki itu memperhatikan kana yang sedang melamun.

"Apa yang kau pikirkan?" Tanya tomoya. 

Kana menoleh kearah tomoya perlahan, angin berhembus lembut membuat rambutnya berterbangan halus.

"Seseorang." Jawab kana.

Tomoya bersender pada pagar balkonnya, mata lelaki itu tidak lepas dari gadis cantik bersurai cokelat gelap.

"Apakah seseorang itu, hana?" Tanya tomoya.

Kana kembali menatap ke depan, sorot mata gadis itu berubah menjadi sendu.

"Hana selalu ada di pikiranku. Yang aku pikirkan sekarang adalah orang yang paling berharga dalam hidupku." Jawab hana.

"Seharusnya kau senang bisa bertemu dengan sahabatmu lagi, tapi dari semalam kau terlihat gelisah." Ujar tomoya. 

Sorot mata kana berubah menjadi sedih, gadis itu menatap ke bawah.

"Hana kesepian selama tiga tahun ini. Semenjak kaneki dan kau tiada." Ujar tomoya. Kana menoleh kearah tomoya.

"Aku tidak bisa membayangkan keadaan hana ketika ia tahu bahwa aku dan kaneki-san meninggal. Aku tidak bisa dan aku tidak mau membayangkan." Ujar kana meringis.

"Tapi, kau... selalu bersamanya, bukan?" Tanya kana.

"Iya. Aku selalu bersamanya sejak saat itu. Aku tidak bisa membiarkan hana tenggelam dalam keputus asaan." Ujar tomoya. Kana tersenyum menatap tomoya.

"Terima kasih sudah mau berada disisi hana selama tiga tahun ini." Ujar kana tulus. Tomoya tidak membalas senyum kana, lelaki itu hanya menatap kana dengan tatapan sulit di tebak.

"Lalu, dimana hana sekarang?" Tanya kana.

"Hana sedang mengurus sesuatu. Setelah urusannya beres, dia akan segera menemuimu." Ujar tomoya.

"Bagaiamana keadaannya?" Tanya kana lagi.

"Dia baik-baik saja." jawab tomoya. Kana mendesah lega.

"Syukurlah... malam itu aku tidak menyangka bahwa hana akan menjadi korban di Restoran Ghoul. Aku juga tidak tahu ternyata aroma hana sangatlah wangi." Ujar kana. Kana menatap tomoya.

"Etto, apa margamu...?" Tanya kana.

"Tidak perlu memanggil margaku. Panggil saja aku tomoya." Jawab tomoya.

"Ano, malam itu... lelaki yang membawa hana pergi dari area pertunjukkan itu, kau kan, tomoya-san?" Tanya kana. Tomoya mengangguk.

"Terima kasih sudah menyelamatkan, hana." Ujar kana sambil tersenyum.

"Tidak perlu. Aku memang harus menyelamatkannya." Ujar tomoya. Kana menatap tomoya sejenak.

"Tomoya-san, kau... menyukai hana?" Tanya kana.

Tomoya terdiam sejenak, lelaki itu menatap manik hazelnut milik kana.

"Ya." Jawab tomoya singkat. Kana tersenyum.

Re-Turn "Tokyo Ghoul:re"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang