Chapter 33

32.3K 1.9K 21
                                    

#Happy Reading All.. :D

"Jika ada yang ingin anda butuhkan silakan panggil saya Madam" Gumam Martha sambil berdiri didekat pintu bersiap-siap keluar.

Rose menganggukkan kepalanya, dia bahkan tidak tahu apa yang ia butuhkan lagi karena Martha sudah menyiapkannya semua.

"Baiklah" Rose hanya tersenyum kepada Pelayan wanitanya.

Martha membungkukkan kepalanya kemudian pergi meninggalkan Rose sendirian.

Rose menatap seluruh ruang kamarnya, menurut Rose kamar yang diberikan Luke untuknya terlalu besar untuk digunakan sendirian, Lagipula ukurannya jauh berbeda dengan kamar pribadinya di rumah Peter.

Rose bangkit berdiri dari kursi meja riasnya untuk berjalan menuju ranjangnya. Rose duduk diranjang itu mengamati renda-renda kecil yang tergantung diatas tiang-tiang penyangga ranjang.

Renda-renda itu terlihat sangat mewah, Rose berani bersumpah bahwa renda-renda itu sangatlah mahal melihat bordiran yang terlihat diantara renda-renda itu terjait dengan rapi.

"Kau menyukainya?" Gumam suara seorang pria membuyarkan lamunan Rose dari renda-renda itu. Rose menatap Luke sedang memperhatikan dirinya yang sedang berpakaian gaun tidurnya.

"A..apa yang kau lakukan disini?" Tanya Rose menarik selimut yang ada diatas ranjangnya untuk menutupi tubuhnya yang terbalut oleh gaun tidurnya yang tipis.

Luke mengangkat sebelah alisnya ketika melihat tingkah Rose. "Apa yang aku lakukan disini?" Tanya Luke kembali dan Rose berani yakin Luke sengaja mengulangi kata-katanya.

Rose hanya terdiam menatap Luke yang sudah berjalan masuk kedalam kamar dan menutup pintu itu dengan Rapat.

Rapat? Oh tidak, apa yang pria itu lakukan dengan menutup pintu kamar dengan rapat? Batin Rose menatap Luke dan pintu secara bergantian.

Luke berdiri didepan Rose dan membuat Rose gugup karena Luke sungguh-sungguh mendekatkan dirinya kepada Rose.

"Aku kemari untuk menemuimu" bisik Luke didekat telinga Rose dan membuat gadis itu berhenti bernafas dalam beberapa detik.

Luke sedikit tersenyum melihat kegugupan yang Rose keluarkan, pria itu mengeluarkan senyuman mautnya yang bahkan bisa membuat seluruh gadis diseluruh dunia luluh kepadanya begitu pula dengan Rose.

Rose bahkan harus menelan ludahnya berkali-kali untuk menghilangkan rasa gugupnya dengan senyuman yang Luke berikan.

Rose mencoba menatapnya dengan tatapan sinis karena ia mencium bau alkohol dari tubuh Luke, entah sudah berapa banyak botol yang pria itu habiskan.

"Kau mabuk?" Tanya Rose sambil menatap Luke yang terlihat mengendus-enduskan tubuhnya.

"Aku mabuk?"tanya Luke ulang, Rose sedikit mengigit bibirnya ketika Luke mengeluarkan kata-kata itu.

"Tentu saja kau mabuk, apa kau tidak mencium tubuhmu..? Kau bau alkohol!" Teriak Rose sambil mendorong Luke sedikit kencang agar pria itu berdiri sedikit menjauh darinya.

Luke sedikit terhuyung kebelakang karena dorongan yang Rose berikan padanya namun pria itu tertawa kencang mendengar perkataan Rose.

"Aku mabuk? Well, bagaimana kalau kita anggap saja seperti itu" Jelas Luke sambil menarik tubuh Rose mendekat kepadanya kemudian melumat bibir gadis itu dengan keras.

***

Luke bahkan tidak menyadari dirinya sudah melumat bibir Rose yang ranum yang bahkan dirinya tahu bahwa dirinya menikmati setiap lekukan bibir dan erangan yang dikeluarkan oleh gadis itu setiap kali dirinya melumat bibir gadis itu berkali-kali.

Luke sebelumnya hanya melihat Rose mengenakan gaun tidurnya namun Luke merasakan perasaan panas keluar dari dalam tubuhnya setiap kali Rose menatap matanya.

Luke berani bersumpah dirinya tidak bisa meninggalkan pandangannya dari tubuh Rose walaupun gadis itu menutup tubuhnya dengan selimut agar Luke tidak melihatnya dan menatapnya dengan tajam namun itu tidak menghilangkan niat Luke untuk melumat bibir gadis itu.

Luke sedikit mengerang senang ketika mendengar erangan kenikmatan yang Rose keluarkan, terlihat jelas gadis itu menikmati setiap ciuman panas yang Luke keluarkan.

Luke menurunkan tangannya untuk melepaskan selimut yang menutupi tubuh Rose dari pandangannya.

Tangannya mencari sesuatu, meraba setiap lekukan gadis itu hingga membuat gadis itu mengerang.

Ini sungguh gila, aku harus menghentikannya sebelum kehormatan gadis itu rusak olehku. Batin Luke sambil menarik dirinya dari Rose.

Rose menatapnya dengan nafas terengah-engah sedangkan bibirnya menjadi merah akibat ciuman panas yang Luke berikan dan matanya membelak besar merasakan kenikmatan yang sudah Luke berikan padanya.

"So..sorry, A..aku sungguh tidak.." Gumam Luke tidak tahu apa yang harus ia katakan sambil menatap Rose yang bahkan hanya terdiam membisu menatapnya dengan wajah polosnya.

"Brengsek!" Teriak Luke kesal pada dirinya sendiri karena telah membuat Rose mengeluarkan expresi nikmati diraut wajah gadis itu.

Luke melangkahkan kakinya untuk pergi keruang kamarnya melalui pintu penghubung antara kamar Rose dengan kamar pribadinya.

Menurut Luke ini lebih baik jika ia pergi sebelum dirinya benar-benar akan membuat gadis polos seperti Rose kehilangan kehormatannya hanya untuk menghilangkan hasratnya dan mengecap gadis itu sama derajatnya dengan para gadis penghibur yang sering bersama dengannya dulu.

#Thanks All atas dukungannya dan Votenya, tapi aq ingin comment dari para reader donk.. menurut kalian apakah cerita ini bagus atau aneh? Mohon bantuannya ya.. thanks ^-^

-Ai_Yaotome-

Duke In Love (Completed)Where stories live. Discover now