Chapter 9

2.3K 232 25
                                    

"Kaneki-kun..." lirih hana.

Tomoya dapat mendengar lirihan hana. Sasaki dan saiko tidak mendengarnya. Gadis itu tersadarkan, lalu ia melepas jabatan tangannya.

"M-maaf." Ucap hana.

Sasaki menatap hana dengan bingung. Hana menundukkan wajahnya, seketika suasana jadi canggung. 

Tomoya menatap hana dengan tatapan sulit di tebak, lalu ia menoleh kearah sasaki.

"Oh iya, sebelumnya kau belum memperkenalkan diri." Ujar tomoya pada sasaki. Sasaki menoleh kearah tomoya, lalu ia tersenyum.

"Ah iya, maaf. Namaku Sasaki Haise. Aku tinggal di apaterment 522, tepat di sebelah Azunaki-san." Ujar sasaki.

"Oh, kau tetangga anaru. Senang bertemu denganmu, sasaki-san. Namaku Tomoya, aku asisten Azunaki Anaru." Ujar tomoya memperkenalkan dirinya.

"Woa! Maman! Azunaki-san tetangga kita!?" tanya saiko antusias, sasaki tersenyum dan mengangguk.

Tomoya melirik hana, gadis itu terlihat merenung. Tomoya menyentuh tangan hana, hana tersentak pelan. Gadis itu menoleh kearah tomoya.

"Anaru, lekas di makan. Nanti dingin." Ujar tomoya. 

Hana menoleh kearah makanannya, entah mengapa ia menjadi tidak nafsu.

Sasaki melirik tomoya dan hana. Mereka terlihat dekat, pikir sasaki.

"Tomoya, bisakah kita pergi sekarang." Ujar hana memohon. 

Tomoya menatap hana sejenak, lalu ia mengangguk. Hana menoleh kearah sasaki dan saiko.

"Etto.. Sasaki-san, sepertinya aku harus pergi. Sebentar lagi aku ada pertemuan dengan Editor..." Hana menoleh kearah saiko, lalu gadis itu tersenyum manis.

"...Saiko-chan, kapan-kapan main ke rumahku ya." Ujar hana. Saiko mengangguk antusias. Sasaki menatap hana sejenak.

"Baiklah, sampai jumpa lagi, azunaki-san." Ujar sasaki.

Setelah itu hana dan tomoya pergi meninggalkan restoran keluarga. Mata sasaki terus mengikuti mereka berdua. Entah mengapa, ada perasaan kecewa mencubit sasaki ketika ia melihat hana pergi.

Hana masuk ke dalam mobil, gadis itu duduk di jok depan sebelah tomoya. Hana mengambil nafas dan menghembuskannya.

Tomoya masuk ke dalam mobil, lelaki itu duduk di jok kemudi. Tomoya menutup pintunya, setelah itu lelaki itu menoleh kearah hana.

"Ada apa denganmu tadi?" tanya tomoya.

"Tidak, hanya saja. Aku jadi teringat seseorang." Ujar hana mendesah kecil. 

Hana menautkan kedua tangannya. Gadis itu mendesah berat.

"Seseorang yang sulit aku lupakan." Lirih hana. Tomoya hanya menatap hana dengan sendu.

"Nee, tomoya. Kaneki-kun... sudah tiada, kan?" tanya hana dengan berat.

"Iya." Jawab tomoya singkat. Hana menutup matanya, gadis itu merasa perih.

"Aku melihat sendiri kaneki-kun di bunuh di depanku oleh Arima Kishou... kau, juga melihatnya, kan?" tanya hana lagi.

"Iya." Jawab tomoya. Hana menghela nafas.

"Ada apa denganku, tangannya tadi... terasa familiar..." desah hana gelisah.

Tomoya menatap hana dengan sendu, lelaki itu juga tidak nyaman melihat hana yang gelisah.

Tangan tomoya terjulur menyentuh tangan hana. Hana tersentak pelan, gadis itu menoleh kearah tomoya.

"Kaneki sudah tidak ada." Ujar tomoya.

Re-Turn "Tokyo Ghoul:re"Where stories live. Discover now