Chapter 8

58.8K 3.4K 16
                                    

Happy Reading :D

"Wangian?" Ulang Luke, ia tidak mengerti dengan kata-kata yang Collin lontarkan.

Collin menganggukkan kepalanya dengan cepat, Pandangannya menatap kearah Rose yang sedang menikmati dansanya dengan Pria lain.

"Wangian yang Gadis itu kenakan.. apa kau tidak menciumnya?? Wangian yang ia kenakan terlalu kuat.."

Luke terdiam mencerna semua perkataan Collin, Persetan dengan semua wangian itu karena Luke berani bersumpah ia tidak mencium sesuatu aroma yang Collin katakan padanya dari tubuh gadis itu.

Luke mengetahui semua wangian yang selalu dikenakan oleh para gadis yang berhubungan dengannya dan wangian itu tidak ada pada Tubuh gadis itu.

Luke hanya mendengus kepada Collin, Luke rasa Collin sedang mabuk walaupun ia tahu Vampire tidak bisa dibuat mabuk oleh segala jenis minuman beralkohol dan Luke lebih suka menerima perkataan mabuk daripada menganggap sepupunya Gila.

"Sepertinya kau Lelah.. bagaimana kalau kau beristirahat di ruang keluarga Collin" Jelas Luke cepat, Collin membuka mulutnya dengan lebar, Ia tidak percaya Luke akan berkata seperti itu kepadanya.

"Luke.. Please dengarkan aku..." Jelas Collin terus mendesak Luke, Luke sudah melangkahkan kakinya ketempat dimana Rose berada sambil menunggu Pria yang sedang berdansa dengan Rose selesai menari dengan gadis itu.

"Luke!!" Teriak Collin menarik lengan Luke dan membuat Luke berhenti melangkah, Luke merasa kesal dengan sikap Collin, Baru kali ini Luke membenci sikap sepupu kesayangannya.

"Please Collin.. Aku sedang tidak ingin bertengkar denganmu.." Gumam Luke dengan suara tertahan. Terlihat jelas Luke menahan Amarahnya.

Collin menggelengkan kepalanya sambil menghela nafas menatap Luke. "Sekali ini saja dengarkan kata-kataku..." Jelas Collin Pasrah terlihat jelas bahwa ia tahu Luke sedang tidak ingin mendengarkan perkataannya sedikitpun.

"Persetan dengan Wangian Collin.. " Gumam Luke dengan suara tertahan. "Aku bahkan tidak mencium sesuatu dari tubuh gadis itu"

***

Peter menatap kearah langit seperti menunggu sesuatu dari langit, sikapnya yang terlihat tenang itu membuat Chaz sedikit kesal padanya.

"Apa yang harus aku lakukan, Tidak mungkin hanya bisa duduk diam disini sedangkan Rose berada didalam.." Gumam Chaz dalam hati terus menatap kearah Kastil dan tidak menunjukkan seseorang keluar dari Kastil itu.

Ben hanya bersenandu riang membunuh kebosanan di malam yang dingin menunggu sesuatu yang tidak pasti. Ben menatap kearah perapian yang berada tepat didepannya, mendinginkan tubuhnya yang semakin terasa dingin.

"Membosankan" Gumam Ben menatap Peter, Peter mengalihkan pandangannya dari langit menatap Ben dengan senyumannya.

"Well.. tentu saja membosankan Ben, Bersabarlah. karena ini adalah misi pertamanya dan kau tahu tidak mudah memancing seorang Vampire kemari jika dia tidak bisa berbaur dengan mereka" Jelas Peter tenang, Chaz hanya terdiam membisu mendengarkan perkataan Peter karena Chaz mengerti siapa yang Peter maksudkan.

Ben menghela nafasnya dengan berat karena menurut Ben ini adalah misi yang paling membosankan dari pada misi-misi lain yang sering ia ikuti.

Ben bisanya bisa membunuh 30 Vampire setiap kali ia menjalankan misi, Vampire buatan bukan Vampire murni, Ben berpikir tidak ada salahnya jika ia menunggu karena Misi kali ini membunuh Vampire Murni.

Ben kembali bersenandu untuk menenangkan hatinya yang terasa memburu menunggu Rose membawa seorang Vampire berdarah murni kepadanya.

"Hentikan senandumu Ben.." Teriak Peter tiba-tiba membuat Ben dan Chaz terkejut.

"Kenapa?"

"Berhenti berbicara!!" Teriak Peter cepat, Ia terlihat sedang memfokuskan sesuatu, Ben terdiam menatap peter kemudian menatap Chaz dengan pandangan bingung begitu pula dengan Chaz.

Kemudian Peter tersenyum, memperlihatkan senyuman yang bahkan Chaz dan Ben tidak pernah melihatnya, Senyuman penuh dengan kelicikan dan keserakaan.

"Siapkan Senjata kalian.." Gumam Peter cepat menatap Ben dan Chaz yang masih menatapnya dengan tatapan penuh dengan kengerian.

***

Collin menatap Luke dengan pandangan tenang "Tentu saja kau tidak menghirup aroma wangian itu.." Jelas Collin tenang namun tidak dengan Luke terlihat jelas pria itu penuh dengan amarah dan emosi

"Lalu"

"Wangian itu hanya dibuat untuk memikat para Vampire.. banyak Vampire yang terlena dengan wangian itu.." Jelas Collin menatap Luke yang terdiam memikirkan semua kata-katanya. Luke tersenyum kepada Collin seakan meremehkan perkataannya.

"Sudah kuduga kau akan berkata seperti itu.." Jelas Luke cepat, Luke yakin Collin berbohong karena ia menyukai Rose.

"Kau sudah menjelaskan apa yang ingin kau bicarakan..Collin" Lanjut Luke cepat tanpa menatap Collin, Ia menatap Rose dengan lekat melihat para tamu yang menari di lantai dansa berhenti berdansa.

"Sebaiknya aku pergi.." Jelas Luke kepada Collin cepat kemudian mulai pergi melangkahkan kakinya menuju Rose tapi tertahan, Collin sudah menarik lengan Luke kembali.

"Sialan! Apa maksudmu Collin menghentikanku seperti ini" Teriak Luke kesal terlihat jelas ia meluapkan semua emosinya kepada Collin dan membuatnya merasa bersalah karena Luke tidak pernah membentak Collin sekalipun.

"Beristirahatlah diruang keluarga.. aku rasa kau Lelah.. Please.." Jelas Luke memperlihatkan wajah penuh penyesalan.

Collin mengerti Luke menderita terlihat dari wajah Luke ketika ia menatapnya setelah Luke membentaknya namun Collin lebih akan merasa bersalah lagi jika ia tidak menghentikan Luke untuk mendekati Rose.

"Luke.." Gumam Collin untuk terakhir kalinya. Collin tahu Luke sedang tidak ingin mendengar perkataannya sedikitpun namun Collin terus berharap Luke mengalihkan pandangannya untuk menatapnya namun Luke tidak berpaling, ia seakan tidak mendengar panggilan Collin, Luke ia terus melangkahkan kakinya mendekati Rose dan Collin hanya bisa menatapnya ketika ia sudah mengajak Rose pergi bersama dengannya.

Duke In Love (Completed)Where stories live. Discover now