"Sasaki-san, kau... Investigator Ghoul?"
Sasaki tersenyum dan mengangguk. Marude memperhatikan hana dan sasaki.
"Kalian berdua sudah saling kenal?" tanya marude.
Sasaki menoleh kearah marude, lelaki itu mengangguk.
"Iya, kami sudah kenal beberapa waktu lalu." Jawab sasaki.
"Baguslah kalau begitu. Akan lebih mudah untuk azunaki-san jika sudah mengenalmu." Ujar marude.
Sasaki kembali menoleh kearah hana. Gadis itu tertegun menatapnya, sasaki mengangkat alisnya bingung.
"Azunaki-san, ada apa?" tanya sasaki.
Hana berkedip sekali, lalu gadis itu menggeleng pelan.
"Tidak apa." Jawab hana singkat.
"Azunaki-san, lebih baik kau berkeliling CCG dengan Investigator sasaki." Ujar marude.
"Itu ide yang bagus," ujar sasaki. Lelaki itu menoleh kearah hana. "Bagaimana, azunaki-san?" tanya sasaki.
Hana masih menatap sasaki dengan tatapan sulit dirtikan. Gadis itu tidak menjawab, hanya mengangguk.
"Baiklah, kalau begitu kami permisi dulu, marude-san." Ujar sasaki sopan.
Marude menggangguk. Hana menoleh kearah marude, dan membungkuk sedikit. Kemudian ia dan sasaki keluar dari ruangan Marude.
Marude kembali duduk di sofa empuk setelah hana dan sasaki keluar ruangan.
"Dia tidak terlihat mencurigakan. Sepertinya niatnya memang untuk mencari referensi novelnya." Ujar marude.
Sasaki dan hana berjalan di area Kantor Pusat CCG. Mereka berdua terus berjalan, sampai akhirnya hana tiba-tiba berhenti.
Sasaki menyadari hana yang berhenti berjalan, lelaki itu juga berhenti dan menoleh.
"Ada apa, azunaki-san?" tanya sasaki.
Hana menatap sasaki dengan tatapan sulit diartikan, gadis itu mendesah kecil.
"Sasaki-san, kenapa kau tidak memberitahuku bahwa kau Investigator Ghoul?" tanya hana.
"Kau tidak bertanya. Memangnya kenapa kalau aku Investigator Ghoul?" tanya sasaki.
Hana diam. Gadis itu memalingkan wajahnya sedikit.
"Tidak apa. Aku hanya, sedikit terkejut." jawab hana.
Sasaki mengangkat alisnya. Sedari tadi hana terlihat aneh, ketika bertemu dengannya.
"Sejujurnya aku sangat terkejut kau adalah Investigatori Ghoul, sasaki-san. Itu berarti, suatu hari nanti aku akan melawanmu." Batin hana merasa resah.
"Sasaki-san, aku rasa aku pulang saja. Nanti saja berkelilingnya." Ujar hana, tidak menatap sasaki.
"Kau baik-baik saja, azunaki-san?" tanya sasaki agak cemas.
"Aku baik-baik saja, sasaki-san. Aku hanya ingin pulang." Ujar hana. Sasaki menatap hana sejenak.
"Baiklah." Ucap sasaki.
"Terima kasih. Kalau begitu aku akan memanggil tomoya untuk menjemputku." Ujar hana sambil mengambil handphonenya di dalam tas jinjingnya.
Sasaki tersentak ketika mendengar nama 'tomoya' lelaki itu langsung menahan tangan hana yang ingin mengambil handphonenya.
Hana terkejut dengan tindakan sasaki, gadis itu menoleh kearah sasaki. Wajah sasaki terlihat sedikit panik.
"Sasaki-san?" ucap hana pelan.
