Chapter 47

2.4K 208 33
                                    

This is the longest chapter ever! Enjoy!

***

Sasaki mengantar hana sampai ke sel tahanannya. Pakaian hana sudah berganti dengan pakaian tahanan. 

Hana berhenti di depan pintu selnya, sasaki ikut berhenti, ia menatap punggung hana.

"Kenapa kau mengantarku?" Tanya hana tidak berbalik.

"Aku ditugaskan untuk mengantarmu." Jawab sasaki datar.

Hana terdiam sejenak, gadis itu mengepalkan kedua tangannya, dadanya menjadi sesak ketika ia ingat dengan kalimat kaneki tadi.

"Kaneki-kun, apa kau... membenciku?" Tanya hana dengan suara getir. Sasaki menatap punggung hana dengan sendu.

"Aku rasa kau tahu jawabannya, hana." Jawab sasaki. Hana menutup matanya, air matanya mengalir.

"Besok kau harus memberi jawaban pada petinggi."

Hana mengatup bibirnya rapat, air mata gadis itu masih mengalir. Walaupun hana memunggunginya, tapi sasaki tahu bahwa hana menangis.

"Apa kau sudah memutuskan?" Tanya sasaki.

Hana mengangguk perlahan. Sasaki menatap hana dengan sendu.

"Begitukah." Ucap sasaki, setelah itu sasaki berbalik ingin meninggalkan hana.

Hana mengepalkan tangannya dengan kuat. Baru selangkah sasaki berjalan, tiba-tiba hana memeluknya dari belakang.

Sasaki terkejut dengan tindakan hana, dua tangan hana melingkar di tubuhnya. Sasaki terdiam kaku, jantungnya berpacu hebat.

Hana memeluk sasaki dengan erat, gadis itu membenamkan wajahnya di punggung sasaki. Air mata masih mengalir dengan deras, gadis itu terisak pelan.

"Aku... memilih Disposal."

Mata sasaki terbuka, jantung lelaki itu berdegup kencang.

"Aku... tidak akan pernah mau menjadi bagian dari CCG. Aku... tidak mau..." desah hana dalam tangisnya.

"Aku lebih memilih mati..." ucap hana.

Hana masih membenamkan wajahnya di punggung sasaki.

"Aku lelah ditinggalkan... aku lelah menyimpan dendam di hatiku... aku lelah, kaneki-kun." Lirih hana.

Sasaki menutup matanya, lelaki itu terlihat kesakitan.

"Sebenarnya, aku masih ingin hidup. Aku, ingin hidup lebih lama lagi... bersamamu, kaneki-kun..." sasaki mengepalkan kedua tangannya.

"Tapi aku tidak mempunyai pilihan lain... pada akhirnya kita tidak bisa bersama..."

"Apa kita tidak boleh bersama? Apakah berdosa jika aku ingin bersamamu, kaneki-kun?" Tanya hana perih.

Tangan sasaki bergetar, jantungnya berdegup kencang, dadanya terasa sangat sesak mendengarkan hana.

Sasaki mengangkat tangannya, melepaskan pelukan hana dengan pelan. Sasaki berbalik, lalu ia mendekap hana dengan lembut. Hana menutup matanya, merasakan pelukan sasaki.

"Jangan menangis lagi." Bisik sasaki getir. Hana menggeleng pelan.

"Tidak bisa." Lirih hana. Sasaki mencium puncak kepala hana, lelaki itu menghirup aroma rambut hana.

"Kau bisa. Aku, akan membuatmu berhenti menangis lagi." bisik sasaki.

Sasaki melerai pelukannya, lelaki itu menatap hana, mata gadisnya membengkak. Jemari sasaki menghapus air mata hana.

"Aku harus pergi. Beristirahatlah. Besok adalah hari penentuan." Ujar sasaki.

Setelah itu, hana masuk ke dalam sel tahanannya. Sasaki menatap pintu sel tahanan hana, lelaki itu mengepalkan tangannya.

Re-Turn "Tokyo Ghoul:re"Where stories live. Discover now