Chapter 3

80.1K 4.8K 15
                                    

Luke menatap Collin menunggu untuk mendengar jawaban darinya namun Collin seakan mempermaikannya, Collin hanya menyibukan dirinya dengan sampanye ditangannya.

"Ohh.. Come on Collin.. Beritahu aku.." Jelas Luke sedikit memelas, memperlihatkan sifat aslinya yang kekanak-kanakan dan hanya Collin sepupu terdekatnya yang mengerti sifat Luke sebenarnya. Collin mengangkat sebelah alisnya menatap Luke terlihat seakan ia senang menjaili Luke.

"Nanti kau akan mengerti maksudku.." Jelas Collin cepat kemudian meneguk isi Sampanyenya untuk menahan Luke mengeluarkan pertanyaan untuknya kembali.

"Sepertinya Sampanye ini berbeda dari biasanya.." Jelas Collin mengalihkan pembicaraan. "Apa kau ingin aku ambilkan lagi sampanye untukmu??" Tanya Collin sambil menatap gelas Luke yang hampir kosong.

Namun Luke tidak menjawab pertanyaan Collin sedikitpun, Luke terus menatapnya meminta jawaban yang dimaksud Collin namun Collin tidak menghiraukan dirinya, Terlihat Jelas Collin sedang menatap para gadis dari kejauhan yang berbisik-bisik menatapnya.

"Well, Sepertinya sudah seharusnya aku menghampiri gadis-gadis itu.. " Jelas Collin cepat menghindari pertanyaan Luke. "Hanya Formalitas" Jelas Collin memperbaiki kalimatnya, karena Collin tidak ingin terlihat seperti Playboy.

"Baiklah.." Guman Luke tidak peduli dengan perkataan Collin. Karena Luke tahu, Collin bukanlah Pria yang suka bermain dengan para wanita, tidak seperti dirinya.

"Kau tidak ikut??" Tanya Collin namun ditolak Luke dengan cepat. Collin mengerti bahwa Luke sedang tidak ingin bersenang-senang atau mungkin ia sudah bosan dengan para Gadis itu,

"Well.. kalau begitu aku mengundurkan diriku.." Gumam Collin sopan menunduk memberi hormat dan Luke melakukan hal yang sama kepadanya, Collin tersenyum kepadanya sebelum dirinya pergi meninggalkannya sendirian kembali.

***

Roslyn berani bersumpah, Hari ini adalah hari yang paling membuatnya merasa seperti akan menghadapi kematian. Setiap kali Roslyn melihat seorang vampire berjalan kearahnya, Jantungnya berdebar dengan kencang seakan-akan jantung itu akan berhenti berdetak karena meledak.

"Aku harus tenang.. Mereka tidak tahu aku adalah manusia" Batin Rose namun bibirnya terus bergerak tanpa suara sedikitpun untuk menenangkan dirinya.

Rose kembali menarik nafasnya dengan berat, Dirinya sudah berdiri didepan pintu yang akan membawanya masuk kedalam Aula. Jantungnya makin berdetak kencang setiap kali ia menatap kearah dalam, didalam sana penuh dengan manusia. Ya, Mereka terlihat seperti manusia namun mereka bukanlah manusia seperti dirinya. Mereka adalah Vampire yang mungkin bisa membunuhnya jika mereka mengetahui dirinya adalah seorang Manusia.

Roslyn kembali terkejut ketika ia mendengar seseorang tertawa dari arah belakangnya, Wajahnya sangat pucat sehingga membuatnya pusing. Ia ingin sekali berlari keluar Aula mengabaikan tugas yang diberikan Peter kepadanya namun Ia harus melakukannya, Jarang Peter meminta bantuan darinya sedikitpun walaupun Rose selalu menawarkan dirinya untuk membantu.

"Mereka tidak akan tahu bahwa diriku adalah manusia" Gumam Rose untuk kesekian kalinya untuk menenangkan dirinya, Rose kembali menarik nafasnya dengan kuat sebelum dirinya melangkahkan kaki masuk kedalam Aula, Dimana para Vampire sudah menunggunya disana.

***

Luke menukar gelas sampanyenya yang kosong dengan yang baru ketika pelayan datang menghampirinya. Luke kembali menikmati kesendirian sambil menatap kealun-alun melihat seluruh sepupunya menari dengan para gadis di lantai dansa.

Baginya sungguh menyenangkan melihat mereka bersenang-senang dari kejauhan.

"Sampanye Miss??" Tanya seorang pelayan yang berada disamping Luke, Luke mengalihkan pandangannya menatap gadis yang berdiri disampingnya. Gadis itu terlihat gugup ketika pelayan itu menawarkannya segelas minuman.

Luke terlalu menikmati pemandangan Collin merayu para gadis dan bahkan tidak menyadari seorang gadis berdiri disampingnya sekalipun.

"Tidak.. terima kasih" Guman gadis itu dengan sopan, namun memperlihatkan kegugupannya. Luke hanya menatap gadis itu dengan seksama. "Maybe gadis bangsawan dari kalangan bawah.." batin Luke memperhatikan gadis yang berada disampingnya karena Luke mengenal hampir seluruh para gadis bangsawan kelas atas dan dirinya tidak pernah melihat gadis itu.

Luke berpikir Gadis ini tidak sama dengan para gadis yang sering ditemukannya. Karena gadis itu memperlihatkan kesederhanaan walaupun gadis itu menutup seluruh tubuhnya dengan gaun mewah sekalipun.

"Are you sure My Lady??" Tanya Pelayan itu kembali. Terlihat jelas kalau gadis itu terlihat gelisah saat ia menolak tawaran pelayan itu.

"Kenapa tidak kau ambil satu?? Lagipula Sampanye ini berbeda dengan sampanye biasanya. Jarang-jarang kita menemukan Sampanye seperti ini" Gumam Luke kepada Gadis itu, Luke mengangkat gelasnya dan meneguknya perlahan ketika Gadis itu berpaling menatapnya.

"Ti..tidak.. aku tidak bisa minum-minuman yang memabukkan.. " Jelas Gadis itu kemudian kembali menolak tawaran pelayan itu kembali.

Luke merasa sedikit aneh dengan alasan yang gadis itu berikan karena ras Vampire tidak akan terpengaruh dengan segala jenis wine atau minuman yang mengandung Alkohol namun Luke tidak terlalu memikirkan hal itu, Ia kembali terlena dengan pemandangan didepannya. Collin sedang berusaha menggoda seorang gadis untuk diajak berdansa dengannya.

Ya, Luke merasa ini tidak mudah bagi Collin karena Collin tidak seperti dirinya seorang Playboy yang mudah menarik Gadis hanya dengan lirikan darinya dan sedikit dengan senyuman maut yang ia miliki.

Duke In Love (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang