"Hana!?"
"Ayato-kun, apa yang kau lakukan disini?" Tanya hana.
Hana berjalan mendekati ayato dan touka yang duduk di salah satu meja. Hana menatap ayato bingung.
"Kau sendiri apa yang kau lakukan di sini?" Tanya ayato balik.
"Aku ke sini ingin membicarakan hal yang penting dengan touka-chan dan yomo-san." Ujar hana, yomo yang sedang membersihkan cangkir menoleh kearah hana.
"Hal penting apa, hana?" Tanya touka. Hana menatap touka berdiri.
"Mumpung ayato-kun juga ada di sini, aku akan langsung membahas." Ucap hana. Ayato menatap hana, menunggu kalimat selanjutnya.
"Hinami-chan ada di Cochlea." Ucap hana. Semua yang ada di situ terkejut, termasuk ayato.
"Dari mana kau tahu bahwa hinami ada di Cochlea?" Tanya ayato bingung. Lelaki itu pikir hana tidak tahu.
Hana menarik kursi yang berhadapan dengan ayato, lalu gadis itu duduk. Hana mengambil napas pendek.
"Aku baru saja dari Cochlea untuk menemui hinami-chan." Ujar hana. Ayato terkejut, begitu juga dengan touka.
"Benarkah? Bagaimana keadaannya? Apa dia baik-baik saja?" Tanya ayato beruntun, lelaki itu sangat khawatir. Hana tersenyum pada ayato.
"Hinami-chan baik-baik saja. Kalian tidak usah khawatir." Ujar hana menenangkan. Ayato mendesah lega, lalu ia menatap hana.
"Bagaimana kau bisa masuk ke situ? Aku pikir kau tidak akan bisa masuk ke Cochlea, hana." Ujar touka.
"Kebetulan pembimbingku adalah seorang Investigator First Class, tadi dia pergi ke Cochlea untuk menemui hinami-chan. Jadi aku ikut." Jelas hana.
"Pembimbing? Apa dia seorang Investigator yang tinggal di sebelah apatermentmu?" Tanya touka penasaran. Hana mengangguk.
"Benar, Nama Sasaki Haise-san." Ujar hana.
Touka dan ayato terperangah, lalu mereka saling bertatapan. Hana menatap ghoul bersaudara itu dengan bingung.
"Ada apa? Apa kalian tahu tentang Sasaki-san?" Tanya hana.
Touka tersentak pelan, lalu gadis itu memberi isyarat pada ayato untuk diam. Ayato mengangguk kecil. Touka menatap hana.
"Investigator ghoul yang bernama Sasaki Haise-san itu pernah datang ke café ini." Jawab touka. Hana mengangkat alisnya.
"Hoo, begitukah. Sasaki-san memang suka kopi, jadi pasti dia dapat menemukan café ini. Kopi di café :re kan enak." Ujar hana sambil tertawa pelan.
"Lalu, tadi kau bilang bahwa Sasaki-san itu pergi ke Cochlea untuk menemui Hinami. Kenapa dia ingin menemui hinami?" Tanya touka lagi.
"Malam itu, di distrik 7, hinami-chan terpojokkan oleh... Squad 0." Ayato dan touka terkejut.
"Squad 0, Arima Kishou?!" ucap ayato. Hana mengangguk.
"Di situlah sasaki-san menolong hinami dengan berkata 'biar aku yang mengurusnya'. Lalu, hinami-chan dimasukkan ke Cochlea dalam pengawasan Sasaki-san." Jelas hana.
Touka mendesah lega.
"Jadi... aku ingin menyelamatkan hinami-chan. Aku ke sini ingin meminta bantuan Touka-chan dan yomo-san." Ujar hana. Ayato mengambil napas, lalu ia menatap hana.
"Hana, aku juga akan menyelamatkan hinami." Hana menatap ayato.
"Aku ke sini hanya ingin memberitahu touka, bahwa hinami tertangkap oleh Merpati. Jadi, itu terserah kalian, ingin membantuku atau tidak. Aku tidak masalah." Ujar ayato.
