Chapter 52

30.7K 1.7K 50
                                    

#Happy Reading, Don't Forget to Vote n Comment ^.^

Lucius membuka matanya, ia bahkan mengejapkan matanya berkali-kali untuk menghilangkan kantuk tapi itu membuatnya lebih lelah dari sebelumnya.

Luke tahu tubuhnya sudah sangat lelah karena ia memaksakan dirinya untuk lembur hanya untuk mengerjakan pekerjaan yang ditinggalkan Collin padanya berbulan-bulan.

Luke kembali menutup matanya dengan kedua tangannya mencoba untuk menghilangkan rasa kantuknya namun itu tidak membuat lelahnya menghilang, Luke menyerah.

"Good Morning Sir!" Gumam Gregory dari balik pintu, berjalan masuk mendekatinya namun Luke tidak memalingkan wajahnya menatap Butlernya, ia masih memejamkan matanya yang terasa berat untuk dibuka.

"Apa anda ingin sarapan Sir?"

Luke terdiam sejenak tidak menjawab pertanyaan Gregory padanya. "Ti..Tidak, Aku sedang tidak ingin sarapan Gregory, aku masih ingin beristirahat" Gumam Luke dengan suara parau tanpa menatap kearah Gregory,

ia bahkan tidak melihat Gregory menganggukkan kepalanya tapi ia tahu apa yang Gregory lakukan.

"Yes Sir!" Gumannya sambil melangkah pergi meninggalkan Luke kembali.

Luke menghelakan nafasnya sejenak kemudian ia menarik kembali selimut miliknya dan kembali melanjutkan istirahatnya.

Sudah lama ia tidak pernah menikmati tidur lebih lama semenjak ia dinyatakan dewasa dan berhak mendapatkan rumah bujang yang biasa dilakukan oleh para seluruh para bangsawan manusia tidak kecuali Vampire.

Ia harus menerima semua pekerjaan berserta dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya oleh ayahnya Vincent. Semenjak itu Luke sadar, ia tidak bisa bersantai seperti yang biasa ia lakukan seperti saat ia masih sekolah di Akademic Vampire.

***

Rose menatap kearah papan tugas, sudah hampir lima menit ia berdiri tidak bergeming , Sudah saatnya bagi Rose untuk merapikan seluruh kamar penginapan yang dihuni oleh para tamu sesuai dengan pembagian tugas yang ada dipapan tugas.

Rose berjalan menuju lantai dua, menatap setiap nomor yang ada dipintu untuk mencari kamar penginapan yang harus dibersikan sesuai dengan yang diperintahkan oleh Violet padanya.

"Well, sepertinya kamar ini" Gumam Rose sambil berkacak pinggang kearah pintu kamar, ia menarik sebuah kertas dari dalam sakunya dan membukanya untuk memastikan bahwa ia tidak salah.

Ia membuka pintu kamar itu namun gerakannya tertahan, pandangannya teralihkan pada sebuah ukiran didepan pintu, ukiran itu menyerupai bentuk bintang segienam dan seluruh ukiran itu berada disetiap pintu yang ada didalam penginapan.

Jujur ia selalu ingin bertanya mengenai ukiran itu pada para pekerja disini namun ia tidak mempunyai keberanian untuk bertanya.

Rose menyentuh ukiran itu dengan perlahan dan menatapnya sejenak sebelum ia masuk kedalam kamar dan memulai pekerjaannya.

"Tolong kau kirim surat ini secepatnya dan ini upah untukmu" Gumam seseorang dari depan pintu.

Rose mengalihkan pandangannya menatap kearah pintu, ia merasa mendengar suara yang sangat Familiar, Rose menghentikan pekerjaannya dan berlari kecil menuju pintu dan menatap pemilik suara yang ia dengar.

Seorang pria tengah berdiri didepan pintu kamarnya, menatap seorang porter yang sudah melangkahkan kakinya pergi sambil membawa sebuah surat.

"Chaz?" Bisik Rose dengan suara pelan, ia bahkan tidak percaya Chaz berada dipenginapan ini.

Duke In Love (Completed)Where stories live. Discover now