Chapter 6

2.6K 263 21
                                    

Hana memakai kemeja bermotif check warna merah hitam. Gadis itu turun ke bawah dan menuju dapur. Hana membuka kulkasnya, gadis itu mendesah kecil.

"Sudah ku duga persediaanku habis." Desah hana sambil menatap isi kulkasnya.

Hana berjalan menuju lemari makanannya, gadis itu mengecek isi lemari makanannya. Kopi dan tehnya juga habis. Hana menoleh kearah jam dinding yang ada di dapur. Pukul satu siang.

"Tomoya akan datang dua jam lagi, masih lama. Aku ingin dia menemaniku berbelanja." Ujar hana.

"Tak apalah, aku belanja sendiri saja." Ujar hana. 

Gadis itu mengambil tas kecilnya yang berisi dompet, handphone dan naginata lalu ia keluar apaterment.

Hana berjalan meninggalkan apaterment, ia menuju supermarket yang ada tidak jauh dari apatermentnya. Hana masuk ke dalam dan mengambil troli.

Sasaki sedang sibuk memilih sayur mana yang ingin ia beli. Lelaki itu menyentuh dagunya.

"Apa yang harus ku beli? Jagung atau terong?" gumam sasaki dilema.

Siang ini sasaki berbelanja di Supermarket yang ada di dekat Apatermentnya. Sasaki ingin memasak makan siang untuk anak-anak didiknya yang sedang menunggu di apaterment.

Lelaki itu terlihat bingung ingin memilih dua sayuran itu, tiba-tiba ia mencium sesuatu. Sasaki menoleh kearah bau itu yang berasal dari arah kanan.

"Bau ini... wangi sekali." Batin sasaki.

Sasaki mendorong trolinya kearah sumber bau wangi yang sasaki cium. Lelaki itu terus berjalan sampai akhirnya ia sampai di Bagian Daging-dagingan. Sasaki terdiam, lelaki itu mengangkat alisnya.

"Eh? Daging? Apa bau wangi ini dari daging-daging ini?" batin sasaki heran.

"Tapi bau wangi ini dari daerah sini." Batinnya lagi.

Sasaki melihat ada sekitar tiga orang wanita yang sedang memilih daging, tapi entah mengapa mata sasaki tertuju pada seorang wanita berbaju kemeja yang sedang memilih daging.

Sasaki menelan ludahnya, jantungnya berdegup tidak karuan.

"Bau wangi ini... dari gadis itu, bukan?" batin sasaki.

Sasaki menatap trolinya, lelaki itu tersenyum tipis. Kebetulan sekali ia belum membeli daging. 

Sasaki mendorong trolinya mendekati gadis berkemeja itu. Sasaki berdiri tidak jauh di sampingnya.

Ia dapat melihat wajah gadis itu dari samping, mata cokelat cerahnya, hidung mancungnya, bibir tipisnya.

"Tidak salah lagi. Bau wangi ini dari gadis itu." Batin sasaki.

Sasaki terus memperhatikan gadis bermata cokelat itu yang sedang memilih daging.

Hana sedang memilih daging yang ingin ia beli, gadis itu terlihat bingung. Tak lama hana merasa ada seseorang yang sedang memperhatikannya. 

Hana menoleh kearah kanan, ia melihat seorang lelaki tampan berambut hitam putih sedang memperhatikannya.

Mata hana terbuka menatap lelaki itu sejenak, lalu tatapan hana berubah menjadi tajam. 

Lelaki itu terkesiap, seperti tersadarkan. Lelaki tampan itu tersenyum gugup dan mengangguk pelan.

Hana hanya menatap lelaki itu kemudian ia memalingkan wajahnya. Hana mengambil sebungkus daging dan menaruh di trolinya kemudian ia pergi meninggalkan sasaki.

Sasaki menatap ke pergian gadis itu. Lelaki itu perlahan mendorong trolinya mengikuti gadis itu.

"Dia, cantik sekali. Selain itu bau wanginya... tapi wangi ini terasa familiar..." batin sasaki penasaran.

Re-Turn "Tokyo Ghoul:re"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang