Chapter 1

245K 7.5K 275
                                    

# Hai Reader, Sebelumnya ini pertama kalinya saya membuat Cerita dengan genre fantasy lebih ke vampire (jangan bandingin sama twilight yee)

Cerita ini sih hanya berasal dari imajinasiku ato mimpi kali yaa.. hahaha dan ini Fiksi. Inget ini cuma fiksi, author gak ngalamin beneran yaa lol

Kalo sedikit menyimpang dari Logika yahh kalian maklumin aja karena ini cuma imajinasi gila ajaa, jadi dimaklumin yeee (catet! Kudu maklumin!!).. >.<

Raja Aldrich Bert Valderbilt IV merupakan seorang raja dari Kerajaan Vanderbilt. Raja Aldrich untuk pertama kalinya mengadakan pesta besar dikediamannya setelah 2.000 tahun tidak pernah membuat acara pesta.

karena Raja Aldrich Bert Valderbilt merupakan raja yang tertutup dan tidak begitu menyukai keramaian sehingga ia jarang membuat pesta sejak pertama kali dirinya dinobatkan sebagai raja hingga sekarang

Namun sekarang berbeda karena Raja Aldrich mengumumkan sendiri dan menyebarkan undangan kesegala penjuru untuk mengundang para kaumnya menghadiri pesta yang diselenggarakan oleh dirinya sendiri dan karena itulah membuat semua orang dari berbagai penjuru bersemangat untuk menghadiri kepesta yang disenggarakan Raja Aldrich.

Kerajaan Vanderbilt adalah kerajaan Kuno yang sudah berdiri sejak 10.000 tahun lamanya

Namun sebagian besar dari kaum kerajaan Valderbilt adalah Kaum Bangsa Vampire. Mereka merupakan Kaum terhormat dan tertinggi dari kaum bangsa lain seperti Werewolf dan Witch.

Baru kali ini Aula kerajaan penuh dan sesak, Namun Raja Valderbilt hanya tersenyum melihat bangsanya yang semakin bertambah banyak.

Kaum Vampire memiliki tingkatan dan peraturan didalam kerajaan, Para vampire diizinkan untuk membuat pasukan dari kalangan manusia namun hanya Vampire berdarah murni saja yang diizinkan untuk membuat pasukan vampire bagi mereka, karena selain membuat pasukan, para Vampire pasukan yang mereka buat merupakan makanan utama untuk mereka para vampire murni, Mereka hanya boleh menghisap darah dari para pasukan buatan mereka sendiri dan dilarang untuk menghisap darah manusia sebelum mereka membuatnya menjadi pasukan mereka.

Sedangkan para Vampire buatan, mereka seperti manusia karena mereka bisa makan dan minum layaknya manusia untuk menambah darah mereka yang mereka siapkan untuk para Tuan mereka. Namun mereka juga diperbolehkan untuk minum darah sesama pasukan Vampire.

Berbeda halnya dengan para Vampire Bangsawan yang merupakan keturunan langsung dari para raja Vampire, Mereka diizinkan membentuk pasukan dan meminum darah manusia. Namun mereka harus menikahi manusia itu sebelum menghisap darah mereka, dan mereka juga diizinkan untuk membuat keturunan dari kaum manusia.

Seperti yang kalian pernah dengar, Vampire bisa mengubah wujudnya menjadi seekor kelelawar, namun semua itu hanyalah kepercayaan para kaum manusia, Vampire tidak dapat mengubah diri mereka menjadi kelelawar namun mereka hanya bisa memikat manusia dengan kata-kata sebelum mereka mengubah para manusia itu menjadi pasukan mereka.

Sudah hampir 2.000 tahun Raja Aldrich tidak melihat kaumnya sendiri, Namun alasan Raja Aldrich mengumpulkan seluruh bangsanya dari segala penjuru hanya untuk memperkenalkan keturunan-keturunannya keseluruh bangsanya.

Raja Aldrich berdiri dan berjalan menaiki tangga menuju lantai dua dimana Altar khusus untuk Raja berada tepat diatas namun gerakan langkah yang dibuat oleh Raja Aldrich membuat sebagian kecil pengunjung pesta menatap keatas memperhatikannya.

Raja Aldrich berdiri diatas balkon yang berada dilantai Atas, pandangannya menatap kebawah dimana para Kaumnya berada sebelum dirinya memulai pidatonya

"Welcome Lady and Gentleman" Teriak Raja Aldrich dengan penuh wibawa sehingga bukan hanya setengah namun seluruh tamu pesta menatap keatas balkon untuk melihatnya berpidato.

"Sebelumnya Saya ingin mengucapkan terima kasih Karena kalian menyempatkan diri untuk berkunjung di pesta ini" Gumam Raja Aldrich terdiam sejenak memperhatikan seluruh kaumnya yang terlihat Antusias mendengarkan pidatonya.

"Saya Raja Aldrich Bert Valderbilt IV mengundang kalian kemari bukan hanya untuk berpesta, tapi tujuan utama saya adalah untuk memperkenalkan kelima cucuku yang merupakan keturunan langsung dari kerajaan sehingga kalian wahai bangsaku, kalian dapat mengenai keturunan terhormat dari kaum kalian sendiri.." Gumam Raja Aldrich kembali dengan penuh wibawanya, Raja Aldrich memperhatikan kembali seluruh bangsanya yang ada didalam Aula pesta. Ia tersenyum lembut kepada mereka sebelum Akhirnya memanggil semua cucunya yang sudah berdiri dibelakangnya dari awal ia berpidato dan memperkenalkan mereka satu persatu.

***

Seorang Pria berambut pirang dengan postur tubuhnya yang Kurus namun terlihat kuat menundukkan kepalanya namun tangannya seperti mencari sesuatu didalam sebuah kantong yang terlihat seperti Tas, ia duduk direrumputan sambil membuka sebuah perkatmen yang baru saja ia temukan dan membukannya, Perkatmen itu memperlihatkan dengan detail isi dalam kastil seperti sebuah peta. Pria itu menatap Peta kasti yang dibukanya sambil berpikir keras mencari stategi.

"Bagaimana Peter? Apakah kita bisa menarik Vampire itu kemari dan membunuhnya??" Tanya seorang Pria lain yang berpostur tubuh sedikit gemuk dan Rambutnya yang hitam tidak tertata rapi dan berminyak, Pria itu menggenggam sebuah pedang panjang. Namun Peter hanya menatapnya dengan pandangan kosong berusaha mencari kata-kata yang tepat untuk menjawab pertanyaan Bancroft.

"Er... Seperti yang kau tahu, posisi kita sekarang sangat tidak menguntungkan.." Jelas Peter sedikit menghela nafasnya dengan berat sambil menatap Bancroft dan Chaz secara bergantian.

Chaz hanya mengangguk setuju dengan perkataan Peter, dirinya tidak begitu peduli dengan misi yang dirancang Peter karena sudah sejak awal rencana ini dibuat, ia tahu kalau mereka tidak akan selamat kecuali adanya keajaiban.

"Lalu, Apa yang sudah kau rencanakan?? Tidak mungkin kita kemari tanpa persiapan yang matang.." Protes Bancroft dengan penuh amarah, Bancroft memang pria yang mudah emosi jika perkerjaannya tidak berjalan dengan baik. Namun Peter menanggapinya dengan tenang.

"Aku mengutus Rosyln untuk menyusup kedalam pesta dan membawa Vampire itu kemari" Gumam Peter tenang sambil melipat kembali peta miliknya dan menyimpannya.

Chaz tidak percaya dengan perkataan Peter, memerintah Rosyln untuk menyusup kedalam kastil sendirian tanpa pendamping. "A..apa kau tidak keterlaluan menyuruh Ros menyusup sendirian.."

"Kenapa??" Tanya Peter tenang, Bancroft hanya duduk merenggangkan seluruh ototnya dan pandangannya sekali-sekali menatap kearah pintu kastil menunggu seseorang datang.

"Kenapa katamu?? Apa kau tidak tahu Vampire mempunyai penciuman yang tajam, Rose bisa mati terbunuh.." Teriak Chaz tidak percaya dengan pemikiran Peter, Peter terkekeh kecil sambil mengarahkan pandangannya kearah Ban.

Ban berdengus kencang "Persetan dengan keselamatan gadis itu, Misi utama kita adalah membunuh Vampire yang akan mengganggu bangsa manusia.." Teriak Ban tidak peduli dengan kekhawatiran Chaz kepada Rose, Chaz menggeram kesal mendengar perkataan Ban dan mulai melangkahkan kakinya untuk berlari mengejar Rose kedalam kastil.

"Hentikan Chaz!! Jika kau masuk kedalam itu hanya akan membahayakan Rose.. " Teriak Peter memperingatkan Chaz, Peter tahu Chaz akan mengejar Rose namun resiko yang akan ditanggung sangatlah besar jika Chaz ikut masuk kedalam untuk mencari Rose.

"Ta..Tapi.." Gumam Chaz terputus.

"Berhentilah membantah, apa kau tidak percaya dengan pemimpinmu??" Gumam Ben sambil melempar sebuah botol berisi bir kearah Chaz, Chaz menangkapnya dan menatap Botol itu dengan hati-hati. "Duduklah disini dan menunggu"

"Benar Chaz, Apa kau meragukan Rose?? Walaupun dia seorang wanita namun dia adalah anakku.." Jelas Peter tenang, meneguk birnya dengan cepat namun pandangannya masih menatap kearah Chaz yang masih tidak tenang mengetahui Rose mungkin sekarang sedang dalam bahaya.

"Chaz... " Teriak Peter sekali lagi namun dengan nada memerintah, Chaz hanya bisa menghela nafasnya dan berhenti memberontak, Benar apa yang dikatakan Peter seharusnya ia lebih percaya lagi dengan Rose karena wanita itu sungguh cerdik seperti dengan ayahnya.


Duke In Love (Completed)Where stories live. Discover now