Chapter 41

2K 210 20
                                    

Danger Alert!

"Attention! Attention! Cochlea has been attacked! Get ready to fight!"

Semua yang ada di cochlea langsung berhambur mengambil senjata masing-masing. Pasukan banjou berhasil masuk semua, atap besar Cochlea mulai tertutup. Ayato, touka, yomo, tomoyo, dan banjou berhasil masuk. Lalu mereka berpencar.

Ayato bersama touka, banjou bersama yomo, dan tomoyo sendiri.

Mereka semua mulai bertarung dengan penjaga Cochlea. Sedangkan tomoyo, gadis itu berlari menuju Ruang Kontroling.

Sasaki berada di lantai bawah tanah tingkat tiga, tepatnya di lantai hinami terkurung. Lelaki itu bersama beberapa orang Cochlea menjaga lantai ini.

Sasaki memegang kopernya dengan erat. Perasaan lelaki itu campuk aduk, kepalanya juga terus berdengung, dadanya terasa berat, seperti ada sesuatu yang mengganjal.

Sasaki mengambil napas panjang, lalu menghembuskannya secara perlahan. Lelaki itu berusaha menjernihkan kepalanya. Ia harus fokus menjaga sel hinami.

"Aku tidak tahu apakah mereka bisa menembus sampai lantai ini. Yang jelas aku harus bersiap-siap." Batin sasaki.

Tomoyo melawan beberapa sipir, gadis itu tidak membunuh mereka, hanya membuat mereka pingsan. 

Tomoyo tidak ada waktu menghabisi mereka satu per satu. Tomoyo menyentuh alat komunikasinya.

"Di mana letak Ruang Kontrolingnya, onii-chan?" Tanya tomoyo.

"Terus berjalan lurus, belok kanan, setelah itu ada ruangan bernama "Controling" itulah tempatnya." Ujar tomoya di seberang sana.

"Oke!!"

Tomoyo berlari dengan cepat, tiba-tiba jauh di depannya ada beberapa sipir. Mereka semua mengarahkan Pistol Quinque kearah tomoyo. 

Tomoyo berdecak kesal, lalu gadis itu merentangkan tangan kanannya, seketika muncul lah Koukaku milik gadis itu.

"Kalian menghalangi!!" para sipir menembakkan Q-Bullet pada tomoyo. Tomoyo langsung melompat, bersalto dan menyerang mereka semua dengan cepat seperti kilat.

"Arrgg!!!"

Tomoya mengibaskan kagunenya, lalu kagune hilang seketika. Setelah itu tomoyo kembali berlari.

Tak lama, gadis itu sampai di tempat tujuan. Tomoyo membuka pintu dengan paksa, kakugan gadis itu kembali aktif. Gadis itu langsung menyerang semua orang yang ada di ruang kontroling.

Setelah itu, tomoyo langsung mengetikkan kata sandi yang sangat panjang di layar komputer.

"Ini dia!!" jari telunjuk tomoyo menekan 'Enter' seketika jalan menuju lantai bawah tanah terbuka.

Ayato dan touka yang menunggu langsung bergeges ketika jalan menuju lantai bawah terbuka. Sebagian pasukan banjou mengikuti ayato dan touka.

"Kerja yang bagus, tomoyo. Segera pergi ke tempat aman. Aku bimbing menuju jalan keluar." Ujar tomoya di seberang sana.

"Okee!!" setelah itu tomoyo keluar dari ruang kontroling.

Arima berdiri di atap sebuah gedung dekat Cochlea. Di belakang pria itu ada lima orang berjas abu-abu. Squad 0. Mereka dapat melihat kerusuhan dari kejauhan.

"Investigator Arima, cochlea telah di serang." Lapor salah satu pasukannya. 

Arima diam, lelaki itu terus memandang ke depan dengan raut wajah sulit di tebak. Datar.

"Selamatkan Cochlea." Ucap Arima. 

Semua anggota squadnya menjawab dengan tegas, lalu dengan cepat mereka berpencar.

Re-Turn "Tokyo Ghoul:re"Where stories live. Discover now