Chapter 48 - END

4K 289 86
                                    


Sore itu, cuaca di Kota Tokyo kurang bersahabat. Hujan baru saja reda, namun langit masih tampak gelap.

Ada banyak orang mengelilingi sebuah kuburan, peti mati mulai di masukkan ke dalam liang lahat secara perlahan.

Para petinggi CCG yang ada di situ menatap peti mati yang di masukkan ke liang lahat itu dengan sendu dan sedih. Mereka tidak seharusnya seperti ini.

"Azunaki Anaru. Semoga dirimu di terima di sisinya. Kami akan selalu mengenangmu."

Seseorang yang berada di dalam peti mati itu adalah, gadis yang masuk dalam daftar Disposal. Namun, belum sempat di Disposal, gadis itu itu meninggal sebelum di Disposal.

Kejadian seperti ini, baru pertama kali terjadi dalam sejarah CCG.

Marude menatap kearah peti mati hana yang sudah masuk ke dalam liang lahat dengan sedih. Lelaki paruh baya itu melirik kedua orang tua hana yang hadir.

Narumi memeluk hazama dengan erat, membenamkan wajahnya di dada suaminya. Wanita itu tidak ingin melihat kearah peti mati hana. Sedangkan hazama, pria itu menatap peti mati hana dengan sendu.

Lalu mata marude menatap wajah orang-orang yang hadir satu per satu. Lelaki itu menatap sekelilingnya.

"Investigator Sasaki... tidak hadir?" batin marude.

Jauh dari tempat pemakaman hana, ada sebuah pohon besar. Seorang lelaki bersurai hitam berdiri di samping pohon besar itu, menyaksikan pemakaman hana dari kejauhan.

Sasaki menonton dengan tatapan sulit di artikan. Jantung lelaki itu berdegup sangat kencang, membuat dadanya sesak. Sebelah tangannya menyentuh dada kirinya.

"Rasanya sakit sekali... apa ini yang hana rasakan ketika ia pikir aku meninggal dunia...?" batin sasaki.

Sasaki mengambil napas panjang, lalu menghembuskannya. Lelaki itu menatap kearah makam hana sebentar, lalu lelaki itu berbalik dan pergi menjauh.

-----

Sasaki duduk diruang kerjanya. Lelaki itu sedang menulis sesuatu di sebuah kertas putih. Ada dua kertas yang sasaki tulis.

Meja kerja sasaki sangatlah rapi, tidak ada laporan yang berhamburan seperti biasanya, hanya ada sebuah Tiket Pesawat menuju Akita.

Setelah selesai menulis, lelaki itu memasukkan kedua kertas tersebut ke amplop yang berbeda.

Kertas yang pertama di masukkan ke dalam amplop berwarna cokelat. Amplop itu bertulisan 'Surat Pengunduran Diri'.

Kertas yang kedua di masukkan ke dalam amplop berwarna hitam. Amplop itu hitam polos.

Sasaki menghela napas panjang, setelah itu ia berdiri dan pergi membawa kedua amplop tersebut.

Sasaki masuk ke dalam ruangan First-Class Mado Akira. Lelaki itu mendekati meja kerja gadis bersurai krim itu.

Akira sedang menjalankan misi keluar Distrik, besok gadis itu akan kembali ke Distrik 1.

Sasaki menaruh amplop berwarna hitam diatas meja Akira. Setelah itu lelaki itu pergi meninggalkan ruang kerja akira.

Sasaki menatap amplop berwarna cokelat, yaitu Surat Pengunduran Diri. Sasaki sudah berdiri di depan ruang Petinggi CCG. Lelaki itu menatap surat itu sejenak, lalu ia mengangguk mantap.

Sasaki mengetuk pintu dua kali, lalu ia masuk ke dalam ruang Petinggi untuk menyerahkan Surat Pengunduran Dirinya.

Keesokan harinya,

Akira masuk ke dalam ruang kerjanya, gadis itu baru sampai tadi pagi, lalu ia langsung berangkat ke CCG karena ada banyak laporan yang harus ia kerjakan.

Re-Turn "Tokyo Ghoul:re"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang